Sejak kelas 4 SD, I Gede Juniarta sudah harus memikul beban trauma karena tindakan bully dan perlakuan kasar dari teman-temannya. Dikatai banci membuatnya sakit hati. Memang dia kerap kali bergaul dengan temannya perempuan. Tetapi dia bukanlah seorang banci.
Bullyan dari teman-temannya membuat kepercayaan diri Juniarta hilang. Ia juga berubah jadi pemurung dan kurang bergaul. Trauma yang ia alami terus berlanjut hingga ia masuk bangku kuliah, kadang ia berpikir ingin balas dendam dan kadang ia dikuasai pikiran ingin bunuh diri.
Beban trauma yang ia pikul, membawa remaja 19 tahun asal Denpasar ini kepada Tuhan. Melalui tayangan Superyouth yang ia tonton di televisi ia bertemu dengan tim layanan do dan konseling CBN Sahabat24. Ia begitu tersentuh karena tayangan yang ia tonton sama seperti yang ia alami.
Baca Juga:
Rasa Takut Mati Bawa Jacob Dominggus Bertemu Yesus
Ditipu Teman Sendiri, Katarina Prasetyowati Bangkit Lewat Dukungan Doa CBN
Juniarta pun terhubung dengan Sahabat24. Saat itu dia mendapat bimbingan dan dukungan doa, hingga dia merasa ada ketenangan di dalam hatinya. Tak berhenti di situ, ia meminta untuk dibimbing secara rohani.
Bersyukur, Juniarta bisa dibimbing di salah satu gereja di Denpasar. Di sanalah ia memutuskan untuk dibaptis dan masih terus dimuridkan sampai sekarang. Perjalanan spiritual yang ia jalani ini memulihkan traumanya. Dendam tak lagi berkuasa dalam hatinya. Malahan ia bisa mengampuni teman-temannya.
Kini, ia lebih banyak bersyukur dan lebih tenang dalam menghadapi masalah. Ia bahkan semakin cinta Tuhan dan terus mau dimuridkan oleh gereja.
Terima kasih untuk setiap dukungan yang Anda kirimkan kepada CBN. Karena melalui dukungan Anda, Layanan Doa dan Konseling CBN Sahabat24 terus dipakai untuk menjangkau orang-orang yang memerlukan kasih Tuhan. Mari teruskan dukungan Anda karena ada banyak orang yang perlu dijangkau.
Sumber : Sahabat24