Hubungan Yakub dan Rahel, walaupun dianggap sebagai salah satu kisah romansa terbaik. Namun dibalik perjalanannya, ada begitu banyak lika liku yang harus dilalui Yakub, seperti ketika dia harus berjuang selama 7 tahun untuk mendapatkan Rahel. Sayangnya, dia harus dipermainkan oleh Laban dengan memberinya kakak Rahel yaitu Lea untuk dinikahi. Kemudian Yakub rela bekerja selama 7 tahun kemudian untuk mendapatkan Rahel.
Lewat perjalanan romansa Yakub dan Rahel ini, kita bisa belajar 3 pelajaran penting yaitu:
1. Yakub memilih poligami demi mendapatkan Rahel
Memang kita tidak sepenuhnya bisa menyalahkan Yakub. Dia harus terpaksa menikahi Lea karena Laban. Tetapi karena cintanya yang begitu mendalam kepada Rahel, dia akhirnya rela melakukan apapun untuk mendapatkan wanita yang ia kasihi itu.
Kita bisa melihat kesetiaan Yakub dalam mengasihi Rahel. Dia benar-benar tidak bisa memadamkan cinta yang ia miliki kepada Rahel sekalipun apa yang diinginkan oleh semua pria sudah diberikan oleh Lea.
Namun sehebat apapun kisah ini, sebagai orang percaya kita tidak diizinkan untuk poligami tentunya ya. Kisah Yakub tidak bisa kita jadikan sebagai pembenaran untuk tindakan poligami kita di masa ini.
2. Paras yang cantik bisa menipu
Yakub mencintai Rahel karena parasnya yang cantik. Sementara Lea memiliki kelemahan secara fisik. Namun dia dikenal begitu mengasihi Tuhan.
“Lea tidak berseri matanya, tetapi Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya.” (Kejadian 29: 17)
Alkitab tidak pernah memberitahukan tentang karakter Rahel. Tetapi satu kejadian yang dituliskan di dalam Kejadian 31: 19, menggambarkan tabiat Rahel bahwa dia adalah seorang penyembah berhala.
Kisah ini mengingatkan supaya setiap pria tidak hanya dibutakan karena paras seorang wanita. Mencintai karena karakter yang indah di dalam dirinya adalah hal yang paling penting, sementara paras dan penampilan fisik yang cantik, seperti kata para suami masa kini, hanyalah bonus.
“Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.” (1 Petrus 3: 3-4)
3. Membangun hubungan dengan orang yang sepadan
Hubungan yang dibangun di dalam kebenaran firman Tuhan adalah definisi cinta yang alkitabiah. Karena itu kita tidak dianjurkan untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.
Seperti yang dijabarkan di poin 2, bahwa Rahel adalah seorang penyembah berhala. Namun Yakub jatuh cinta karena parasnya yang elok. Dia tak peduli Tuhan yang disembah oleh Rahel, sehingga dia rela mengorbankan dirinya untuk mendapatkan wanita itu. Sementara Lea begitu dikasihi Tuhan karena ketaatan dan kasihnya. Dia adalah wanita yang saleh.
Supaya sebuah hubungan bisa bertahan lama, romantis atau tidak, hal itu tergantung kepada apakah kita sudah membangunnya di atas dasar kasih Tuhan.
Sumber : Ibelieve.com