5 Dampak BBM Naik yang Langsung Dirasakan Masyarakat
Sumber: Good News Indonesia

News / 5 September 2022

Kalangan Sendiri

5 Dampak BBM Naik yang Langsung Dirasakan Masyarakat

Lori Official Writer
2834

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat masyarakat mulai ketar ketir. Seperti diketahui per Sabtu, 3 September 2022, harga BBM Pertalite naik dari Rp 7600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar menjadi Rp 6800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter.

Presiden Jokowi sendiri menyampaikan jika keputusan menaikkan BBM ini berdasarkan pertimbangan untuk memangkas subsidi BBM, yang selama ini 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu. Sehingga dianggap bijak untuk mengalokasikan biaya ini kepada yang lebih tepat sasaran. 

“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN, tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp 152.5 triliun menjadi Rp 502.4 triliun dan ini akan meningkat terus,” ungkap Presiden Jokowi dalam Konferensi Pers di Istana Merdeka pada Sabtu, 3 September 2022.

Namun kenaikan BBM ini secara langsung akan berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. 5 dampak kenaikan BBM yang paling terasa diantaranya:

1. Masyarakat hadapi inflasi keuangan

Kenaikan BBM secara langsung akan berimbas pada kenaikan transportasi dan logistik. Harga pangan dan kebutuhan lainnya juga akan mengalami kenaikan. Hal inilah yang akan membuat nilai uang semakin menurun.

Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia, Irman Faiz menyampaikan jika inflasi saat ini bisa tembus mencapai 6.1% hingga akhir tahun 2022. 

 

Baca Juga: 

Dua Efek Buruk Kenaikan BBM

Biar Gak Tekor, Ini 8 Tips Irit Pakai BBM Motor dan Mobil

 

2. Daya beli masyarakat akan menurun

Kenaikan harga transportasi akan memicu naiknya harga berbagai kebutuhan. Masyarakat kalangan menengah ke bawah akan paling merasakan sulitnya memenuhi kebutuhan hidup. 

Pakar Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Fahmy Radhi, MBA, menyampaikan bahwa menurunnya daya beli masyarakat akan berimbas pada penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 5.4%.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

3. Meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan

Kenaikan BBM rupanya juga berimbas pada sektor industri. Dalam kondisi ini, BBM akan sangat berdampak pada kenaikan biaya operasional perusahaan. Akibatnya, perusahaan bisa meminimalisir biaya operasional, misalnya melakukan pemangkasan karyawan hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Hal ini tengah dialami oleh para pekerja ojol. Ketika daya beli masyarakat turun, para pedangan dan ojol akan mengalami dampak penurunan pendapatan. Jika kondisi ini terus berlangsung, banyak usaha yang akan tutup karena mengalami kebangkrutan. Sementara para pekerja ojol akan menganggur.

Semakin tinggi angka pengangguran, maka negara akan dipenuhi dengan semakin tingginya tingkat kemiskinan.

 

4. Biaya transportasi darat meningkat

Kebaikan BBM sebelumnya membuat pelaku transportasi darat harus melakukan penaikan tarif yang cukup besar. Hal serupa juga akan terjadi saat ini, dimana transportasi umum seperti bus, travel dan layanan lainnya, naik. 

Dampaknya, masyarakat akan sangat terbebani dalam hal anggaran transportasi.

 

Baca Juga:

Harga Cabe & BBM Naik? Ngga Perlu Stres , Cuma Perlu Lebih Kreatif

Pertamina Sebut Akan Ada Penyesuaian Harga, Pertamax Segera Naik?

 

5. Suku bunga acuan naik

Direktur Riset Center of Reform on Econimics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyampaika bahwa kenaikan BBM bisa memicu Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan.

Naiknya suku bunga acuan BI, maka perbankan sangat mungkin akan menaikkan suku bunga deposito dan suku bunga kredit termasuk bunga KPR. Hal inilah yang jadi penyebab dari cicilan KPR melejit.

Di tengah kondisi inflasi yang begitu nyata, tentunya kita mulai ketar ketir. Meski begitu, mari mulai menekan pengeluaran dengan kembali mengelola keuangan dengan bijak. Memangkas kebutuhan-kebutuhan yang tidak perlu dan mengalokasikannya kepada kebutuhan yang cukup terdampak, misalnya biaya transportasi, kebutuhan pokok ataupun cicilan lain. 

Kondisi ekonomi hari-hari ini memang semakin sulit. Tapi bukan berarti kita hidup dalam kekuatiran. Yuk tetap berusaha dan mengandalkan Tuhan. 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami