7 Cara Sambut Jemaat Baru Agar Mereka Merasa Diterima dan Nyaman di Gereja Anda
Sumber: canva.com

Relationship / 15 August 2022

Kalangan Sendiri

7 Cara Sambut Jemaat Baru Agar Mereka Merasa Diterima dan Nyaman di Gereja Anda

Claudia Jessica Official Writer
3574

Mengunjungi gereja baru bisa menjadi pengalaman menakutkan bagi sebagian orang. Sebagai tamu, mereka datang di tengah-tengah komunitas yang sudah berhubungan erat.

Ada beberapa alasan mengapa orang mencari gereja baru, misalnya mengalami trauma pasca ditinggalkan oleh pasangan, perubahan hidup seperti pindah dan mutasi pekerjaan yang menyebabkan mereka harus pindah gereja karena membutuhkannya sebagai tempat beribadah maupun mencari komunitas.

Sebagai anggota jemaat gereja, setidaknya Anda bisa membuat mereka merasa diterima dan diinginkan.

Kolose 3: 12-14 berkata, “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”

Jadi bagaimana kita menemukan cara untuk menunjukkan kebaikan, hati yang bebelas kasih, kesabaran, dan cinta seperti yang dikatakan Kolose kepada kita? Simak 7 cara untuk menyambut jemaat baru atau pengunjung gereja agar merasa nyaman dan di terima di gereja Anda:

 

1. Jangan biarkan mereka sendiri

Jika Anda jeli, sebenarnya cukup mudah untuk mengetahui apakah mereka ke gereja Anda untuk pertama kali atau tidak. Biasanya seseorang yang pertama kali datang ke gereja baru untuk pertama kali akan duduk sendirian sebelum kebaktian. Ini adalah salah satu kesempatan bagi Anda untuk menjangkaunya.

 

BACA JUGA: 3 Alasan Kenapa Kita Tidak Boleh Meninggalkan Gereja

 

2. Bersikap ramah

Markus 12:31 mengatakan, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”

Bersikap ramah dan menunjukkan kepedulian tentu sangat dibutuhkan. Jangan sampai jemaat baru atau pengunjung gereja Anda merasa tidak dipedulikan. Bersikaplah baik dan berikan salam padanya. Jangan berasumsi orang lain akan melakukannya, sekalipun mereka melakukannya, lebih banyak anggota yang menyambutnya justru ia akan merasa diterima dan nyaman.

 

3. Jangan tanya kisah hidupnya

Waktu untuk menyambut jemaat baru atau pengunjung gereja biasanya relatif singkat. Sapalah mereka selama waktu ini dan tawarkan jabat tangan dengan senyum yang tulus, atau apapun yang terasa pantas, dan cobalah untuk ingat nama mereka. Namun jangan ambil kesempatan yang singkat ini untuk memintanya menceritakan kisah kehidupannya. Sebagian orang mungkin merasa tidak nyaman apabila Anda mengulik kehidupan pribadinya, terutama ketika pertemuan pertama.

Anda bisa membuat mereka merasa nyaman dan diterima tanpa harus terburu-buru dan menciptakan situasi yang canggung atau justru menekan.

 

BACA JUGA: Kepahitan Sama Gereja, Bagaimana Cara Mengatasinya?

 

4. Undang mereka untuk makan siang sewaktu-waktu

Kuncinya adalah “sewaktu-waktu.” Jangan meminta mereka untuk makan siang pada hari kedatangan pertama mereka kecuali Anda sudah memiliki banyak percakapan dan undangannya terasa tidak tiba-tiba. Jika Anda sudah bisa membuatnya nyaman, Anda bisa menyarankan untuk makan di hari itu atau di minggu lain. Sebagian orang mungkin bersemangat untuk bergaul dan bertemu dengan orang-orang baru, namun sebagian lainnya tidak demikian. Ingat, tidak semua orang baru yang Anda temui bisa menjadi teman yang akrab.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

5. Ceritakan pelayanan yang ada di gereja Anda

Saat bertemu dengan jemaat baru atau pengunjung gereja, coba lihat ketertarikan yang dimilikinya. Misalnya, Anda tidak mungkin membahas pelayanan tarian pada jemaat yang sudah berumur. Namun jika Anda menceritakan tentang pelayanan anak-anak kepada ibu yang memiliki anak, mungkin ia akan tertarik. Pria atau wanita yang masih lajang mungkin akan tertarik dengan pertemuan lajang bulanan. Sebuah keluarga dengan anak yang sudah remaja mungkin akan senang mendengarkan pelayanan untuk anak muda.

6. Cobalah untuk memenuhi kebutuhannya

Galatia 6:10 mengatakan, “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”

Jika jemaat baru atau pengunjung gereja merasa tidak yakin tentang apa yang harus dilakukan dalam ibadah atau letak tempat-tempat yang ada di gereja, ini adalah kesempatan bagi Anda untuk membantunya!

Apakah seorang ibu yang kelelahan membutuhkan bantuan untuk menemukan kamar bayi? Apakah gereja Anda menggunakan himne selama ibadah, atau kursi telah terisi penuh dengan jemaat? Anda bisa menawarkan diri Anda untuk membantu mereka.

Jika sebuah keluarga baru mengenal daerah tersebut, mereka mungkin memerlukan rekomendasi tentang sekolah atau layanan masyarakat lainnya. Atau mungkin mereka butuh bantuan untuk pindah ke rumah baru mereka.

Memenuhi kebutuhan akan rekan seiman adalah cara yang bagus untuk terhubung dan membentuk persahabatan sehat.

Alkitab memberitahu kita dengan jelas tentang bagaimana kita harus memperlakukan satu sama lain, mulai dari hari pertama di gereja. Kita tidak tahu apa yang dialami oleh jemaat baru atau pengunjung gereja dalam kehidupan pribadinya, dan seberapa penting serta dampaknya sebuah senyuman atau sapaan yang ramah.

Jadi tidak perlu malu-malu untuk menjangkau mereka.

Sumber : iBelieve
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami