Begini Gejala Penyempitan Sumsum Tulang Belakang yang Dialami Ruben Onsu
Sumber: google

Health / 27 July 2022

Kalangan Sendiri

Begini Gejala Penyempitan Sumsum Tulang Belakang yang Dialami Ruben Onsu

Lori Official Writer
2560

Spinal stenosis atau penyempitan sumsum tulang belakang merupakan kondisi terjadinya penyempitan di salah satu atau lebih ruang di dalam tulang belakang, sehingga saraf teriritasi, tertekan atau terjepit dan membuat bagian punggung sakit dan linu panggul.

Stenosis tulang belakang ini paling sering terjadi di punggung bagian bawah dan juga leher. Hal inilah yang dialami oleh presenter kondang Ruben Onsu belakangan ini. Dia didiagnosa menderita stenosis tulang belakang setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di Singapura. 

“Akhirnya kemarin ada salah satu yang dikasih sama dokter adanya penyempitan sumsum tulang belakang yang di mana darahnya jadi kayak kegencet gitu, jadi tidak berproduksi,” ungkap Ruben.

 

Penyebab Stenosis Tulang Belakang

Penyebab utama dari penyempitan sumsum tulang belakang ini adalah adanya perubahan keausan pada tulang belakang yang terkait dengan osteoarthritis. 

Namun untuk beberapa kasus lainnya, penyempitan sumsum tulang belakang ini bisa disebabkan oleh:

1. Herniasi bantalan tulang belakang

Seiring bertambahnya usia, dinding dari bantalan tulang belakang akan semakin melemah. Seiring waktu, bantalan tulang belakang akan mulai menonjol sehingga menekan saraf tulang belakang.

 

Baca Juga: Kelumpuhan Bawa Joni Aereckson Alami Penyertaan Tuhan

 

2. Penebalan ligamen

Ligamen adalah pita serat yang menyatukan tulang belakang. Iritasi bisa menyebabkan ligament menebal dari waktu ke waktu dan menyebabkan tonjolan ke dalam bagian saraf tulang belakang.

 

3. Cedera tulang belakang

Terkilir atau jatuh bisa menyebabkan peradangan pada bagian sumsum tulang belakang. Akibatnya, rasa nyeri menyebabkan tekanan pada saraf tulang belakang.

 

4. Kista atau tumor sumsum tulang belakang

Tonjolan atua tumor yang tumbuh di bagian sumsum tulang belakang bisa mempersempit ruang dan memberi tekanan di sumsum tulang belakang dan bagian saraf.

 

Baca Juga: Meski Patah Tulang Belakang, Laura Aurelia Dinda Justru Bisa Raih Juara Dunia

 

5. Penyempitan tulang belakang bawaan

Ini adalah suatu kondisi dimana seseorang memang dilahirkan dengan bentuk sumsum tulang belakang yang kecil. Kondisi ini rentan menyebabkan seseorang mengalami stenosis tulang belakang.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Dalam kasus stenosis tulang belakang yang parah, dokter biasanya akan merekomendasikan operasi untuk menciptakan ruang tambahan untuk sumsum tulang belakang atau saraf.

 

Gejala Stenosis tulang belakang 

Adapun gejala stenosis tulang belakang meliputi:

  • Nyeri di punggung bawah. Nyeri kadang-kadang berupa nyeri tumpul atau nyeri tekanan seperti sensasi terbakar. Rasa sakit ini bisa datang dan pergi.
  • Linu panggul. Ini adalah rasa sakit yang dimulai di bokong dan meluas ke bagian kaki dan berlanjut hingga ke kaki.
  • Perasaan berat di kaki, yang bisa menyebabkan kram pada satu atau kedua kaki. 
  • Mati rasa atau kesemutan di bokong, tungkai atau kaki.
  • Bagian tungkai atau kaki terasa lemah.
  • Nyeri yang memburuk saat berdiri dalam waktu lama, berjalan atau menuruni bukit
  • Nyeri terus berkurang saat bersandar, membungkuk sedikit ke depan, berjalan menanjak atau duduk.
  • Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus (dalam kasus yang parah).

 

Baca Juga: Ini Dampak Cedera Sumsum Tulang Belakang Seperti yang Dialami Selebgram Laura Anna

 

Gejala penyempitan sumsum tulang belakang leher meliputi:

  • Sakit leher
  • Mati rasa atau kesemutan di lengan, tangan, tungkai atau kaki
  • Kelemahan atau kecanggungan di lengan, tangan, tungkai atau kaki
  • Mengalami masalah keseimbangan
  • Kehilangan fungsi pada tangan, seperti kesulitan menulis atau mengancing baju
  • Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus

 

Gejala penyempitan sumsum tulang belakang perut, meliputi:

  • Rasa nyeri, mati rasa, kesemutan dan kelemahan di bagian bawah perut
  • Mengalami masalah keseimbangan

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika ternyata gejala di atas terjadi secara berulang, segeralah periksakan diri ke dokter.  Pemeriksaan secepatnya bisa mengurangi komplikasi yang lebih buruk.

Untuk mendiagnosa kondisi, dokter akan melakukan beberapa hal ini:

1. Rontgen, untuk mendeteksi ada tidaknya perubahan pada tulang belakang seperti adanya taji tulang yang mempersempit ruas tulang belakang.

2. MRI, untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada ligament atau batalan tulang belakang serta mendeteksi tumor dan bagian saraf tulang belakang yang mengalami tekanan.

3. CT myelogram, untuk melihat kondisi saraf tulang belakang secara detail, serta mencari tahu ada tidaknya kelainan bentuk pada tulang belakang.

Seperti pada kondisi Ruben Onsu, pastikan untuk mengikuti prosedur perawatan yang dianjurkan dokter. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami penyakit ini, tetap semangat dan pastikan untuk terus mengandalkan Tuhan di dalam doa.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami