Kemana Anda Mengadu Saat Muncul Konflik Dengan Pasangan?
Sumber: canva

Relationship / 1 July 2022

Kalangan Sendiri

Kemana Anda Mengadu Saat Muncul Konflik Dengan Pasangan?

Lori Official Writer
1781

Saat Anda dan pasangan sedang konflik atau bertengkar, kemana Anda lebih dulu mengadu?

Di zaman ini, kita diajarkan untuk percaya bahwa penting sekali untuk memiliki komunitas orang percaya yang bisa jadi tempat untuk kita bisa terbuka akan semua hal yang kita alami.

Walaupun di satu sisi hal ini memang berguna untuk membantu kita meringankan sedikit beban kehidupan yang kita alami, tetapi ada waktunya kita juga perlu menahan diri. 

Jadi, saat Anda sedang berkonflik dengan pasangan apakah Anda akan mengadu lebih dulu kepada orang-orang di komunitas Anda?

Pernikahan memang tidak terlepas dari konflik. Karena itulah Anda perlu mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan bijak. Anda tidak disarankan untuk segera mengutarakan semua kekesalan atau kemarahan Anda kepada teman-teman terdekat atau beberapa orang yang Anda percaya di dalam komunitas Anda. Tetapi hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengatasi konflik dengan pergi mengajak pasangan Anda berbicara dengan hati yang rendah hati.

Efesus 5 memberitahu bahwa saat Anda menikah, Anda berkomitmen untuk selalu terbuka dan transparan dengan pasangan Anda. Cara ini sangat membantu Anda dan pasangan untuk menghadapi berbagai macam persoalan dengan berdiskusi satu sama lain. 

“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” (Efesus 5: 25-27)

“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” (Efesus 4: 26-27) 

Jadi ayat ini mengingatkan supaya saat terjadi konflik dengan pasangan, kita harus segera menyelesaikannya secara langsung dengan pasangan.

Prinsip-prinsip yang dituliskan di dalam Matius 18: 15 juga penting untuk diterapkan di dalam pernikahan Kristen.

“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.”

Jadi pahamilah bahwa Anda perlu mendahulukan untuk menyelesaikan konflik secara langsung dengan pasangan sebelum mengadu tentang kondisi Anda kepada orang lain. Berdoalah bersama. Carilah Tuhan dengan rendah hati. Minta Dia untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana Anda menyelesaikan konflik yang sedang terjadi.

 

Lalu bagaimana jika pasangan tidak mau mendengarkan dan membuat kondisi semakin runyam?

“Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.” (Matius 18: 16-17)

Meskipun ayat ini berbicara dalam konteks hubungan di dalam gereja, namun hal ini juga bisa diterapkan di dalam pernikahan. 

Jadi, mintalah kebijaksanaan dari Tuhan supaya Anda bisa menyelesaikan konflik dengan cara yang menghormati Tuhan. 

Sumber : Crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami