Fakta Alkitab: Sejarah Pajak yang Ditulis Alkitab, Apakah Yesus Membayar Pajak?
Sumber: canva.com

Fakta Alkitab / 3 May 2022

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Sejarah Pajak yang Ditulis Alkitab, Apakah Yesus Membayar Pajak?

Claudia Jessica Official Writer
5723

Anda pasti pernah mendengar ungkapan orang bijak taat pajak. Membayar pajak adalah bentuk cinta tanah air dan juga ketaatan kita pada pemerintah.

Tahukah Anda bahwa pajak bukanlah produk kebijakan dalam sistem pemerintahan modern. Pajak atau dalam istilah lama yang disebut upeti, sudah dikenal oleh pemerintahan berbagai bangsa sejak dulu, termasuk kerajaan-kerajaan yang disebut dalam Alkitab. Apa saja Fakta Alkitab tentang pajak?

 

Pajak di Perjanjian Lama

Dalam Kejadian 14 terdapat kisah bagaimana Raja Sodom dan sejumlah sekutunya bangkit melawan Kerajaan Elam, yang dipimpin oleh Kedorlaomer. Raja Sodom dan sekutunya telah mengalami penjajahan yang dilakukan Raja Kedorlaomer selama 12 tahun. Gerakan pemberontakan tersebut juga mendapat bantuan oleh Abraham karena memiliki kepentingan untuk membebaskan Lot, keponakannya yang ditahan oleh Kedorlaomer. Abraham berhasil mengalahkan Kedorlaomer. Selanjutnya, Raja Sodom menawarkan sejumlah harta benda kepada Abraham yang kemudian ditolak. Tawaran ini bisa dipandang sebagai upeti.

Pembayaran pajak atau upeti pada masa itu memang biasa terjadi antara bangsa penjajah dan jajahannya. Raja Sodom sudah mengalami hal itu selama 12 tahun dijajah oleh Kedorlaomer. Kemudian, Raja Sodom menganggap Abraham lebih kuat karena ia bisa menaklukkan Kedorlaomer sehingga Raja Sodom menawarkan upeti.

 

Pajak Menyelamatkan Mesir dari Bencana Kelaparan Selama 7 Tahun

Pada zaman perjanjian lama, Pajak juga berfungsi meningkatkan pendapatan negara dan menjamin ketersediaan dana atau tabungan jika negara mengalami situasi darurat.

Peristiwa kelaparan 7 tahun di Mesir berhasil diatasi oleh kebijakan pajak selama 7 tahun kelimpahan. Yusuf menetapkan pemungutan pajak sebesar seperlima dari hasil pertanian dan perkebunan di seluruh Mesir selama 7 tahun kelimpahan (Kejadian 41:34)

Tujuan penerapan pajak dari negara penjajah pada bangsa jajahannya antara lain untuk memperlemah dan mempermiskin Negara taklukan. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab orang Israel diam-diam memiliki keberatan tersendiri soal pajak pada jaman Perjanjian Baru. Mereka merasa bahwa Penjajah Romawi menekan Bangsa Yahudi lewat kebijakan pajak. Oleh karena itu mereka sangat antipati pada bangsa Yahudi yang menjadi agen atau pemungut pajak untuk kepentingan Romawi.

 

BACA JUGA: Bayar Pajak Juga Jadi Kewajiban Orang Kristen, Ini Alasan Alkitabiahnya…

 

Pemungut Pajak yang Dikucilkan

Alkitab mencatat dua orang Yahudi pemungut cukai atau petugas pajak yang akhirnya mengikut ajaran Yesus. Pertama, Zakheus. Dia adalah pemimpin atas beberapa pemungut cukai dan memiliki kantor di Yerikho (Lukas 19:1, 2). Kedua, Matius, yang kemudian menjadi salah satu dari 12 Murid Yesus (Matius 10:3).

Bangsa Yahudi memandang rendah golongan pemungut pajak. Mereka dianggap tidak cinta tanah air karena bekerja bagi kepentingan bangsa penjajah Romawi. Mereka juga disebut najis karena berhubungan erat dengan orang-orang non-Yahudi atau kafir.

Sehingga tak mengherankan pemungut pajak dimasukkan dalam golongan para pendosa, setara dengan para pelacur (Matius 21:32).

 

Yesus dan Pajak

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Yesus dan Pajak

Orang Israel melontarkan pertanyaan jebakan yang berpotensi membuat Yesus dihukum oleh Bangsa Romawi. Mereka bertanya pada Yesus apakah diperbolehkan membayar pajak pada kaisar Romawi atau tidak.

Jawaban Yesus cukup jelas bahwa warga negara harus membayar pajak pada pemerintahan yang berkuasa (Matius 22:21)

Yesus adalah teladan wajib pajak yang baik. Ia tidak hanya memenuhi kewajiban membayar pajak pada negara yang saat itu dikuasai Bangsa Romawi. Yesus juga membayar pajak atau bea Bait Allah (Matius 17:24-27. Yang menarik dari kisah ini, Petrus diminta Yesus memancing ikan dan mendapatkan koin untuk membayar pajak itu dari mulut ikan tersebut.

Pembayaran pajak Bait Allah merupakan Tuntutan Taurat yang masih dipegang oleh mayoritas Bangsa Yahudi. Semua orang yang berusia 20 tahun ke atas harus membayar setengah syikal atau dua dirham sebagai uang pendamaian atas dosa (Keluaran 30:11-16).

 

Yesus Membayar Pajak

Meskipun Yesus tidak mempunyai dosa apa pun yang harus ditebus, tapi Dia hadir di dunia sebagai manusia yang serupa dengan orang-orang berdosa. Oleh karena itu, pajak Bait Allah tetap harus dipenuhi oleh Yesus agar Dia tak jadi batu sandungan.

Kewajiban membayar pajak sebagai penerapan hukum kedua yang menjadi landasan seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi, yakni kasih terhadap sesama (Mat. 22:39). Karena pemerintah akan menggunakan pajak untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, yang adalah sesama kita.

Sehingga kewajiban membayar pajak menjadi salah satu jalan mempraktekkan kasih melalui sistem tata negara yang berlaku.

 

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami