Mendalami Makna Kisah Tiga Salib di Bukit Golgota, Ini Pembahasannya!
Sumber: pixabay

Kata Alkitab / 19 April 2022

Kalangan Sendiri

Mendalami Makna Kisah Tiga Salib di Bukit Golgota, Ini Pembahasannya!

Contasia Christie Official Writer
4959

Pernahkah seseorang bertanya kepada Anda, kenapa waktu Tuhan Yesus disalib itu ada 2 orang yang sama-sama disalib dengannya? Tiga orang, tiga salib, tapi kenapa hanya Yesus yang mati dan bangkit kembali?

Saya sendiri berpikir. Apa yang mau Tuhan gambarkan dari adanya dua orang yang ada bersama Dia saat itu? Inilah kesimpulan yang akhirnya momin dapatkan.

 

Disebutkan tiga salib yang ada di Golgota

Dalam Matius 27:38 dan Markus 15:27 diberitahukan bahwa ada dua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Satu di sebelah kiri dan salah satunya di sebelah kanannya.

Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.” Yohanes 19:17-18

Empat penulis Alkitab menggambarkan tiga orang yang disalibkan ini. Namun Yohanes sedikit berbeda. Yesus digambarkan seakan menjembatani kesenjangan. Tapi siapa sih sebenarnya kedua orang ini, dan kenapa mereka bisa menghabiskan sisa hidupnya bersama Yesus?

 

Profil dua orang yang bersama Yesus saat disalibkan

Kita tahu dari catatan Injil bahwa dua orang yang disalibkan bersama Yesus adalah penjahat, orang yang menjadi ancaman bagi masyarakat. Sepanjang hidupnya, Yesus memang sering berkomunikasi dengan orang berdosa. Seakan semuanya menjadi lengkap saat Dia meninggalkan dunia dengan orang yang terburuk menurut standar dunia. Tapi ternyata kedua orang ini lebih mewakili daripada itu.

 

Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami! " Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Lukas 23:39-42

Baca selanjutnya ----------------->

Kita saat melayani pasti pernah bertemu dengan kedua orang seperti ini. Ada orang yang bisa langsung percaya dan ada yang meminta “pembuktian” berulang-ulang karena ragu. Kedua orang ini mewakilkan orang-orang yang kita temui dalam pelayanan. Dari keduanya, hanya satu yang akhirnya mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.

 

Kenapa hanya satu penjahat saja yang bertobat?

Dalam Alkitab, kita akan melihat ada saja orang yang tidak percaya walaupun telah melihat. Sebenarnya ini masih relevan dengan kehidupan kita saat ini. Masih ada saja orang-orang yang walaupun sudah diberikan pembuktian berulang kali, tetap tidak percaya. Sampai akhirnya terlambat sudah.

Namun ‘penjahat lainnya’, dia menyadari kesalahan dan pantas mati karena kejahatannya, sebagai konsekuensi atas pilihan yang dia buat. Syukurnya, dia masih ada satu pilihan terbaik! Dia berkata, “Yesus, ingatlah aku.” Dia memilih dengan bijak karena sadar bahwa hatinya sudah hancur dan remuk. Dia datang dengan rendah hati dan bertobat. Karenanya, Yesus berkata padanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43)

 

Pilihan ‘hidup’ atau ‘mati’

Sekarang kembali kepada kita, apakah kita memilih untuk hidup atau mati. Maksudnya adalah saat kita hidup dalam dunia ini, kita bisa memilih apakah mau menjadi orang yang keras hati dan tetap tidak percaya pada Tuhan. Sehingga kita sudah mati dan tidak lagi memahami pandangan tentang kasih Tuhan.

 

Atau kita lebih memilih untuk menghidupinya dengan menaati firman-Nya, dan menyerahkan diri kepada-Nya. Ketiga salib itu mengingatkan kita terhadap belas kasih Tuhan yang luar biasa. Apakah Anda berani untuk membagikan kisah tiga salib itu kepada orang lain? 

Sumber : Christianity.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami