#FaktaAlkitab: Tokoh Alkitab yang Naik ke Surga Dalam Kondisi Masih Hidup
Sumber: jawaban.com

Fakta Alkitab / 7 April 2022

Kalangan Sendiri

#FaktaAlkitab: Tokoh Alkitab yang Naik ke Surga Dalam Kondisi Masih Hidup

Claudia Jessica Official Writer
21641

Kematian merupakan akhir hidup yang normal dalam kehidupan manusia. Kematian juga merupakan awal mula “kehidupan”, yakni hidup yang kekal di surga atau hidup dalam hukuman di neraka.

Memasuki surga tanpa mengalami kematian dianggap luar biasa dan dipandang sebagai suatu tanda pengakuan khusus dari Allah akan kesalehan seseorang. Tahukah Anda, ada orang-orang yang diangkat Allah ke surga dalam kondisi hidup tanpa melalui kematian. Siapa saja ya?

Alkitab memaparkan bahwa ada tokoh Alkitab yang diangkat Allah ke surga tanpa harus mengalami kematian terlebih dahulu. Alkitab tidak memberikan jawaban secara terperinci alasannya, namun beberapa pakar berspekulasi bahwa mereka diangkat untuk mempersiapkan peran mereka pada akhir zaman. Orang-orang tersebut dianggap merupakan saksi yang dimaksud dalam kitab Wahyu 11:3-12. Nah berikut ini adalah tokoh-tokoh yang diangkat Allah untuk naik ke surga.

 

#1 Henokh

Henokh adalah tokoh pertama dalam Alkitab yang diangkat oleh Allah ke surga tanpa melalui kematian. Kisahnya ditulis dalam Kejadian 5:18-24. Henokh adalah keturunan ketujuh dari Adam, manusia pertama di muka bumi (Yudas 1:14). Arti namanya ialah Guru. Henokh adalah anak laki-laki pertama dari Metusalah.

Henokh dua kali dikatakan oleh Alkitab sebagai orang yang bergaul dengan Tuhan (Kej. 5:22, 24). Ungkapan mengenai 'hidup bergaul dengan Allah' dalam Alkitab hanya diterapkan kepada dua orang saja yaitu Henokh dan Nuh (Kej 5:24 & Kej 6:9). Henokh adalah orang yang hidup saleh pada zamannya. Hal ini berarti bahwa semasa hidupnya Henokh jauh dari dosa dan hidup dekat dengan Tuhan.

Oleh kesalehannya, Henokh lalu diangkat Tuhan ke surga tanpa melalui kematian seperti manusia pada umumnya. Kitab Kejadian 5:22-24 menyebutkan, “Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Dan Henokh hidup bergaui dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.”

Masuknya Henokh ke surga tanpa mengalami kematian menyiratkan bahwa orang yang benar sebelum zaman Abraham memiliki harapan hidup bersama Allah di masa depan.

Ada beberapa ciri yang membedakan antara Henokh dengan tokoh-tokoh lainnya yang dibahas dalam Kejadian 5. Umur hidup Henokh lebih pendek dari pada umur tokoh-tokoh lainnya, tetapi jumlah usianya adalah sebuah angka kesempurnaan, yaitu 365 tahun, sama seperti jumlah hari dalam satu tahun.

Usia Henokh mencapai 365 tahun saat ia terangkat ke surga, dan oleh sebab itu Henokh tidak mencapai umur yang panjang di bumi seperti orang-orang yang ada pada zamannya. Pada masa Henokh, umur manusia di bumi cukup panjang. Sebagai contoh, Yared, ayah Henokh yang meninggal diusia 962 tahun. Sementara itu Metusalah, anak Henokh usianya mencapai 969 tahun.

Setelah pengangkatan Henokh, kisahnya kembali dikutip dalam beberapa bagian Alkitab Perjanjian Baru. Kitab Ibrani mencatat bahwa Henokh berkenan kepada Allah, dan karena imannya pula maka ia pun terangkat tanpa melalui kematian (Ibr. 11:5). Selain itu, Kitab Yudas juga memuat nubuat Henokh tentang kedatangan Tuhan bersama orang-orang kudus-Nya untuk menghakimi manusia (Yudas 1:14-15).

 

BACA  HALAMAN SELANJUTNYA -->

#2 Elia

Tokoh Alkitab berikutnya yang terangkat ke surga tanpa melalui kematian adalah Nabi Elia. Kisah pengangkatannya ditulis dalam 2 Raja-raja 2:1-18. Dalam bahasa Ibrani nama Elia adalah Eliyahu, yang artinya “Yahweh adalah Tuhan”. Alkitab mencatat bahwa Elia berpenampilan dengan menggunakan pakaian bulu, dan ikat pinggang kulit yang ada pada pinggangnya (2 Raja-raja 1:8).

Elia merupakan satu dari sepeluh nabi terbesar dalam Perjanjian Lama. Mengenai kisah dan pelayanannya terjadi di masa pemerintahan Raja Ahab, yang merupakan salah satu raja jahat yang ada di Israel.

Salah satu pelayanan nabi Elia yang terkenal adalah ketika ia bernubuat bahwa akan terjadi kelaparan parah yang melanda Israel, di mana hujan tidak turun selama tiga setengah tahun. Ini adalah akibat dosa bangsa Israel kepada Tuhan, khususnya dosa Ahab sebagai raja (1 Raja-raja 17:1).

Nabi Elia juga terkenal karena kisahnya yang melawan nabi-nabi baal dan membunuh 450 orang dari nabi-nabi tersebut. Karena hal ini maka Izebel, istri Raja Ahab yang memperkenalkan baal kepada bangsa Israel menjadi marah dan berusaha membunuh Elia. Elia pun melarikan diri ke gunung Horeb dan bertemu dengan Tuhan di sana, yang kemudian menguatkan dan menghiburnya (1 Raja-raja 19:1-18).

Selain itu Elia juga di kenal dengan mujizat membangitkan orang mati yang ditulis dalam 1 Raja-raja 17:22-23.

Di penghujung hidupnya di bumi, Elia diangkat Tuhan ke surga tanpa mengalami kematian. 2 Raja-raja 2:11 menulis, “Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.” Elia terangkat ke surga disaksikan oleh hambanya, Elisa. Dan pelayanan Elia di Israel kemudian diteruskan oleh Elisa.

Dalam beberapa bagian Perjanjian Baru mencatat bahwa orang-orang menganggap Yesus sebagai penjelmaan Elia (Matius 11:14; Matius 17:10-13; Lukas 9:19). Sebanyak 30 kali nama Elia disebutkan dalam Perjanjian Baru, 28 ayat diantaranya terdapat dalam Kitab Injil.

Salah satu peristiwa besar tentang bagaimana nama Elia di sebut dalam Perjanjian Baru terdapat dalam Matius 17:1-13; Markus 9:2-13; Lukas 9:28-36, yakni perihal “Yesus dimuliakan di atas gunung”.

Ketika itu Yesus mengajak 3 murid-Nya, Petrus, Yohanes dan Yakobus, naik ke atas gunung. Di sana Yesus berubah rupa, wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Ia berbicara dengan Elia dan Musa. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.

Terkait ayat ini, menurut Tafsiran Alkitab Wycliffe, Musa mewakili Taurat dan Elia mewakili para nabi. Keduanya berkedudukan lebih rendah daripada Yesus, tetapi merupakan saksi-saksi yang penting mengenai karya-Nya.

 

Itulah 2 tokoh Alkitab yang diangkat ke surga tanpa mengalami kematian. Dari kisah pengangkatan Henokh dan Elia, kita dapat melihat bahwa ini adalah bayangan atau tipe dari kenaikan Kristus ke surga. Disatu sisi hal ini menunjukan sisi “kehidupan” lain manusia, dimana setelah kehidupan yang sekarang ini, manusia hanya pindah tempat, sebab akan ada kehidupan yang akan datang.

Hiduplah bukan hanya untuk hidup yang sekarang ini yang sifatnya sementara, tetapi hiduplah untuk hidup yang akan datang yang bersifat kekal.

Alasan Henokh dan Elia diangkat ke Surga tanpa melalui kematian, hanyalah Tuhan yang tahu. Namun yang kita tahu pasti bahwa kedua tokoh ini adalah orang yang hidup saleh pada zamannya.

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami