Dilarang Memaksa Anak 6 Hal Ini Agar Mereka Tidak Memberontak Saat Sudah Dewasa Nanti
Sumber: pexels

Parenting Superbook / 6 April 2022

Kalangan Sendiri

Dilarang Memaksa Anak 6 Hal Ini Agar Mereka Tidak Memberontak Saat Sudah Dewasa Nanti

Contasia Christie Official Writer
2807

Selaku orang tua pastinya kita mau anak menuruti apa yang kita arahkan. Tetapi terkadang kita lupa jika terlalu memaksakan mereka padahal mereka tidak ingin melakukannya karena satu dan lain hal. Sebaiknya Parents jangan pernah memaksakan anak untuk melakukan 6 hal ini, supaya nanti ketika anak remaja ataupun dewasa, mereka tidak memberontak.

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” – Amsal 22:6

Pernahkah Anda mendengar,“Cium tantenya donk.” Atau,“ Ayo habiskan makanan kalian.” Memang anak- anak terkadang belum bisa menentukan apa yang mereka mau, jadi orang tua berfungsi untuk menentukan beberapa hal. Tetapi tahukah Parents, kalau ada beberapa hal yang tidak dapat Anda paksakan kepada anak. Jika Anda bersikeras memaksakannya, ada kemungkinan nantinya anak akan memberontak di kemudian hari.

 

1. Jangan paksa anak untuk memiliki kontak fisik dengan orang lain.

Memaksa anak untuk berbaur dengan orang lain ataupun membuat sentuhan fisik dengan saudara saat merasa tidak nyaman adalah hal yang kurang baik. Hal ini malah bisa membuat mereka mudah menjadi “mangsa” untuk penculik ataupun korban pelecehan seksual.

Kita perlu menghormati badan anak dan tidak usah memaksakannya untuk bersentuhan dengan orang lain jika mereka tidak nyaman. Kontak fisik yang dilakukan dapat sebatas  “tos”, salaman( salim), dan bergandengan (dengan anggota keluarga). Ini juga dapat mengajarkan anak tentang bagaimana mereka menghormati badan mereka juga.

 

2. Jangan memaksa anak untuk meminta maaf agar mereka tenang.

Jangan pernah memaksa anak untuk meminta maaf saat mereka belum tenang, karena mereka akan berbuat ulah lagi setelahnya. Jika Parents memaksanya, mereka justru anak akan semakin marah dan malu. Mereka tidak akan ingin mengakui kesalahannya.

Ajak mereka berdiskusi dengan anak tentang apa yang mereka lakukan, supaya mereka sadar dulu akan kesalahan yang telah diperbuatnya. Setelah tenang, ajak anak untuk berpikir bagaimana mereka memperbaiki kesalahan tadi, jadi anak bisa meminta maaf dengan ikhlas tanpa keterpaksaan.

 

3. Jangan paksa anak membaca.

Salah satu metode untuk mendapatkan pengetahuan adalah dengan banyak membaca. Tetapi jangan paksa anak membaca ya Parents, karena anak akan menolaknya. Sebaiknya, membacalah bersama dengan anak. Jika Anda telah bisa jadi teladan mereka, minat membaca mereka akan semakin besar.

4. Jangan memaksa anak untuk melakukan kegiatan yang tidak mereka gemari.

Siapa sih orang tua yang tidak ingin anaknya memiliki segudang talenta dan berprestasi? Terkadang orang tua yang tidak dapat menggapai cita- citanya saat muda, cenderung memaksakan anaknya untuk melakukan aktivitas impian mereka dahulu.

Hal ini malah memberikan tekanan kepada anak dan mereka bisa saja putus asa. Biarkan anak memilah aktivitas yang mereka gemari dan tetaplah memberikan penghargaan pada tiap upaya yang telah mereka jalani.

 

5. Jangan memaksa anak untuk makan.

Orang tua mungkin jengkel ya bila mendengar pendapat dari lingkungan sekitar tentang fisik anaknya, seperti sangat kurus. Anak juga paham jika mereka lapar dan kenyang, jadi Parents tidak perlu memaksakan mereka. Dengan memaksa mereka, anak akan merasa tidak berdaya dan sangat dikontrol orang tua.

Supaya anak nafsu makan sebenarnya triknya gampang. Tinggal bagaimana orang tua dapat mengreasikannya. Misalnya dengan membuat bento ataupun santapan kesukaan mereka. Parents bisa makan juga bersama dengan mereka supaya mereka merasa ditemani.

 

6. Jangan paksa anak berbagi.

Pastinya sebagai orang tua bahagia sekali jika anaknya murah hati serta suka berbagi. Tetapi jika Parents memaksa untuk meminjamkan mainan mereka kepada anak lain, akan membuat anak yang menerimanya merasa memiliki hak yang lebih tinggi dan mereka boleh menindas anak yang telah meminjamkan mainannya.

Kebalikannya mintalah mereka untuk bermain dengan bergantian secara adil. Ataupun Parents dapat mengarahkan anak untuk berlatih mengantri. Dengan mengantri, anak akan belajar ada hak- hak orang lain yang perlu kita hargai dan butuh kedisiplinan untuk menunggu giliran mereka.

Sumber : Superbook Indonesia
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami