Fakta Alkitab: Persembahan Dapat Menghapus Dosa?
Sumber: JC Channel

Fakta Alkitab / 28 February 2022

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Persembahan Dapat Menghapus Dosa?

Claudia Jessica Official Writer
4873

Persembahan merupakan wujud ucapan syukur dan sukacita umat Allah atas kasih, anugerah dan berkat yang telah Allah berikan. Hal ini menunjukkan bahwa umat tidak melupakan Tuhan sebagai pemberi berkat.

Lalu seperti apa penggambaran Alkitab mengenai persembahan? Siapakah tokoh Alkitab pertama yang terlibat dalam pemberian persembahan? Bagaimana cara orang percaya modern memberikan persembahan?

 

Persembahan Pertama

Kejadian 4:3-4 merupakan peristiwa pertama dalam Alkitab yang menceritakan perihal persembahan. (“Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,”).

Kain dan Habel ada tokoh Alkitab pertama yang menunjukan bagaimana cara manusia memberikan persembahan kepada Allah. Selain mereka, Kitab Kejadian juga memberikan contoh tokoh-tokoh lainnya yang memberikan persembahan kepada Tuhan, seperti Nuh (Kej. 8:20-21), Abraham (Kej. 18:3-8), dan Yakub (Kej. 31:53-54). Para patriark ini memberikan persembahan dengan inisiatif pribadi, serta menunjukan cerminan hubungan pribadi mereka dengan Allah.

Namun perlu diketahui bahwa persembahan yang dilakukan oleh Kain dan Habel, Nuh, Abraham, dan Yakub, adalah persembahan yang terjadi di masa sebelum berdirinya Kemah Suci.

 

Aturan Persembahan dalam Kemah Suci

Setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa diperintahkan Tuhan untuk membangun Kemah Suci, yakni kemah pertemuan di mana Tuhan akan berjumpa dengan umat-Nya. Adanya kemah suci membuat Tuhan memberikan aturan atau hukum yang berlaku dalam tata cara beribadah, baik aturan sebagai imam besar, para imam, hukum aturan moral, hukum aturan sosial, maupun tata cara persembahan,

Kitab Imamat merupakan bagian khusus dalam Alkitab yang menetapkan hukum atau aturan yang harus dilakukan oleh umat Tuhan pada waktu itu, dalam memberikan persembahan.

Setiap hal yang akan dilakukan terkait persembahan sudah diatur sedemikian rupa, sehingga seseorang yang akan memberikan korban persembahan tidak semata memberikan kepada Tuhan, namun harus sejalan dengan aturan atau ketetapan yang ada dalam kitab imamat. Hal ini menunjukan bahwa betapa pentingnya korban atau persembahan di dalam perjanjian lama.

 

Berbagai Jenis Persembahan

Kitab Imamat menyampaikan beberapa jenis persembahan. Persembahan yang dimaksud adalah persembahan korban, seperti:

- Korban Sajian (Imamat 2:1)

Korban sajian ini dipersembahkan setelah seseorang mendapat penghasilan. Hanya ada dua macam mata pencaharian di zaman itu, yaitu pertanian dan peternakan. Sepersepuluh dari mata pencaharian itu dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan. Persembahan ini sebagai tanda ucapan syukur dan menyatakan bahwa hidup manusia adalah anugerah Tuhan.

- Kedua, Korban Penebus Salah (Imamat 4: 13-14)

Jenis korban ini diberikan ketika manusia melakukan dosa tanpa sengaja atau lalai. Misalnya, ingkar memenuhi janji atau menabrak binatang piaraan orang lain hingga mati. Kitab Imamat mengajarkan bahwa orang yang lalai harus mengganti kerugian dan mempersembahkan korban di bait Allah.

- Korban Penghapus Dosa (Imamat 4:1-4)

Persembahan ini sebagai wujud kesadaran dan pengakuan manusia akan dosa di masa lalu. Tata cara dalam korban ini yaitu dengan menyembelih lembu jantan muda lalu dibakar di atas mezbah, yang dipersembahkan hanya bagian-bagian yang dianggap paling harum. Sedangkan seluruh bagian lain harus dibakar di luar kemah pertemuan karena kemah pertemuan tidak boleh tercemar.

- Korban Bakaran (Imamat 6: 12-13)

Korban bakaran dipersembahkan sebagai pernyataan syukur atas perdamaian manusia dengan Allah dengan membawa ternak terbaik dan disembelih serta di bakar di atas mezbah.

- Korban Keselamatan (Kejadian 31: 54)

Korban keselamatan ini berupa ternak yang di bawa ke hadapan Tuhan tiap kali berkunjung ke bait-Nya. Sang pemilik harus meletakkan tangan di atas kepala binatang korban sebagai lambang keselamatan yang dianugerahkan Tuhan baginya sehingga tidak binasa dalam dosa.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Persembahan di Gereja

Ada perbedaan dalam memberikan persembahan kepada Tuhan antara zaman Perjanjian Lama dan sekarang. Jika zaman Perjanjian Lama manusia memberikan korban bakaran kepada Tuhan melalui Imam yang ditunjuk Allah dengan hukum yang telah diatur, maka dalam dunia modern hal itu tidak berlaku lagi di kalangan orang percaya. Persembahan yang dulunya hanya boleh dilakukan oleh imam, sekarang sudah boleh dilakukan oleh semua orang.

Meskipun zaman Perjanjian Lama dan sekarang berbeda masa, namun hal ini tidak dapat merusak kepercayaan seseorang kepada Tuhan, terutama dalam memberikan persembahan.

Saat ini, memberikan persembahan sudah termasuk dalam tata cara beribadah dalam gereja. Ajaran dalam memberikan persembahan saat beribadah juga terdapat dalam Alkitab. “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!” (Mazmur 96:8).

Ada beberapa jenis persembahan yang dilakukan dalam beribadah di gereja:

- Yang pertama, Persembahan Umum. Persembahan ini diberikan secara rutin setiap mengikuti kegiatan ibadah Minggu di gereja. Persembahan ini biasanya diberikan dengan memasukkan uang ke dalam kantung kolekte. Belakangan ini, persembahan umum juga dapat diberikan melalui transfer atau menggunakan e-money.

- Kedua ada Persembahan Khusus. Dasar ayat Firman Tuhan mengenai Persembahan Khusus terdapat dalam Keluaran 35:21, yaitu: “Sesudah itu datanglah setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.” Persembahan khusus diberikan untuk mendukung tujuan tertentu. Misalnya, untuk pembangunan gereja di desa-desa, misi atau penginjilan, aksi sosial dan lain sebagainya.

- Ketiga ada Persembahan Persepuluhan. Persepuluhan terdiri dari 10 persen penghasilan (khusus mengenai persepuluhan JCers bisa menyaksikan dengan mengklik tombol bagian atas - rujukan FA Persepuluhan). Maleakhi 3:10 menjadi rujukan beberapa golongan gereja dalam memberikan persembahan persepuluhan. Pada umumnya persembahan persepuluhan diberikan sekali dalam sebulan.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Persembahan harus diberikan dengan sukacita dan penuh kerelaan hati, sebagaimana yang disampaikan 2 Korintus 9:7, “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih atau paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”

Mahal atau murahnya persembahan yang diberikan bukan menjadi tolak ukur diterimanya persembahan. Semua yang dipersembahkan kepada Allah merupakan hal yang baik dan berharga dimata Tuhan, jikalau itu didasari dengan ketulusan dan keikhlasan dari hati seseorang.

Konsep persembahan yang ada dalam Perjanjian Lama maupun sekarang hanya berbeda dalam tata cara dan benda yang akan dipersembahkan kepada Tuhan, namun keduanya merupakan hal yang berkenan dihadapan Tuhan, dan diterima sebagai suatu hal yang dikuduskan Tuhan.

 

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami