Masihkah Anda Mendengar Suara Tuhan di Tengah Dunia yang Berisik Ini?
Sumber: Hewleet Foundation

Kata Alkitab / 21 February 2022

Kalangan Sendiri

Masihkah Anda Mendengar Suara Tuhan di Tengah Dunia yang Berisik Ini?

Lori Official Writer
3601

Semakin ke arah sini, sadarkah Anda jika kita mungkin tidak mendengar suara Tuhan sepenuhnya?

Pikiran kita, segudang informasi yang berseliweran di internet, ketergantungan kita dengan ponsel, semuanya bisa mengalihkan fokus kita dari sebuah percakapan.

Seorang teman baru-baru ini mengakui kebiasaannya yang kerap beradu dengan pikiran sendiri. Ada begitu banyak perdebatan di dalam kepala yang membuatnya sulit untuk fokus.  Sebagian dari kita pernah mengalami kondisi yang sama.

Faktanya memang mendengar itu sulit dan menantang.

 

Mendengar itu sulit

Kita mungkin sering berpikir bahwa kita sedang mendengar tetapi perhatian kita terbagi.

Pikiran kita terganggu. Kita sering kali merumuskan tanggapan kita dengan pola pikir sendiri yang kita anggap benar. Tahukah Anda bahwa situasi ini mungkin menjadi pertanda bahwa kita hanya mendengarkan isi hati dan pikiran kita sendiri.  

Kisah di dalam Lukas 10: 38-42 tentang dua kakak beradik, Maria dan Marta saat bertemu Yesus mungkin bisa menggambarkan situasi ini. 

Di sana dikisahkan bagaimaan Marta begitu sibuk dengan pekerjaan rumahnya. Sementara Maria dipuji karena memberikan waktu dan perhatiannya untuk mendengarkan Yesus. 

 

Baca Juga: Bagaimana Cara Jadi Pribadi yang Menarik dan Populer?

 

Kita mungkin sudah sering mendengar kisah ini dikhotbahkan sepanjang hidup Anda sebagai orang Kristen. Lalu kita menyimpulkan bahwa ada dua jenis orang di dunia ini dan kita tahu Tuhan meminta kita untuk menjadi seperti Maria.

Tapi saat Anda mempelajari pengajaran Yesus, kita menyadari bahwa kita semua sebenarnya juga punya sedikit sifat seperti Maria maupun Marta.

Sebagian dari kita suka melakukan hal yang berbau begitu dekat dengan Tuhan dan sebagian orang malah merasa terganggu dengan apa yang kita lakukan tersebut. Karena mereka sibuk menjalani kehidupan dan kurang memperhatikan hal-hal rohani dalam kehidupan.

 

Mendengar itu adalah tantangan

Kita mungkin banyak mendengar pendapat banyak orang. Kita mendengar banyak masalah. Kita mendengar pasangan berdebat tentang pernikahan mereka. Kita mendengar anak-anak meratapi orangtua mereka yang tidak hadir secara emosional. 

Kita juga mungkin mendengar staf mengeluh tentang pemimpin senior mereka. Kita mendengar ada banyak pemimpin yang membuat kita tertantang.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Apakah kita benar-benar mendengar semua ini?

Kadang, saya hanya berpikir, “Oh pasangan ini sedang diambang hubungan.’ Atau ‘Oh staf baru ini sedang bermasalah.’ Kita bisa menjadi sangat sibuk dengan pikiran-pikiran kita tentang orang lain. Bukankah kita menjadi mirip dengan Marta?

Dalam pernikahan, mendengar pasangan dengan sepenuh hari menjadi tantangan besar. Kadang suami yang mendengar terlalu banyak cerita istrinya sangat tidak sabar untuk segera pergi. Hal ini nyata terjadi dalam hubungan dengan orang terdekat maupun orang-orang yang kita hadapi. 

Kita mau mendengar tetapi sulit untuk benar-benar mendengarkan dengan baik, secara mendalam.

Saat Lukas menggambarkan pertemuan Maria dan Marta, kita diberitahu bahwa Maria mendengar setiap perkataan Yesus. Itu adalah kemampuan Maria yaitu fokus, untuk memberikan perhatian kepada setiap perkataan Yesus. Maria mendengar perkataan-Nya hingga hal itu membuka jalan akan kehadiran Yesus. Maria merasakan hadirat Yesus sedangkan Marta tidak. Dia bergerak melampaui isi dari kata-kata yang sebenarnya disampaikan Yesus.

 

Baca Juga: 7 Langkah Supaya Bisa Mendengar Suara Tuhan, Yuk Cek Di Sini

 

Sama seperti Yesus memuji Maria, seorang istri juga perlu didengarkan dengan baik oleh pasangannya. Istri membutuhkan kehadiran suami sepenuhnya, bukan hanya memasang badan atau telinga saja. Tetapi juga memberikan fokus sepenuhnya. 

Untuk menjadi pendengar yang baik, kita harus belajar mendengarkan. Dalam karakter Cina, ‘mendengarkan’ melibatkan telinga, pikiran, mata dan hati. Dengan itu kita diharapkan bisa memberikan perhatian penuh kepada apa yang kita dengar.

Saat Maria mendengar Yesus berbicara, dia melibatkan pikirannya. Dia menggunakan telinganya untuk benar-benar bersandar di dalam hadirat Tuhan. Matanya fokus kepada bagaimana Yesus berbicara. Dia memberikan perhatian penuh dan hatinya hadir untuk mengalami Tuhan.

 

Jangan hanya mendengar, tetapi alami kehadiran-Nya

Dalam metode kuno mendengarkan Alkitab, yang dikenal dengan Lectio Divina, kita berlatih mendengar dengan mendengarkan secara berulang bagian-bagian sederhana yang dibacakan dengan lembut. 

Mari mendorong diri kita sendiri supaya hari ini sikap Marta yang masih ada di dalam diri kita diubah seperti sikap Maria. Kita perlu mengalami hadirat Tuhan.

“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Lukas 38-42

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami