Mengamalkan Kasih Persaudaraan, Apa Maksud 1 Petrus 1: 22?
Sumber: GKKK

Kata Alkitab / 27 November 2021

Kalangan Sendiri

Mengamalkan Kasih Persaudaraan, Apa Maksud 1 Petrus 1: 22?

Lori Official Writer
19968

Dalam suratnya, Petrus menggambarkan seperti apa orang percaya mula-mula yang tersebar di Asia kecil.

Di masa itu, orang-orang percaya mengalami penderitaan dan pergumulan. Mereka menghadapi krisis identitas. Mereka adalah kelompok minoritas (1 Petrus 2:12), yang tidak dipandang dan bahkan dianggap sebagai kaum marjinal yang disebut dengan hamba (1 Petrus 2:18). Tidak ada kelebihan atau hak istimewa yang mereka punya!

Berkali-kali mereka difitnah dan dinista (1 Petrus 2:12; 1 Petrus 3:16), mengalami ketidakadilan (1 Petrus 2:18-19; 1 Petrus 4: 14-16). Di tengah-tengah kondisi seperti inilah surat Petrus dituliskan kepada mereka. Dengan harapan supaya mereka mendapatkan kekuatan dan pengharapan yang baru.

Kita pun hari ini juga tidak luput dari penderitaan, pergumulan, dan tekanan hidup. Hanya saja mungkin bentuknya berbeda dengan orang-orang percaya mula-mula di sekitar Asia kecil. Di tengah-tengah kondisi hidup kita yang dekat dan akrab dengan penderitaan, pergumulan, dan tekanan, Petrus mengajarkan kepada kita 2 hal penting:

1. Memurnikan diri dengan ketaatan kepada firman Tuhan

Petrus tidak akan pernah lupa akan kasih Yesus yang dia alami setelah menyangkali dia sebanyak 3 kali. Dia tidak ingin orang lain mengalami hal seperti dirinya. Oleh sebab itu, dia mendorong supaya orang-orang percaya di Asia Kecil mempersiapkan pikiran mereka untuk bertindak di hari-hari sulit yang akan mereka hadapi dan memperkuat roh dan jiwa mereka.

Dia mendorong mereka untuk menjadi anak-anak yang taat kepada kebenaran firman Tuhan dan tidak menjadi serupa dengan dunia.

 

Baca Juga: PGI dan KWI Umumkan Tema Natal 2021, Berikut Kutipan Ayat dan Maknanya...

 

Firman Allah yang seperti apa yang mendasari kita hidup di dunia yang penuh tantangan ini? 

Firman Allah bersifat kekal dan dari benih yang tidak fana (incorruptible atau unperishable seed), firman yang tidak bisa rusak, busuk atau mati.

Karena firman Allah yang hidup itu bukan hanya sekedar memberikan sebuah solusi kehidupan kita di dunia ini, tetapi firman Allah itu memberikan sebuah jaminan dan pengharapan terhadap kehidupan kekal kita kelak. Selama kita mau mendasarkan hidup kita pada firman Allah, kehidupan kita tidak akan mampu digoyahkan dengan keadaan apapun.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

2. Mengamalkan kasih persaudaraan

1 Petrus 1: 22 berkat, “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.”

Kasih yang dimaksud oleh Petrus bukanlah kasih berbau romansa yang berasal dari emosi. Petrus memanggil mereka untuk mengasihi orang lain seperti Kristus mengasihi kita dengan kasih pengorbanan, yang hanya bersumber dari hati yang sudah diselamatkan oleh kasih karunia lewat iman di dalam Kristus.

Dalam bahasa Yunani kasih persaudaraan disebut dengan ‘PHILADELPHIA’, yang berasal dari dua suku kata yakni PHILEO/PHILIA yang artinya kasih atau mengasihi. Dan ADELPHOS yang artinya brother atau saudara.

Kata PHILADELPHIA atau “kasih persaudaraan” merupakan identitas dan gaya hidup orang percaya. 

 

Baca Juga: Kenapa Kasihmu Harus Bisa Dirasakan Orang Lain?

 

Lalu bagaimana seharusnya kita mengamalkan kasih persaudaraan di dalam kehidupan kita? 

Firman Tuhan mengajarkan kita untuk mengamalkannya dengan:

1. Tulus ikhlas (unto unfeigned love)

2. Tidak pura-pura atau munafik (for a sincere love) serta

3. Sungguh-sungguh dari hati. 

Kata ‘sungguh-sungguh saling mengasihi’ di dalam ayat tersebut tidak lagi memakai kata PHILADELPHIA. Tetapi menggunakan kata AGAPASATE (dari suku kata AGAPAO/AGAPE), yang artinya untuk mengasihi saudara seiman kita, kita butuh standar kasih tertinggi, yaitu kasih Allah itu sendiri. Jadi Petrus mendorong orang-orang percaya untuk mengasihi dengan kasih Allah sendiri. 

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:34-35)

Di momen Natal ini, orang-orang percaya diingatkan kembali dengan ayat ini. Mari belajar untuk terus memurnikan hidup kita dengan taat kepada firman Tuhan sehingga kita bisa mengamalkan kasih persaudaraan diantara sesama kita sekalipun keadaan kita sedang sulit.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami