Christopher Yuan, Pilih Yesus Dibanding Homoseksual Setelah Terjangkit HIV
Sumber: Eternal Perspectives Ministries

News / 9 October 2021

Kalangan Sendiri

Christopher Yuan, Pilih Yesus Dibanding Homoseksual Setelah Terjangkit HIV

Lori Official Writer
4547

Saat profesor dan penulis Moody Bible Institute Christopher Yuan berusia 9 tahun, dia mulai tertarik dengan sesama jenis setelah menemukan majalah porno di rumah temannya.

Setelah kecanduan pornografi, Yuan mulai kebingungan dan ketakutan akan orientasi seksualnya.

Berdasarkan kesaksiannya baru-baru ini di Gereja Real Life Ministries di Idaho, Yuan dia menceritakan sejak itulah dia mulai mengalami penyimpangan seksual.

“Di usia 9 tahun, masalah pornografi itu membuat pandangan saya tentang seks menyimpang. Pornografi itu menjadi tuan saya. Dengan pandangan itu, saat berusia 16 tahun saya pertama kali merasakannya. Tapi saya menyembunyikan perasaan menyukai sesama jenis ini selama di sekolah menengah, perguruan tinggi bahkan saat jadi cadangan di korps marinir,” ungkapnya.

Saat masuk Sekolah Dasar, Yuan mengatakan bahwa dia tidak tertarik dengan anak laki-laki keturunan China-Amerika lain di Chicago.

“Saya terlihat berbeda. Saya bertindak berbeda dan saya memiliki minat yang berbeda. Tuhan memberi saya karunia kepekaan musik. Setan tidak bisa mengambil karunia yang diberikan Tuhan, tetapi dia bisa memutarbalikkan cara pandang soal hal itu. Dan sejak muda, saya dipandang dan diejek karena banci,” ucapnya.

 

Baca Juga: Dibesarkan Oleh Orangtua Gay dan Benci Kristen, Pria Ini Percaya Tuhan Lewat Alkitab

 

Terang-terangan Dengan Orientasi Seksualnya

Setelah memasuki usia 20-an tahun, Yuan tidak lagi menyembunyikan orientasi seksualnya. 

Pada 15 Mei 1993, dia pulang dari Louisville, Kentucky. Setelah menyelesaikan tahun pertamanya di sekolah kedokteran gigi. Dia lalu membuat pengumuman tak terduga kepada orang tuanya.

“Saya gay,” ungkapnya.

Saat itulah sang ayah, Leon Yuan menyalahkan istrinya Angela dan menuduh telah membuat putranya menjadi gay.

“Anda tidak akan pernah berpikir bahwa tiga kata sederhana, “Saya adalah gay”. Saya sebenarnya berpikir bisa mengancam Christopher dengan ultimatum untuk memilih keluarga atau homoseksualitasnya, tetapi Christopher berbohong bahwa dia tidak bisa berubah, karena dia sudah terlahir sebagai gay,” terang sang ibu.

Christopher lalu mengemas barangnya dan pergi dari rumah dengan emosi yang campuraduk.

Sebagai keluarga non-Kristen, fakta bahwa Christopher menjadi gay telah merusak hubungan orangtuanya. Di tengah perceraian yang hampir terjadi, Angela akhirnya bertemu dengan Tuhan melalui seorang wanita. Tak lama kemudian ayahnya Leon pun ikut menerima Yesus.

Meskipun keduanya telah berdamai setelah menemukan Yesus, mereka tetap belum memiliki hubungan yang baik dengan Christopher.

Sementara Christopher sibuk menjalani sekolah doktoralnya dan menghabiskan sebagian besar waktunya mengunjungi klub-klub gay. Dia juga menghabiskan waktu mencari keintiman dan kebahagiaan lewat banyak hubungan.

Bukan hanya itu, dia juga jatuh dalam narkoba. Untuk membeli narkoba, dia mulai menjual narkoba kepada teman dan juga profesor di kampusnya.

“Saya sebenarnya berpikir saya bisa menjalani kehidupan ganda ini: mahasiswa pascasarjana di siang hari dan pengedar narkoba bebas di malam hari.”

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Setiap hari Yuan semakin jatuh dalam kebiasaan buruknya. Ada uang, ketenaran, narkoba dan seks. 

“Saya telah menukar kebenaran Tuhan dengan kebohongan. Dan saya mulai menyembah dan melayani makhluk itu, bukan Sang Pencipta karena, di dunia saya, saya adalah Tuhan.”

Tetapi orangtuanya memutuskan untuk berdoa untuk Christopher.

“Kami semua berseru kepada Tuhan untuk anak kami Christopher,” ungkap Leon.

Angela bahkan dengan konsisten berpuasa setiap hari Senin selama delapan tahun untuk perubahan Christopher.

“Tuhan menjawab doa saya dengan berkata ‘Diam dan tenanglah’”

Suatu hari, 12 petugas penegak obat federal mengetuk pintu rumah Christopher Yuan. Mereka lalu menyita semua uang dan obat-obatannya, termasuk 9.1 ton ganja. Dengan jumlah itu, dia bisa terancam hukuman penjara hingga 10 tahun atau bahkan seumur hidup. Tetapi dia akhirnya menjalani hukuman selama 6 tahun di pusat penjara federal di Atlanta.

 

Baca Juga: Karena Sebut LGBT Dosa, Penyanyi & Mantan Gay Ini Dikritik Habis-habisan di Ajang X-Factor

 

Saat berada dalam penjara, dia sama sekali tak lagi punya teman. Satu-satunya orang yang bisa dia hubungi adalah ibunya. Hal yang membuat Christopher terenyuh saat menghubungi ibunya adalah sikap Angela yang mengkuatirkan keadaan putranya itu.

 

Mengikuti Yesus

Christopher lalu menemukan sebuah Alkitab di dekat tempat sampah di penjara itu. Lalu dia mulai membacanya.

Namun, tak lama setelah itu dia baru menerima kabar bahwa dia positif HIV. Kenyataan itu sangat menghancurkan hidupnya. 

Hanya Alkitab yang kemudian bisa di abaca. Semakin baca firman Tuhan yang dia baca, semakin banyak kebenaran yang diungkapkan Roh Kudus atas dirinya termasuk soal homoseksual.

Setahap demi setahap, dia akhirnya menemukan Tuhan. Dia akhirnya memutuskan untuk berubah dan meninggalkan homoseksual.

“Saya membaca setiap ayat, setiap pasal, setiap halaman Alkitab. Dengan keputusan: meninggalkan Tuhan dan kebenaran-Nya dengan membiarkan ketertarikan seksual bukan hanya menentukan siapa saja, tetapi bagaimana saya hidup. Atau meninggalkan homoseksual yang sudah mengendalikan saya sebagai pengikut Yesus. Keputusan saya sudah jelas. Saya mau mengikut Yesus,” ungkapnya.

Setelah menemukan Yesus, Christopher Yuan mendaftarkan diri di Moody Bible Institute pada tahun 2001. Dia lulus pada tahun 2005, menerima gelar master dalam eskegenesis alkitab pada tahun 2007 dan gelar doktor pelayanannya pada tahun 2014.

 

Baca Juga: 8 Ayat Alkitab yang Menentang LGBT

 

Sejak saat itu, Christopher yang sudah hidup di dalam Tuhan membuatnya hidu taat kepada Tuhan. Dia berubah secara radikal. 

Saat ini, Yuan telah menjadi pembicara dan penulis yang banyak dicari-cari. Dia juga penulis Holy Sexuality and the Gospel: Sex, Desire and Relationships Shaped by God’s Grand Story. Buku ini bahkan telah dinobatkan oleh Majalah Outreach sebagai Book of the Year 2020 yang membahas soal isu sosial.

Sumber : Christianpost.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami