Berapa Kali Kita Harus Berdoa Untuk Satu Hal yang Sama?
Sumber: unsplash

Kata Alkitab / 24 September 2021

Kalangan Sendiri

Berapa Kali Kita Harus Berdoa Untuk Satu Hal yang Sama?

Lori Official Writer
6441

Berdoa itu ibarat hubungan anak dengan orangtua.

Bayangkan kamu punya anak 9 tahun yang sangat kamu cintai dengan sepenuh hati. Kamu sudah menjalin hubungan yang sangat akrab dan penuh kasih dengan dia. Bayangkan dia suatu waktu mendatangimu dan meminta sesuatu.

Misalnya, video game baru, sarung tangan baseball, sepeda dan sebagainya. Sebagai orangtua apakah kamu langsung memberikannya?

Anak-anak selalu meminta banyak hal dari orangtua. Sifat alami anak-anak mereka mendorong mereka untuk meminta semua hal yang mereka lihat. Sebagai orangtua, tentu saja kamu tahu persis tujuan untuk apa anak meminta sesuatu darimu. Orangtua paling tahu apa yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan seorang anak bukan? Biasanya orangtua tidak akan memberikan semua yang diminta anak.

Kenapa? Karena orantua tahu mainan atau barang yang diminta anak akan dibuang dalam satu atau dua hari setelah dia bosan. Atau mungkin sesuatu yang kamu tahu bahwa dia benar-benar tidak inginkan, tapi entah kenapa dia meminta untuk dibelikan. Alasan inilah yang membuat orangtua menolak permintaan itu.

 

Baca Juga: Gak Fasih Berdoa? Yuk Bisa Yuk Mulai Dengan 5 Kebiasaan Ini...

 

Saat ditolak, anak pasti akan merasa marah dan jengkel. Tapi hal itu gak akan bertahan lama.

Sekarang, bayangkan anakmu tiba-tiba mendatangimu untuk meminta crayon, kertas gambar dan cat minyak. Dia memintanya karena ingin sekali menggambar dan melukis. Kenapa? Karena dia melihatnya di TV dan dia mau melihat apakah dia benar-benar bisa melukis.

Respon pertamamu mungkin tidak akan memberikannya. Karena dia masih terlalu muda untuk itu. Dia pastinya akan membuat kekacauan dengan cat itu. Bahkan selama ini dia sama sekali gak pernah menunjukkan sisi arsistiknya dan pastinya membelikannya peralatan melukis hanya akan membuang-buang waktu.

Sebagai orangtua, kamu tahu kalau dia benar-benar tidak akan serius melakukan apa yang dia katakan dan pada akhirnya kamu menolak permintaannya.

Lalu tiba-tiba dua hari kemudian, dia kembali lagi meminta kuas, cat, cat minyak dan kanvas. Tapi kali ini dia mulai semakin persuasive dalam menanggapi pemikiran orangtuanya.

Tapi tetap saja sebagai orangtua, kamu tak begitu sama mudah mempercayai ucapannya. Tapi, kamu mulai bertanya-tanya di benakmu apakah dia benar-benar serius dengan benda-benda itu. Kamu kemudian memutuskan untuk menolaknya.

Kamu berpikir kalau dia datang untuk ketiga kalinya, mungkin itu adalah pertanda kalau dia benar-benar serius ingin melukis. Orangtua akan menguji keinginan seorang anak sampai seberapa banyak dia mencobanya.

Saat dia benar-benar memintanya untuk yang ketiga kali atau lebih, mungkin orangtua perlu mempertimbangkan memberikannya apa yang dia minta.

Kenapa? Karena dia menunjukkan keinginan penuh secara berulang-ulang untuk apa yang dia butuhkan. Dia bahkan memohon-mohon untuk dibelikan cat dan kanvas. Dia berpikir ingin mencoba menggali bakat artistik di dalam dirinya. Dia bahkan ngotot untuk mendapatkannya.

Sebagai orangtua apa yang harus kamu lakukan? Tentu saja akan segera membelikannya bukan? Kenapa? Karena anak menunjukkan bahwa dia benar-benar ingin melukis sesuatu dengan kanvas dan cat minyaknya.

Dan karena cintamu sebagai orangtua kamu akan memenuhi keinginannya dan melihat apakah dia memang serius dengan apa yang akan dilakukannya dengan barang-barang yang dimintanya.

 

Baca Juga: Kalau Ketemu Yesus, Apa Satu Pertanyaan yang Pengen Kamu Tanyakan?

 

Yang membuat orangtua memenuhi keinginan seorang anak adalah karena kegigihan, kegetolan dan keinginannya yang besar. Anak menunjukkan bahwa dia benar-benar menginginkan cat dengan memintanya terus menerus.

Jika anak hanya memintanya satu kali, pasti dia tidak akan pernah mendapatkannya karena dia tidak memintanya dengan getol dan gigih. Bukankah hal ini persis seperti sifat Tuhan?

Kadang-kadang Tuhan tidak menjawab doa kita karena kita tidak berdoa untuk sesuatu yang kita minta dengan keinginan yang kuat.

Berapa banyak doa yang tidak dijawab Tuhan karena kita kurang gigih memintanya?

Mungkin Tuhan juga akan menguji hati kita sebelum Dia mempertimbangkan untuk memberikan apa yang kita minta. Salah satu cara yang Dia lakukan adalah dengan melihat seberapa sering dan seberapa gigih kita akan meminta kepada-nya dalam doa.

Beberapa orang percaya kalau saat berdoa untuk sesuatu, kita hanya perlu mendoakannya sekali saja. Karena saat kita meminta Tuhan untuk satu hal berulang-ulang supaya dia menjawab doa kita, maka kita dianggap orang percaya yang meragukan kuasa Tuhan.

Dan pernyataan ini begitu banyak membingungkan orang Kristen.

Tapi dengan penjelasan di atas, mari membuka pemahaman baru bahwa Tuhan bisa melakukan sesuatu dengan caranya. Kita bisa saja hanya butuh sekali doa saat meminta sesuatu yang kita butuhkan. Tapi pastikan kalau hal itu memang sudah dikonfirmasi oleh Roh Kudus. Atau kamu mungkin sudah benar-benar mengimani dan membiarkan Tuhan menjawab doamu sesuai waktu-Nya.

Tapi di sisi lain, kita juga harus bersikap seperti seorang anak kecil untuk terus meminta kepada Tuhan. Inilah yang disebut dengan doa yang serius. Di sinilah kamu benar-benar serius meminta sesuatu yang kamu butuhkan supaya Tuhan menjawabnya.

Saat kita berada dalam persekutuan doa, kita berusaha untuk menggerakkan Tuhan untuk menjawab doa kita. Kita akan melakukan doa menuntut dan bertanya kepada-Nya lebih dari satu kali untuk kasus-kasus khusus. Karena dengan itulah kita menunjukkan keseriusan kita akan apa yang kita minta.

Beberapa orang menyebut doa semacam ini dengan ‘doa peperangan’ atau ‘doa pergulatan dengan Tuhan’. Karena kadang doa yang penuh otoritas dan kuatlah satu-satunya yang membuat Tuhan menjawab doa kita. Sama seperti orangtua yang melihat keseriusan anaknya meminta hal yang sama berulang-ulang, maka Tuhan pun melihat keseriusan kita. Bahkan kita menunjukkan kesediaan kita membayar harga baik dengan menghabiskan waktu, darah, keringat dan air mata untuk membuat Dia bergerak dan menjawab doa kita.

Bahkan di dalam Alkitab doa semacam ini juga berlaku. Seperti dituliskan dalam ayat-ayat ini:

Lukas 11: 5-9

Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.

Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Kejadian 32: 26

Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.

 

Baca Juga: Dalam Percaya Terbit Kuasa, Kisah Ini Jadi Buktinya...

 

Yakobus 5: 16-18

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.

1 Tesalonika 5: 16-18

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami