Bagi sebagian besar orang Kristen, kita mengimani bahwa Yesus itu Tuhan. Hal ini selama ribuan tahun menimbulkan kontroversi, baik dari mereka yang berbeda agama dan kepercayaan, bahkan juga dari antara orang Kristen sendiri.
Apakah benar Yesus itu Tuhan? Apakah Yesus pernah menyatakan bahwa diri-Nya Tuhan? Dan apakah Alkitab menyatakan bahwa Yesus itu Tuhan?
Mari kita simak bersama apa Kata Alkitab tentang hal ini?
Dalam tradisi Bangsa Yahudi, pribadi Tuhan sangatlah kudus, bahkan mengucapkan nama-Nya saja tidak boleh sembarangan. Terlebih jika ada seseorang yang mengklaim dirinya adalah Tuhan atau setara dengan Tuhan, hal itu adalah bentuk hujatan atau penistaan agama.
Hal tersebut menjadi dasar bagi para pemimpin Yahudi berkali-kali ingin menangkap dan membunuh Yesus (Matius 21:46; Matius 26:4; Markus 12:12;Lukas 20:19;Yohanes 7:30;8:20;11:57).
Seperti apa Yesus mengklaim diri-Nya adalah Tuhan atau setara dengan Tuhan?
Yesus menyebut Tuhan Bapa, dan dia adalah Anak Allah
Yesus seringkali menyebut Tuhan sebagai “Bapa”, sesuatu yang sangat dekat secara pribadi dan tidak mendeskripsikan Tuhan sebagai sebuah sosok yang jauh.
Dia menyatakan bahwa bait Allah adalah “Rumah Bapa-Ku” (Lukas 2:49, Yohanes 2:16). Yesus juga menyatakan bahwa Ia diutus oleh Bapa (Yohanes 5:30, 36, 6:38-40; 8:16-18, 26, 29).
Bahkan pada saat Yesus dibaptis, Tuhan menyatakan bahwa Dia adalah Anak-Nya:
Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Matius 3:17)
Penyebutan Tuhan sebagai Bapa disini tidak mengarah pada hirarki ayah dan anak, namun Yesus dan Bapa sebagai satu kesatuan pribadi Tuhan yang tidak terpisahkan. Hal ini Ia nyatakan saat Ia berkata bahwa diri-Nya dan Bapa berbagi kemuliaan dan bahwa Ia serta Bapa merupakan satu kesatuan (Yohanes 14:7-11, 20; 17:5, 22-24). Kesatuan antara Allah dan Tuhan ini juga menjadi pandangan gereja mula-mula, seperti yang dituliskan dalam 1 Korintus 8:6.
Yesus menyebut dirinya Allah atau Elohim
Dalam kitab Yohanes yang lebih banyak menggambarkan keilahian Yesus, disana Ia menggunakan kata “Aku” yang mengarah pada pernyataan “Aku adalah Aku” pada Keluaran 3:14 atau Elohim.
Inilah 7 pernyataan Yesus menggunakan kata “Aku” tersebut
“Akulah roti hidup.” (Yohanes 6:35, 41, 48, 51)
“Akulah terang dunia.” (Yohanes 8:12)
“Akulah pintu ke domba-domba itu.” (Yohanes 10:7, 9)
“Akulah kebangkitan dan hidup.” (Yohanes 11:25)
“Akulah gembala yang baik.” (Yohanes 10:11, 14)
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” (Yohanes 14:6)
“Akulah pokok anggur yang benar.” (Yohanes 15:1, 5)
Penggunaan kata “Aku” lainnya yang mengejutkan semua orang Yahudi di kala itu adalah di Yohanes 8: 58 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”
Yesus menyatakan diri-Nya telah ada lebih dari 2000 tahun sebelum kelahiran-Nya dengan pernyataan itu, bahkan dalam Yohanes 1:1-5 Yesus dinyatakan sebagai Sang Firman yang telah ada pada masa penciptaan, dan di dalam Dia ada kuasa penciptaan segala sesuatu.
Murid-murid Yesus dan Gereja Mula-mula mengakui dan menyembah Yesus sebagai Tuhan.
Murid-murid mengakui Yesus sebagai Mesias atau Juruselamat. Hal ini ditegaskan melalui pernyataan Petrus ketika ia ditanya oleh Yesus tentang siapakah diri-Nya menurut mereka:
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:16)
Namun pandangan Yesus sebagai Mesias ini, masih dalam batasan pemikiran manusia dan ajaran dari Perjanjian Lama tentang Juruselamat bagi Israel, terutama pembebasan dari penjajahan, dan mengharapkan Yesus sebagai Raja. Hal serupa juga dinyatakan oleh Martha pada Yohanes 11:27.
Tetapi setelah para murid digoncangkan dengan penyaliban, kematian Yesus dan kebangkitan-Nya pada hari ketiga serta menyaksikan Yesus naik ke Sorga, paradigma mereka diubah.
Setelah kenaikan Yesus, Petrus berbicara kepada para murid dengan menyebut “Tuhan Yesus” (Kisah Para Rasul 1:21). Bahkan ia dengan berani bersaksi di hadapan ribuan orang Yahudi pada hari pencurahan Roh Kudus:
“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." (Kisah Para Rasul 2:36).
Iman inilah yang dimiliki oleh para rasul dan gereja mula-mula, yang juga dengan semangat diberitakan oleh Rasul Paulus, bahwa Yesus adalah Tuhan yang dalam bahasa Yunani adalah Theos atau Kurios sedangkan dalam bahasa Ibrani dibahasakan sebagai Yahwe/YHWH.
Tentunya memahami keIlahian Yesus Kristus tidaklah mudah dengan akal manusia kita yang terbatas. Itu sebabnya Alkitab menyatakan bahwa hanya kuasa Roh Kuduslah yang bisa mengilhamkan pengenalan akan Tuhan sehingga kita bisa mempercayai bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat kita (Yohanes 16:8-13).
Sumber : jawaban channel