Pengemis dan Anjing Kecil yang Hilang
Kalangan Sendiri

Pengemis dan Anjing Kecil yang Hilang

Claudia Jessica Official Writer
      2168

Lukas 12:15

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 45; 2 Timotius 3; Yesaya 43-44

Seorang pengemis berkeliaran di jalan hampir setiap hari. Dia selalu berpikir, betapa senangnya jika ada uang US$ 2.000 di tangannya.

Suatu hari, pengemis ini melihat seekor anjing kecil yang lucu tanpa sengaja. Ia melihat di sekelilingnya dan tidak ada seorang pun disana. Lalu ia menggendong anjing kecil ini dan pulang ke gubuknya kemudian mengikat anjing itu.

Rupanya pemilik anjing itu adalah orang paling kaya di kota tersebut. Orang kaya itu sangat panik, karena anjing tersebut adalah peliharaan kesayangannya. Lalu orang kaya itu membuat pengumuman di stasiun TV di kota tersebut, “Siapa yang menemukan anjingku, akan aku beri hadiah US$ 2.000.”

Keesokan harinya, si pengemis keluar untuk mengemis seperti biasa. Kemudian, ia melihat pengumuman tentang anjing yang hilang. Si pengemis tergesa-gesa pulang ke rumahnya. Dia berencana untuk mengembalikan anjing tersebut dan mendapatkan hadiahnya.

Ketika dia menggendong anjing itu ke stasiun TV, dia melihat pengumuman yang terbaru kalau hadiah yang akan diberikan berubah menjadi US$ 3.000 karena orang kaya ini belum menemukan anjingnya.

Langkah kaki pengemis itu terhenti. Setelah berpikir beberapa lama, dia memutuskna untuk menggendong anjingnya kembali ke gubuknya.

Hari ke-3 anjing itu hilang, hadiahnya bertambah lagi. Begitu juga dengan hari ke-4, hadiahnya juga bertambah lagi. Demikian hingga sampai pada hari ke-7, hadiah yang ditawarkan membuat seluruh penduduk kota terkejut.

Saat itu juga, si pengemis lari pulang ke rumahnya untuk mengambil anjing itu. Tapi diluar dugaan, anjing kecil itu sudah mati kelaparan. Pengemis tetap jadi pengemis.

Saudara, sebenarnya di dalam kehidupan ini ada banyak kesempatan bagus, bukan karena kita tidak berjodoh mendapatkannya. Namun terkadang kita meletakkan harapan yang terlalu tinggi. Ketika kita sudah hampir mendekati targetnya, kita mengubahnya lagi ke target yang lebih tinggi.

Keinginan kita adalah sumber penderitaan yang selalu menuntut untuk terpuaskan, padahal nafsu keinginan tersebut tidak bisa dipuaskan kecuali kita memiliki rasa cukup atas apa yang sudah dimiliki.

 

Ikuti Kami