#FaktaAlkitab: Asal Usul Kerudung Dalam Alkitab dan Tradisi Yahudi
Sumber: Jawaban.com

Fakta Alkitab / 1 August 2021

Kalangan Sendiri

#FaktaAlkitab: Asal Usul Kerudung Dalam Alkitab dan Tradisi Yahudi

Lori Official Writer
7457

W. Schneider menyatakan bahwa dikalangan masyarakat Yahudi kuno, pelacur-pelacur tidak diperbolehkan menutup kepalanya. Tetapi pelacur-pelacur sering memakai penutup kepala agar mereka lebih dihormati.

 

Asal Usul Kerudung dalam Alkitab

Dalam Alkitab, kata kerudung pertama kali muncul dalam Yesaya 3:19 yang bunyinya, “perhiasan-perhiasan telinga, pontoh-pontoh dan kerudung-kerudung;” Ayat ini merupakan bagian dalam teguran nabi Yesaya kepada para wanita Yerusalem yang sombong.

Teguran Tuhan yang menyebut kata kerudung, jelas menunjukan bahwa busana wanita Israel di zaman itu sudah menggunakan kerudung atau tudung kepala untuk menutupi kepala dan rambutnya. 

Sementara itu Talmud Yahudi menjelaskan mengenai aturan yang ketat tentang busana kaum perempuan. Dimana kaum wanita yang keluar ke tempat umum dan berbicara dengan laki-laki tanpa mengenakan penutup kepala (kerudung) maka suaminya boleh menceraikannya tanpa membayar mahar. 

Dalam Kitab Zefanya 1:8 diterangkan, “Pada hari perjamuan korban Tuhan itu, Aku akan menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.” Pakaian asing yang dimaksud adalah yang melenceng dari syariat Yahudi, yaitu pakaian besar yang menutup rambut hingga seluruh tubuh yang disebut tiche atau snood, sesuai dengan aturan kesopanan Yahudi

 

Baca Juga: Fakta Alkitab : Ini Dia Kacang Merah Yang Bikin Esau Sampai Rela Jual Hak Kesulungannya

 

Tudung Kepala Tanda Harga Diri 

1 Korintus 11: 2-16 adalah bagian Alkitab Perjanjian Baru yang membahas mengenai penutup kepala atau hiasan kepala bagi wanita. Dalam Ayat 6, Rasul Paulus menegaskan perihal tudung kepala seorang wanita, “Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.”

Di masa pelayanan Rasul Paulus, wanita menutupi kepalanya atau menudungi kepalanya untuk menunjukkan sikap sopan dan tunduknya kepada sang suami, serta demi menyatakan martabatnya. Tudung mengandung arti bahwa wanita harus dihormati dan dihargai. Tanpa tudung, ia tidak memiliki martabat. Kaum pria tidak menghormati wanita yang tidak memakai tudung karena mereka seolah-olah memamerkan dirinya di depan umum secara memalukan. Maka dengan demikian, tudung kepala berfungsi sebagai suatu tanda harga diri dan kemuliaan seorang wanita sebagaimana Allah telah menciptakannya.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami