Waktunya Tuhan Gak Bisa Ditebak, Pahami Lewat Percakapan Anjing dan Gajah Ini
Sumber: Detik Travel

Kata Alkitab / 2 June 2021

Kalangan Sendiri

Waktunya Tuhan Gak Bisa Ditebak, Pahami Lewat Percakapan Anjing dan Gajah Ini

Lori Official Writer
6711

Kisah ini bicara tentang seekor anjing dan gajah yang sama-sama mengandung. Meskipun usia kandungan keduanya sama, tapi tiga bulan kemudian anjing melahirkan lebih dulu. Dia akhirnya punya enam anak. Lalu enam bulan kemudian anjing itu melahirkan selusin anak anjing lagi. Polanya berlanjut. Di bulan kedelapan belas, anjing itu menemui gajah sambil bertanya, “Apa kamu yakin kamu hamil? Kita hamil diwaktu yang sama. Aku sudah melahirkan tiga kali dan menghasilkan puluhan anak anjing. Mereka sekarang sudah besar. Sedangkan kamu masih tetap hamil. Yakin kalau kamu hamil?

Lalu gajah itu menjawab, “Ada sesuatu yang aku kamu mau tahu. Yang aku kandung bukan sekadar anaak anjing tapi anak gajah. Aku hanya melahirkan sekali dalam dua tahun. Waktu bayi gajahku lahir, dia akan mengguncangkan bumi. Waktu dia menyeberang jalan, manusia akan berhenti dan mengaguminya. Yang aku kandung ini akan menarik perhatian dunia. Ini bukan sesuatu yang sembarangan.”

Ya, secara biologis gajah memang hanya melahirkan sekali dua tahun. Di sisi lain, anjing melahirkan setelah mengandung selama 63 hari. Kalau menilai dari sisi kuantitas, mungkin gajah bisa saja iri dengan sang anjing. Tapi dia sama sekali gak merasa begitu.

 

Baca Juga: Menerima Diri Antarkan Kita Pada Banyak Kebaikan, Yuk Kenali Manfaatnya

 

Mungkin ada banyak orang di sekitar kita yang sama persis seperti sang anjing. Dia menikah di usia muda dan mendapatkan momongan. Atau mereka tampaknya mudah sekali meraih mimpi mereka dan hidup bahagia. Tapi ada satu alasan kenapa kita butuh waktu yang lebih lama, seperti gajah, untuk meraih yang kita inginkan yaitu karena yang akan kita dapatkan bukan sesuatu yang biasa-biasa saja atau yang rata-rata.

Apa yang kita lahirkan bisa saja sesuatu yang besar dan mengagumkan. Karena itu, jangan pernah berkecil hati ketika menghadapi proses seperti gajah. Mungkin prosesnya memang lama. Tapi hal ini bisa jadi pertanda bahwa Tuhan sedang melakukan sesuatu yang besar dan menakjubkan untuk hidup kita.

Kita semua pasti punya mimpi yang Tuhan taruh di dalam hati kita, tujuan yang mau kita capai. Kita tahu kita hamil, seperti gajah itu, tapi kita malah berkecil hati dengan prosesnya. Kita mungkin diejek dan dicap sebagai seseorang yang gagal. Tapi jalanilah prosesnya. Meskipun itu terasa lama, kalau kita menjaga respon kita maka kita akan jadi kuat dan semakin dewasa.

Daud diurapi sebagai raja Israel saat usianya masih 17 tahun. Nabi Samuel memilih Daud dari semua saudara laki-lakinya yang lain. Dia pun mengurapi Daud dengan minyak. Saat itu Daud begitu bersemangat. Dan itu adalah takdirnya.

Tapi yang paling menarik dari kisahnya adalah, setelah diurapi dan menerima janji Tuhan Daud malah kembali menjadi seorang gembala. Dia diurapi tapi tidak langsung diangkat jadi raja. Dia tahu dia sedang dalam proses mengandung sesuatu yang besar saat itu. Tapi dia harus melalui prosesnya. Dia harus lulus ujian melakukan tugasnya sebagai gembala dan membersihkan kotoran binatang peliharaannya. Tentu saja dia melewati masa-masa yang sangat membosankan, kesepian dan tak adil. Dia hanyalah anak bungsu yang tinggal di rumah.

Dia bisa saja berpikir bahwa sebagai calon raja, dia tak sepantasnya mengerjakan pekerjaan kasar itu. Tapi Daud memahami betul proses itu. Dia tahu bahwa butuh kesetiaan untuk bisa lulus dari ujian itu.

Bahkan setelah Daud diangkat sebagai kepercayaan Raja Saul, dia malah menghadapi amarah yang dia sendiri tak paham. Raja Saul berusaha untuk membunuhnya. Dia bahkan jadi pelarian. Tapi Daud memilih untuk melakukan hal yang benar di mata Tuhan. Dia diurapi di usia 17 tahun, tapi dia tetap belum mendapatkan posisi itu sampai di usia 30 tahun. Butuh 13 tahun lamanya bagi Daud untuk diangkat menjadi raja.

Pastinya tanpa sikap yang taat dan setia selama 13 tahun dalam proses, Daud tak akan pernah sampai pada rencana Tuhan.

Tuhan tahu masa depan kita. Dia tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat kita tetap sampai ke sana. Kita mungkin gak mengerti kenapa harus butuh waktu yang lama untuk meraihnya, tapi proses yang kita lalui bertujuan untuk memperkuat, mengembangkan dan mempersiapkan kita. Tuhan tak akan mengijinkan kita sampai pada tujuan-Nya kalau kita tidak menjalani proses. Tanpa proses, kita tak akan pernah melahirkan sesuatu yang besar yang ada di dalam kita.

 

Baca Juga: Fitnah dan Gosip, Toxic Paling Berbahaya Dalam Kekristenan. Begini Dampak Buruknya…

 

Seperti Daud, butuh kerendahan hati untuk menerima olokan dari saudara-saudaranya. Dia dipermalukan karena dianggap urapan raja yang dilakukan Saul tak pantas untuknya. Tapi dia memilih untuk tidak mengambilnya dalam hati.

Saat Daud melakukan perjalanan untuk mengantar makan siang kepada saudara-saudaranya, dia melihat Goliat mengejek kaum sebangsanya. Sesuatu muncul dari dalam diri Daud. Dia berkata, “Aku akan mengurus raksasa itu.”

“Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu;

lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.” (2 Samuel 17: 48-49)

Apa kamu berpikir sesuatu yang sedang kamu lakukan saat ini adalah hal yang tak pantas kamu lakukan? Apa kamu berpikir pekerjaan saat ini terlalu kecil untuk kamu lakukan? Apa kamu berpikir kamu masih melakukan hal yang biasa-biasa saja? Tuhan mau kamu melakukannya dengan setia. Karena dengan itulah Tuhan akan melahirkan sesuatu yang besar dari dalam dirimu.

Ingatlah bahwa, saat kita setia melakukan perkara kecil kita akan lulus uji. Hal itu akan membuatmu siap untuk melakukan hal-hal besar yang Tuhan sudah sediakan.

Ada banyak orang yang tidak pernah melahirkan sesuatu dari dalam dirinya. Karena mereka tak mengerti tentang proses. Tuhan akan menaruh sebuah mimpi di dalam hatimu. Dia akan memberimu urapan, lalu Dia akan mengirimmu kembali ke ladang gembala. Bagaimana respon kita atas apa yang kita lakukan di hutan belantara akan menentukan keberhasilan kita masuk ke tanah perjanjian. Kita akan hamil dengan potensi, hamil dengan peluang, kesehatan dan kelimpahan.

Jadi, teruslah ikuti proses Tuhan. Terus lakukan bagianmu dengan benar bahkan ketika hal itu terasa sulit. Jangan lari dari keadaan yang tidak nyaman. Itu adalah proses untuk mempersiapkanmu. Itu adalah bagian dari proses perjalananmu. Dengan melakukan inilah kita akan menerima pengurapan yang menyusul dengan pengangkatan kita. Kita akan memasuki tahun kelima dimana Tuhan secara supranatural mendorong kita untuk terus maju. Karena kita sudah siap, Tuhan pasti akan mendorong kita masuk dalam kehendak-Nya.

“Kemudian datanglah orang-orang Yehuda, lalu mengurapi Daud di sana menjadi raja atas kaum Yehuda. Ketika kepada Daud diberitahukan bahwa orang-orang Yabesh-Gilead menguburkan Saul.. (2 Samuel 2: 4)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami