Pria asal Irak ini mengaku bertemu Yesus sebanyak dua kali lewat mimpinya dan menyampaikan bahwa dia akan ditahan, disiksa dan dibakar tiga kali oleh kelompok teroris ISIS.
Pria itu menceritakan kisahnya yang mengerikan lewat sebuah film dokumenter oleh Sean Feucht dan pihak Gereja Bethel Music.
“Yazidi..benar-benar menjadi sasaran pembantaian ISIS…mereka diperkosa, dipukuli dan dieksekusi. ISIS bahkan tidak ingin memenjarakan mereka. Mereka hanya ingin membunuh dan menghapusnya dari peta,” kata Feucht.
Saat mewawancarai pria yang tak ingin disebutkan namanya itu, dia menyampaikan kalau dia pernah dibakar hidup-hidup tiga kali oleh ISIS setelah mereka tahu dia adalah Kristen. Ajaibnya, api sama sekali tidak membakar tubuhnya bahkan saat dia dipenjara dan disiksa oleh ISIS selama dua bulan.
“Dia berbicara kepada saya,” kata pria itu,.
Lalu Feucht menyampaikan, “Yesus muncul dua kali kepada kamu dalam mimpi karena Dia mengasihimu.”
Dia mengaku dirajam dan anggota ISIS menyiram dia dengan 20 galon bensin. Tapi walupun dia dibakar hidup-hidup, dia menyampaikan kalau dia selamat tanpa terluka. Dia memuji Yesus karena masih diberi kesempatan untuk tetap hidup.
“Dan mereka membayarku, tapi aku tidak terbakar,” katanya.
Baca Juga: Berniat Hendak Membunuh Pendeta, Pemimpin ISIS Ini Malah Diubahkan Secara Ajaib!
Sebagai pemimpin penyembahan Bethel Music, Sean Feucht mengaku terinspirasi dengan kisah pria Irak tersebut. Dia Dia mengaku bahkan sudah pergi ke berbagai negara selama 15 tahun terakhir seperti Korea Utara, India, Afghanistan dan sebagainya.
“Ada beberapa negara paling tertutup dan kekristenan dinyatakan ilegal,” katanya.
Dia juga terinspirasi dengan penganiayaan Kristen terbesar yang terjadi di Irak, China, India.
“Tim kami ada di Irak sekarang, dan Departemen Luar Negeri AS baru saja mengirimkan pemberitahuan yang mengatakan kalau semua personel AS meninggalkan Irak dan semua lembaga sosial pulang tapi orang-orang kami masih di sana. Orang-orang mengira kami gila. Tapi saat semua orang pergi, kami masuk, dan proyek kami terus berkembang di sana,” katanya.
Feucht mengaku bahwa sejak kecil dia memang sudah suka bermisi. Dia mendapat hal itu dari keluarganya, sebagai putra dari seorang misionaris medis yang telah banyak menjangkau tempat-tempat terpencil.
“Kami ingin mendefisikan kembali misi untuk satu generasi ke tempat kami pergi. Itulah esensi injil yaitu pergi ke tempat-tempat dimana tidak ada orang lain yang mau pergi,” tandasnya.
Mari terus berdoa untuk setiap bangsa-bangsa dimana kekristenan mengalami penganiayaan besar. Kiranya, semakin banyak orang percaya yang mau dikirim dan membawa sukacita bagi orang-orang di sana.
Baca juga: “Aku Mau Bertemu Yesus, Tapi Bukan Sekarang”, Kata Bocah yang Selamat Karena Luka Tusuk Ini
Sumber : Foxnews.com/Jawaban.com