Gading Marten Ungkap Kesalahan Fatal Pernikahannya Kandas, Pelajaran Buat Para Suami!
Sumber: Kapanlagi.com

Relationship / 21 September 2020

Kalangan Sendiri

Gading Marten Ungkap Kesalahan Fatal Pernikahannya Kandas, Pelajaran Buat Para Suami!

Lori Official Writer
2459

Tahun 2018 silam, kabar perceraian Gading Marten dan Gisella Anastasia membuat publik gempar. Sebagai salah satu Indonesian Sweet Couple yang diidolakan banyak penggemar, kabar perceraian mereka jadi perbincangan yang ramai.

Setelah hampir dua tahun bercerai, pasangan ini pun dengan terbuka mengungkap penyebab perceraian sebenarnya.

Gading sendiri mengungkapkan hal ini secara terbuka lewat interview bersama Merry Riana beberapa waktu lalu. Dia mengaku kalau sebenarnya penyebab kandasnya pernikahan yang sudah dia bina dengan runner up Indonesian Idol Gisel adalah persoalan komunikasi.

Kesalahan Fatal yang Dilakukan Gading

Melihat kembali ke perjalanan pernikahannya, Gading sendiri menyesali kegagalan ini. Kesibukan dengan pekerjaan adalah pemicu dari retaknya hubungan mereka sebagai suami istri.  Seperti masalah yang dibiarkan berlarut-larut dan tidak segera diselesaikan secara terbuka.

“Aku orangnya gak suka marah, gak suka berargumen. Kalau misalnya menemukan suatu masalah juga, misalnya ngeliat istriku lagi capek nih. Kayaknya mending gak usah deh. Nunggu waktu yang tepat. Nah ketika nunggu itu akhirnya udah lewat juga. Jadi akhirnya udah mulai bertumpuk-tumpuk, ya masalah yang awal juga belum diselesaikan, ada masalah baru nih. Jadi salahnya aku tidak menyelesaikan masalah dengan cepat,” ungkapnya.

Waktu yang banyak tergerus untuk pekerjaan dan anak rupanya membuat mereka kehilangan momen untuk berbicara secara mendalam tentang masalah dan urusan rumah tangga. “Akhirnya kita menjauhlah,” ungkap Gading.

Keputusan Terbaik Dari yang Terburuk

Sebelum memutuskan bercerai, dia mengaku kalau mereka sudah mencoba melewati proses panjang untuk menemukan solusi terbaik, bahkan kemungkinan untuk rujuk. Salah satunya adalah kebenaran yang mereka yakini sebagai orang Kristen bahwa ‘apa yang sudah disatukan oleh Tuhan tidak bisa dipisahkan kecuali oleh kematian’.

“Saya tidak membenarkan orang boleh cerai juga. Cuman keputusan ini diambil udah melalui pemikiran panjang, waktu yang panjang, kita juga gak mikirin cuma kita berdua doang. Sebenarnya kita pikirin banget Gempi, keluarga kayak gimana-gimana. Tapi memang kita pisah udah yang paling baik. Jadi memang dari yang terburuk,” ucapnya.

Dia bahkan mengaku jika proses konsultasi yang mereka jalani saat itu sebenarnya sudah sangat terlambat.

“Konsulnya itu kayaknya sudah terlambat. Jadi memang sudah terlalu berlarut-larut dan akhirnya kita mencoba untuk datang ke satu psikolog. Terus oke sebulan balek lagi. Kita balik datang lagi udah dengan keputusan kita tetap mau pisah. Memang tidak mudah tapi udah melalui waktu yang cukup lama. Jadi kayaknya segala cara udah dicoba,” ungkap Gading.

Waktu pun tak lagi bisa diulang. Keputusan yang mereka ambil di masa lalu sudah terjadi. Tapi dengan rendah hati Gading rela dipersalahkan atas perceraiannya. Dia menilai bahwa sebagai kepala rumah tangga, dialah yang seharusnya bertanggung jawab penuh atas apa yang menimpa rumah tangganya. “Ini gak ada yang salah. Tapi kalau mau salahin, salahin gue aja karena gue emang kan kepala keluarga. Tetap gue yang nahkodanya. Harusnya kan laki-laki yang bertanggung jawab,” ungkapnya.

 

Baca Juga: Gisel Anastasia Diingatkan Firman Tuhan Tentang Pernikahan Saat Sidang Perceraian!

 

Pelajaran Bagi Para Suami

Pastinya gak satupun pasangan yang menghendaki perceraian. Bahkan dalam kasus yang dialami Gading dan Gisel pun mereka dengan kesadaran penuh mengakui kesalahan yang sudah mereka lakukan.

Tapi lewat masalah pernikahan yang mereka hadapi, kita bisa belajar beberapa hal penting, khususnya yang harus diperhatikan oleh para suami.

1. Komunikasi Suami Istri Harus Selalu Dibangun

Kebiasaan menunda komunikasi sangat merusak hubungan. Apalagi jika itu sudah berlatut-larut dan tidak segera diselesaikan saat itu juga.

Sesibuk apapun, pastikanlah untuk mengkomunikasikan semua hal dengan pasangan. Ambil waktu setiap hari untuk membicarakan banyak hal secara mendalam, bukan sekadar basa basi.

2. Pasangan Harus Jadi Prioritas Utama Dibanding Anak dan Pekerjaan

Kesibukan pekerjaan ditambah dengan fokus mengurus anak mau gak mau membuat kita mulai abai dengan kebutuhan pasangan. Padahal dibanding pekerjaan dan bahkan anak, pasanganlah yang harusnya jadi prioritas utama. Karena tanpa membangun keintiman dan kekompakan dengan pasangan, kita hanya akan berjalan sendiri dengan apa yang kita mau saja. Fatalnya, kita mulai merasa beban pekerjaan yang kita tanggung justru lebih besar dibandingkan pasangan.

Itulah pentingnya komunikasi sebagai fondasi membangun kerja sama yang baik.

3. Selesaikan Masalah Sebelum Beranjak Tidur

Sesibuk dan selelah apapun suami istri, belajarlah untuk menerapkan firman Tuhan seperti tertulis dalam Efesus 4: 26, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”

Selesaikan masalah saat itu juga. Jangan menunda sampai keesokan harinya. Karena sebagai manusia, kecenderungan kita akan suka lupa. Lupa bukan berarti selesai juga bukan?

4. Tempatkan Tuhan di Tengah-tengah Pernikahan

“Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” - Matius 7: 26-27

Pernikahan yang tidak dibangun dengan dasar yang kuat di dalam Tuhan akan sangat mudah roboh. Karena faktanya pernikahan itu adalah fase dimana Tuhan membentuk dua pribadi yang berbeda melalui banyak proses. Baik proses mengalahkan rasa ego, menghancurkan keangkuhan, dominasi dan sebagainya.

Saat pernikahan dijalani bersama Tuhan, percayalah sebesar apapun masalah suami istri pasti bisa melewatinya.

Jadi, apapun masalah yang mungkin sedang suami istri hadapi hari-hari ini. Jangan biarkan egomu mendominasi. Sebaliknya, serahkanlah segala sesuatunya kepada Tuhan dan minta Dia menyingkapkan kesalahan yang mungkin tanpa sadar kamu lakukan dan sudah melukai pasanganmu.

Sumber : Merry Riana | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami