Apakah kamu sedang kecewa dengan dirimu sendiri, mungkin kecewa
karena gagal, kecewa karena kurang puas dengan kondisi fisik, kecewa karena tertolak dan sebagainya.
Saat kita mendapati kondisi ini terjadi atas hidup kita,
wajar memang kalau akan muncul perasaan tidak terima dengan keadaan. Tapi
semakin lama kondisi ini dibiarkan, ujung-ujungnya kita akan terjebak pada situasi dimana cara pandang kita akan diri sendiri menjadi salah.
Apakah kamu punya sifat menuntut kesempurnaan? Kalau ya, mari membaca Roma 3: 10-12. Di sana dengan jelas dituliskan bahwa ‘gak seorang pun manusia benar karena gak ada orang sempurna’. Sebagai ciptaan Tuhan, kita rentan dengan kesalahan, kegagalan dan juga kekurangan. Jadi, kenapa harus menuntut kesempurnaan?
Manusia diciptakan untuk berjuang
Sebagai manusia yang tidak sempurna, kita pun harus berjuang untuk
menghadapi berbagai rasa kecewa sepanjang hidup kita. Perjuangan ini adalah gaya
hidup kita. Kita berjuang melawan perkataan orang lain tentang kegagalan kita,
tentang bentuk fisik kita atau tentang pekerjaan dan tindakan kita. Pandangan
dunialah yang membuat kita terkecoh dan mulai menilai diri kita sendiri dari
apa yang orang lain punya dan yang tidak kita punya, dari apa yang orang lain dapat dan kita gagal mendapatkannya.
Sebelum lebih jauh, mari menjawab pertanyaan ini. Apakah kita
menjalani hidup untuk memenuhi keinginan orang lain atau memenuhi apa yang Tuhan inginkan melalui hidupmu? Untuk mengubah diri kita sendiri atau membuat kita justru menderita?
Baca Juga:
Orang Kristen Juga Rentan Terserang Depresi, Begini 5 Tandanya…
Skydiving Ajarkan Will Smith Soal Hadapi Rasa Takut Dibalik Rencana Tuhan yang Besar
Bagaimana kita harusnya membebaskan diri dari rasa kecewa?
Waktu kita terjebak di dalam kekecewaan dan keinginan menuntut kesempurnaan, ingatlah bahwa gak ada manusia yang sempurna.
Lalu mulailah terapkan 3 langkah ini supaya kamu bisa menerima ketidaksempurnaan dengan rendah hati.
1. Terima Diri Apa Adanya
Gak seorangpun mau gagal dalam hidupnya. Tapi saat kegagalan terjadi,
kita harus menyingkirkan harapan kita akan kesempurnaan. Karena hal itu hanya
akan membuat kita sulit untuk menerima kenyataan dan menghalangi kemajuan kita.
Kalau kita mau melepaskan obsesi kita terhadap kesempurnaan, hal pertama yang
perlu kita lakukan adalah menerima diri kita apa adanya, baik saat kita sukses maupun saat kita gagal.
2. Ubah Ekspektasimu
Langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah dengan mengubah ekspektasi kita akankesempurnaan.
Gak ada cara lain yang lebih baik selain dengan rendah hati menerima
kondisi apapun yang kita alami. Manusia akan cenderung gagal dalam hidupnya.
Tapi ingatlah bahwa Tuhan selalu menerima kita dalam kondisi apapun itu, jadi jangan memaksakan diri dan pilihlah untuk mengubah ekspektasimu.
3. Kenali Identitasmu di Dalam Tuhan
Kabar baiknya adalah Tuhan tidak melihatmu sebagai sebuah kesalahan atau produk gagal. Dia melihatmu sebagai anak yang dikasihi-Nya. Di
Ibrani 10: 14 dituliskan bahwa, "Sebab
oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan."
Kita tidak pantas mendapatkan keselamatan dan anugerah Tuhan.
Sebagai orang berdosa, secara alami kita pantas mati. Tapi karena Yesus menggantikan
hukuman kita, kita bisa menerima berkat dari-Nya. Berdoalah supaya Tuhan menolongmu
untuk menerima segala kekurangan yang kamu punya. Sehingga kita tidak lagi menggenggam kesempurnaan yang kita harapkan terjadi atas hidup kita.
Langkah terakhir adalah ubahlah pandanganmu tentang kesempurnaan. Jangan menutup mata dengan kesetiaan Tuhan atas setiap perjalanan hidup kita. Justru seharusnya, kita bersyukur karena diizinkan melewati setiap situasi untuk membuat kita menjadi pribadi yang rendah hati.
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” – Yohanes 15: 18-19
Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami: http//bit.ly/InginDidoakan. Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling: http //bit.ly/inginKonseling.