Apakah kamu istri atau suami yang terluka karena tindakan pasangan?
Sesakit apapun itu, Alkitab menyarankan kita untuk mengampuni.
Gak mudah tentunya! Tapi mengampuni adalah langkah untuk menunjukkan kesediaan kita
mengakui bahwa kita adalah manusia biasa yang bisa terluka dan perlu dipulihkan.
Terlebih kita tahu kalau mengambil pilihan untuk bercerai bukanlah pilihan dalam mengatasi masalah dalam rumah tangga.
Mengampuni bisa membantumu untuk memproses setiap emosi dan rasa
terluka dengan cara yang lebih baik. Belajar mengampuni adalah satu proses yang
perlu dilewati oleh setiap pasangan menikah. Manfaatnya pun sangat membantu pasangan bukan hanya menyelamatkan pernikahan, tapi juga memperkuat hubungan suami istri.
Apakah kamu salah satu yang masih sulit mengampuni pasangan? Mari belajar mengampuni dari 4 pelajaran Alkitab ini:
1. Mengampuni bicara tentang berani mengungkapkan perasaan
Walaupun suami atau istri sadar bahwa dia melukai perasaanmu, bukan berarti dia mau lebih dulu minta maaf.
Jangan pernah menahan rasa sakitmu sendirian. Sampaikanlah dengan
jujur, sekalipun kamu sulit mengampuni pasanganmu. Apapun hasilnya, setidaknya keberanian untuk mengakui perasaanmu adalah kejujuran yang pantas diapresiasi.
"Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1: 9)
2. Mengampuni berarti melepaskan kebencian
Waktu kita dilukai, kita pasti menuntut permintaan maaf. Tapi
dalam kehidupan pernikahan, menuntut pasangan bukanlah hal yang akan
menghasilkan sesuatu yang baik. Karena itu dibutuhkan kerelaan untuk melepaskan rasa benci dan keinginan untuk membalas pasangan.
Bagaimana pun kita harus mengampuni sesulit apapun itu. Karena
dengan membiarkan rasa benci tumbuh dalam hati kita, kita sedang membiarkan pernikahan kita semakin hancur.
“Saudara-saudaraku
yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat
kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah
yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar,
berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.” (Roma 12: 19-20)
Baca Juga:
Tuhan Sumber Pengampunan dan Kekuatan
Melepaskan Pengampunan untuk Suamiku
3. Mengampuni membantu mengubahkan hati
Kamu yang dikhianati karena pasanganmu selingkuh, pastinya akan
terdorong untuk mempermalukan dan mencaci makinya sepuas hati. Tapi, Alkitab justru mengingatkan kita untuk menyikapinya dengan cara yang berbeda.
Seperti halnya perempuan yang didapati orang Farisi berzinah.
Di depan Yesus, mereka mencoba menghukumnya dengan melempari dia batu. Tapi Yesus justru menahan tindakan itu dengan menyampaikan kebenaran yang membuat mereka diam.
Yesus memilih untuk mengampuni wanita itu (Yohanes 8: 3-11). Tindakan Yesus mengajarkan kita tentang definisi pengampunan yang sejati.
Mengampuni dalam pernikahan adalah proses dimana kita memilih belas kasihan di atas penghakiman.
“Sebab
penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak
berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.”(Yakobus 2: 13)
4. Mengampuni itu adalah proses
Adalah langkah yang sangat baik kalau kamu memutuskan untuk mengampuni
pasanganmu. Tapi bukan berarti kamu juga akan mudah menaruh kembali kepercayaan kepada dia. Inilah sisi lain dari pengampunan.
Pastinya akan sulit untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari
pasangan yang sudah melukai kita. Karena itu dibutuhkan waktu yang lama untuk kembali membangunnya.
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3: 13)
Dalam berbagai rangkaian kisah nyata Solusi TV, ada banyak pernikahan yang dipulihkan hanya karena mereka mau melepaskan pengampunan atas pasangannya. Bisa jadi luka hati yang kamu alami saat ini gak lebih besar dari yang mereka alami. Jadi, ambillah langkah untuk berani mengampuni sesakit apapun yang kamu alami.
Sumber : Jawaban.com