Selalu Gagal Dalam Hubungan Karena Belum Siap Menikah? Yuk Lepaskan Rasa Takutmu
Sumber: Flickr.com

Relationship / 31 July 2020

Kalangan Sendiri

Selalu Gagal Dalam Hubungan Karena Belum Siap Menikah? Yuk Lepaskan Rasa Takutmu

Lori Official Writer
2649

Gak satu dua orang yang aku temukan mengaku masih takut menikah. Padahal kalau dipikir-pikir mereka sudah benar-benar siap untuk langkah yang lebih serius.

Beberapa dari mereka malah memilih putus setelah sang kekasih mulai membicarakan tentang pernikahan. Apa sih sebenarnya yang salah dengan mereka?

Kenapa pernikahan dianggap mengerikan buat sebagian orang? Apa yang membuat mereka takut berkomitmen?

Setelah ditelusuri, rupanya mereka yang belum siap berkomitmen dan menikah bisa saja mengalami banyak faktor. Sebagian bisa trauma karena pernikahan orangtuanya yang gagal, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan orangtua atau pasangan terdekat yang dia kenal. Ada juga yang takut kalau ternyata dia salah memilih pasangan. Sebagian lainnya berpikir terlalu berlebihan tentang dirinya sendiri. Ada yang mulai berpikir kalau menikah itu hanya akan membuat mereka gak lagi bebas, ada yang belum siap jadi ibu dan mengurus anak-anaknya dan ada yang takut dengan kondisi keuangan.

Mereka berpikir kalau risiko menikah itu terlalu besar. Apalagi buat orang Kristen yang menjunjung prinsip kalau pernikahan itu sekali seumur hidup. Baik pria dan wanita single punya ketakutan kalau hidupnya akan menderita seumur hidup setelah menikah.

Apakah semua perasaan takut ini bisa dibenarkan?

Untuk menjawab masalah ini, tentunya kita gak bisa hanya mengandalkan cara pandang atau pengalaman kita sendiri. Tapi lebih penting dari itu, kita harus membahasnya sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Apakah semua perasaan takut menikah ini harus dibiarkan atau justru dihadapi?

Pertama, Alkitab menyampaikan banyak kebenaran tentang rasa takut dan kekuatiran secara umum. Satu diantaranya menekankan kalau rasa takut bukanlah bagian dari hidup orang percaya.

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4: 6-7)

Tuhan sendiri menganjurkan kita untuk tidak usah takut akan apapun juga, termasuk akan masa depan kita. Karena bersama Dia dan dengan mempercayaiNya, maka kita akan mendapatkan rasa damai dan sukacita untuk menjalani hidup kita apapun kondisinya.

Kedua, ketakutan bisa dipakai si iblis untuk menghalangi kita mencapai rencana Tuhan. Percaya atau tidak, waktu kita takut menikah berarti kita membiarkan si iblis mengintimidasi kita dan membuat kita gak lagi percaya sepenuhnya sama kuasa Tuhan.

Si iblis mencoba untuk menghalangi kita mencapai rencana Tuhan yaitu menikah, melayani orang lain dan menghasilkan keturunan untuk memenuhi bumi. Dengan menikahlah, kita dipakai Tuhan untuk memperluas kerajaan-Nya di dunia dan bersama orang yang kita kasihi, kita bisa melayani-Nya bersama-sama.

“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).” (Habakuk 3: 17-19)


Baca Juga: Para Pria, Kenali Wanita Dari 3 Tipe Kepribadian Ini Yuk!


Saat ini ada banyak single yang takut kalau-kalau mereka menikah dengan pria yang tidak baik. Tapi kebenarannya adalah bahkan waktu kamu menikahi orang yang paling baik sekalipun gak akan menjaminnya untuk tidak menyakitimu, entah dengan tindakan atau perkataannya. Jatuh dalam dosa adalah risiko yang akan selalu kita hadapi saat memutuskan menikah sebagai sesama orang berdosa (Kejadian 3: 16-19).  Walaupun begitu, sebuah pernikahan adalah anugerah dari Tuhan.

Dan untuk meminimalisir rasa takut inilah, Tuhan dengan tegas membagi peran kepada suami dan istri. Dimana suami harus mengasihi istrinya sebagaimana Kristus mengasihi gereja (Efesus 5: 25-29). Sementara istri, dituntut untuk hidup setia dan tidak takut dengan apapun yang terjadi ke depan (1 Petrus 3: 6). Dalam pernikahan, gak ada seorang istripun yang akan mengakui kalau suaminya adalah pribadi yang sempurna. Karena itulah istri harus tetap mengandalkan Tuhan (Efesus 5: 22).

Apakah kamu salah satu pria dan wanita yang masih takut berkomitmen dan menikah? Aku berdoa supaya Tuhan memukakan hatimu dan memberikanmu cara pandang yang benar sesuai dengan firman-Nya. Aku juga berdoa supaya dalam setiap hubungan yang kamu jalani saat ini adalah hubungan yang kudus dan dibangun di atas dasar firman Tuhan. Sehingga kamu maupun pasanganmu tahu betul tujuan dari hubungan yang kalian sedang jalani yaitu untuk memuliakan Tuhan dan untuk menjadi berkat bagi banyak orang.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami