Dalam sebuah aksi demonstrasi terkait kematian George Floyd di
Portland, Oregon, Amerika Serikat, seorang pendeta asal Indonesia bernama Oscar
Suryadi berdiri di tengah pendemo dan mulai menyampaikan pidatonya. Bukan hanya
itu, dia pun menyuarakan perdamaian serta mengajak para pendemo berdoa untuk situasi yang sedang dihadapi Amerika saat ini.
Momen inipun mulai viral di sosial media. Aksi dinilai berhasil menenangkan para pendemo.
Meski begitu, banyak warga Indonesia justru mengecam Pendeta Oscar karena dia dinilai menjelek-jelekkan bangsanya sendiri.
Salah satu ucapan yang dikecam adalah saat dirinya mengucapkan bahwa di Indonesia bahkan diskiriminasi juga terjadi.
"Saya datang ke AS, bukan untuk ini. Saya lahir di Indonesia dan
saya tahu apa artinya (mengalami) prasangka dan diskriminasi. Saya pikir saya (pergi
dari) Indonesia dan saya datang ke sini supaya saya bisa mendapatkan kebebasan.
Tapi saya melihat apa yang sudah terjadi sejak minggu lalu dan hati saya hancur," ucapnya.
Banyak warga Indonesia yang menilai kalau ucapan tersebut harus ditindak karena tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Namun dalam sebuah wawancara bersama VOA Indonesia di Washington, Pendeta Oscar pun memberikan klarifikasi.
“Kalau mereka melihat keseluruhan dari awal dan akhir, saya itu
sebenarnya todak menjelekkan Indonesia. Saya mengatakan apa yang Anda alami,
saya juga pernah alami. Tetapi itu dulu…Kalau kata-kata saya mengganggu, memperuncing
atau mempertajam, saya sebagai hamba Tuhan tidak pernah bermaksud demikian,” ucap pendeta dari Portland City Blessing Church ini.
Sebagai pria yang lahir di Indonesia, Pendeta Oscar Suryadi menyampaikan
di negara mana pun tidak akan ditemukan keadilan. Karena Indonesia sendiri, pernah mengalaminya.
“Saya yakin di dunia ini tidak ada justice. Justice belongs to Allah.
Tuhan itu yang mempunyai keadilan. Dimanapun kita tinggal selalu pasti ada hal-hal ini (rasisme) terjadi,” jelasnya.
Baca Juga:
Ikuti Tindakan Gereja di Amerika, Gereja & Pendeta Hong Kong Serukan Protes ke Pemerintah
Para Pendeta Gereja Dunia Bersatu Tolak Kekerasan Atas George Floyd, Berikut Alasannya…
Dia sendiri memuji pesatnya kemajuan yang terjadi di Indonesia saat ini. Bahkan kondisinya bisa dibilang jauh dari baik.
“Menurut saya Indonesia akan lebih maju lagi. Jadi jangan
terpengaruh sama hal-hal yang demikian (rasisme). Harusnya kita ini mempunyai slogan
yang lebih powerful daripada bangsa
lain. Menurut saya adalah Bhineka Tunggal Ika, yang dimana yang lain gak punya. Jadi mari kita manifestasikan Bhineka Tunggal Ika ini,” jelasnya.
Dia pun mengajak warga negara Indonesia yang ada di Amerika untuk memilih berdoa dan tidak ikut-ikutan dalam demonstrasi ke jalanan.
“Saya yakin langkah yang harus kita lakukan adalah berdoa
sama Tuhan. Saya rasa harus banyak berdoa. Lalu kita, kepada kiri kanan,
menjadi contoh nih bagi mereka yang mengalami rasial gaptic, mungkin orang Indonesia bisa menjadi jawaban ini
untuk keadaan Amerika yang lagi begini,” lanjutnya.
Seperti diketahui, Pendeta Oscar Suryadi lahir di Jakarta. Lalu
pindah ke Amerika pada tahun 1987 untuk melanjutkan sekolah bisnis dan berkarir
di New York. Pada tahun 1995, dia mulai sekolah teologi di Philadelphia College
of Bible di Philadelphia, Pennsylvania. Setelah lulus dia pun melayani sebagai pemimpin
gereja untuk warga Indonesia di sana dan menjadi gereja yang dihadiri oleh
beragam ras.