“Sembuhkanlah
aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat,
sebab Engkaulah kepujianku!” Yeremia 17: 4
Ketika
Yesus sedang berjalan bersama murid-muridNya memasuki desa demi desa, banyak
orang terfokus kepada jubah-Nya untuk mencari kesembuhan. Tapi, perlu dipahami
bahwa bukan jubah itu yang sakti. Melainkan Yesus yang menyembuhkan.
Hari-hari
ini mungkin kamu merasa sakit dan kamu telah berdoa namun kesembuhan tidak
kunjung terjadi. Mengapa demikian? Apakah kurang iman? Bukan begitu. Terkadang
Tuhan mengizinkan beberapa hal untuk menggenapi pekerjaan-Nya.
Karenanya,
cobalah pertimbangkan 4 hal berikut ini:
1. Dia melihat awal hingga akhir
Yesaya 46:10 "yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman
purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai,
dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan."
Ada tujuan
ilahi untuk semua ciptaan yang Allah ciptakan dan Dia telah menuliskan kisah
kita dari awal hingga akhir. Tuhan kita adalah Alfa dan Omega. Pikiran-Nya jauh
berada di luar rencana kita, dan pikiran-Nya jauh di atas pikiran kita.
Pikiran
Allah tidak terselami. Hal yang perlu diingat ketika Dia tidak menyembuhkan
kita adalah Dia tetap mengasihi kita lebih dari yang dapat kita pahami.
Pengkhotbah 3:11 "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan
kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan
yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."
2. Dia ingin menyelamatkan
Roma 10: 9-10 "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan,
dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."
Alkitab
meyakinkan kita bahwa Allah menyelamatkan semua yang memanggil Anak-Nya, Yesus,
dan percaya dalam hati mereka bahwa Dia adalah Tuhan.
Jadi ketika
Dia memilih untuk tidak menyembuhkan seseorang secara fisik, mungkin itu karena
ada hati yang perlu disembuhkan untuk keselamatan.
Sesulit apa
pun untuk kita pahami, Allah akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk
menarik orang kepada diri-Nya. Sementara tubuh fisik kita belum sembuh, tapi
ada hati yang bertobat dan memanggil nama Yesus untuk diselamatkan sepenuhnya.
3. Hari-hari kita bernomor/diberi nomor
Ada banyak
pertanyaan mengenai mengapa orang mati pada waktu-waktu tertentu dan dengan
cara-cara tertentu. Misalnya seperti anak yang baru lahir dan bahkan tidak memiliki
kesempatan untuk hidup.
Ketika kita
berjuang untuk memahami hidup dan mati, berikut adalah Firman Tuhan yang perlu
kamu ingat:
Ayub 14: 5-6 "Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu
pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat
dilangkahinya, hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia
beristirahat, sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya."
Ibrani 9: 27-28 "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali
saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja
mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan
menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan
keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia."
Meskipun
kita mengetahui kebenaran, itu tidak selalu meringankan kepedihan kita karena
kehilangan orang yang kita kasihi. Mungkin Tuhan tidak menjawab doa kita untuk
sembuh, dan kita merasakan pengkhianatan. Disaat seperti ini sangat penting
untuk tetap berpegang teguh pada kebaikan Tuhan.
Penyingkapan 21: 4 "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut
tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau
dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
4. Cara-Nya bukan cara kita
Yesaya 55: 8-9 "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari
rancanganmu."
Seberapa
sulit kamu mempercayai bahwa Tuhan tahu yang terbaik? Sering kali orang tua
yang mengambil tindakan untuk anak mereka yang tidak disukai atau bahkan tidak
dapat dipahami oleh anak-anak.
Sehingga
anak-anak sering kali berpikir bahwa itu tidak adil dan salah. Tetapi karena
orang tua mencintai anak mereka sehingga mereka manginginkan yang terbaik untuk
anaknya dan mereka teguh pada keputusan mereka sekalipun anak mereka tidak
menyukainya.
Tuhan tahu
apa yang terbaik bagi kita masing-masing, termasuk dalam kesembuhan. Jangan
biarkan pikiranmu mengurangi imanmu. Ingat bahwa pikiran Allah tidak terbatas,
kita tidak akan bisa mencapainya.
Seperti
seorang wanita yang telah mengalami pendarahan selama bertahun-tahun, “Asal
kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Simpanlah kata-kata ini dan
percayalah pada Tuhan.