Berapa banyak pasangan suami-istri yang bertengkar karena kondisi keuangan menipis?
Banyak orang berpikir bahwa keuangan adalah tentang jumlah
yang ada di rekening kita atau dompet kita, atau tentang membuat anggaran bulanan. Tapi tahukah kamu bahwa
keuangan kita sangat berhubungan erat dengan pola pikir dan emosi kita.
Itu sebabnya tidak jarang ketika seorang suami kehilangan
pekerjaan atau terlilit hutang ia menjadi seorang yang mudah marah. Demikian juga istri ketika
ia dipenuhi kekuatiran tentang keuangan keluarga yang tak terpenuhi seringkali memicu adu mulut.
Seorang ahli keuangan bernama Suze Orman berkata bahwa emosi
yang paling sering muncul berkenaan dengan uang adalah rasa takut, rasa malu
dan marah.
Coba bayangkan, bagaimana rasanya ketika kamu melihat rekening bank kamu kosong
dan kamu tahu bahwa bulan ini tidak ada pemasukan lagi?
Takut, panik, depresi
atau mungkin marah. Bahkan ada yang merasa begitu benci karena kondisi yang
dialaminya. Semua perasaan itu biasanya
kita lampiaskan kepada orang-orang terdekat,
seringkali dia adalah pasangan kita,
mungkin itu suami atau istrimu,
dan juga anak-anakku.
Kenapa uang bisa memicu emosi yang begitu kuat dalam
kehidupan kita, apa sih yang mempengaruhi pola pikir kita tentang uang ini?
Pola pikir dan sistem kepercayaan kita tentang uang dibangun
sejak kita masih kecil dalam keluarga kita,
karenanya kamu dan pasanganmu bisa memiliki cara pandang berbeda
mengenai uang.
Itu juga yang menyebabkan ada kemiskinan dan kekayaan yang diwariskan dari
generasi ke generasi. Karena
sebenarnya, yang diwariskan bukanlah hartanya saja namun juga
cara berpikir mengenai uang dan cara menggunakan uang.
Orang tua yang miskin akan impartasi pola pikir dan cara
menggunakan uang yang salah, demikian
juga dengan keluarga kaya mereka mengimpartasikan filosofi dan strategi
bagaimana menghasilkan kekayaan kepada anak-anaknya.
Itu sebabnya jika seseorang tidak merubah pola pikirnya tentang uang, maka ia tidak
bisa menghancurkan rantai kemiskinan yang diwariskan dalam keluarga.
Seringkali masalah timbul dalam keluarga berkenaan dengan
uang bukan karena ketiadaan uang,
tetapi masalah utamanya
terletak pada bagaimana cara
pandang kita tentang uang, bagaimana perasaan
kita berkenaan dengan uang dan bagaimana kita menangani uang.
Menurut
ahli psikolog keuangan, orang yang
berpikir negatif tentang uang ia akan
cenderung mengalami masalah keuangan sepanjang hidupnya.
Tetapi orang yang berpikir bahwa uang adalah sesuatu yang dalam kendali mereka, orang itu cenderung akan mengalami kesuksesan dan mengalami pertambahan dalam keuangan mereka.
Baca juga :
Saat Dalam Krisis Keuangan, Berdoalah Dengan 6 Ayat Alkitab Iniā¦
Jadi daripada berantem karena masalah uang, yuk rubah cara pandang kita dan pola
pikir kita mengenai uang. Tentunya kita
kembali kepada apa yang dikatakan
Alkitab tentang uang, Berikut ini adalah beberapa contohnya :
Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang
berlimpah-limpah pada orang fasik; sebab lengan orang-orang fasik dipatahkan,
tetapi TUHAN menopang orang-orang benar. (Mazmur 37:16-17)
Dari ayat di atas Tuhan ingin kita tidak takut ketika kita
mengalami kekurangan, sebab
tuhan menopang kita. Dia akan
menyediakan tepat pada waktunya.
Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa
mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun
sia-sia.(Pengkotbah 5:9)
Alkitab mengajarkan agar kita tidak mencintai uang, itu
sebabnya Tuhan berkata bahwa kita tidak bisa melayani dua tuan, sebab kalau
kamu mencintai uang maka kamu tidak bisa melayani Tuhan dengan segenap hati.
Alkitab tidak mengajarkan kita untuk membenci uang tapi
untuk menempatkan uang pada porsinya.
Kita adalah bendahara yang Tuhan percaya untuk mengelola uang dan juga
semua aset yang ada dalam kehidupan kita, termasuk tubuh kita sebagai bait Allah.
Uang adalah alat atau hamba yang kita gunakan untuk
melayani agar kita mencapai tujuan yang
Tuhan mau.
Jadi jangan biarkan uang menghancurkan keluargamu, ambil kendali atas pola pikir dan
emosimu, selaraskan dengan kebenaran
firman Tuhan.
Yuk bersama dengan pasanganmu belajar membicarakan masalah
keuangan dengan cara yang sehat dan baik.
1# Pertama, mulailah dengan berdoa
bersama mengenai masalah keuangan
keluarga kalian. Percayalah bahwa
Tuhan mendengarkan
seruan doa keluargamu,
dan Bapa di Sorga tahu apa yang kau butuhkan. Inilah saat terbaik untuk mempraktekkan
iman, bawa kamu percaya Tuhan Yesus
adalah Jehova Jireh, Allah yang
menyediakan bagi kamu.
2# Selanjutnya
adalah terbuka bersama pasanganmu tentang kondisi keuangan. Ceritakan perasaan
masing-masing berkaitan dengan kondisi keuangan saat ini. Dari sana telusuri pemikiran-pemikiran yang salah mengenai
keuangan, lalu konfrontasi dengan
kebenaran firman Tuhan.
Contohnya, apa
yang firman Tuhan katakan mengenai kekuatiran dalam hal keuangan, apa juga yang dikatakan
tentang ketakutan,
hutang dan juga masa depan. Temukan firman Tuhan itu dan mulai renungkan serta perkatakan tiap kali
keluargamu melakukan saat teduh bersama .
Dengan cara ini kalian merubah pola pikir kalian tentang
uang secara bersama-sama, sekaligus sedang mewariskan pola pikir dan kebiasaan yang baru
mengenai uang kepada anak-anak kalian.
3# Mintalah
Hikmat Tuhan untuk menyelesaikan masalah
keuangan yang dihadapi oleh keluargamu. Mungkin itu sebuah ide untuk usaha
baru, atau pekerjaan yang baru, mungkin usaha kecil yang bisa dilakukan oleh
istrimu. Tuhan bisa membukakan jalan
keluar untukmu dengan cara yang kreatif ketika kamu memintanya.
4# Terakhir
dan yang terpenting, kita harus tetap bersyukur. Ucapkan kata-kata yang positif dan memberi semangat kepada pasanganmu. Jangan biarkan emosi negatif membuat kamu
mengatakan perkataan perkataan yang menyakitkan
membuat hubunganmu dengan
pasangan menjadi retak.
Ingatlah bahwa perkataan kita itu berkuasa, jadi ucapkanlah berkat, ucapkanlah kebenaran firman Tuhan, ucapkanlah imanmu, hingga kondisi yang ada di depanmu berubah. Percayalah bahwa Tuhan akan menolongmu dan keluargamu melalui masa-masa sulit ini.
Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan
Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling.