Alkitab mungkin gak menyebutkan namanya. Tapi kita tahu kalau
ibu Samson, istri dari pria bernama Manoah itu adalah wanita yang saleh. Dari
kisahnya, dia digambarkan sebagai wanita yang taat mendengar dan mengikuti perintah Tuhan tentang bagaimana dia harus mengasuh putranya Samson.
Kisah ini bisa kita baca dalam Hakim-hakim 13. Sebenarnya, dia
dan Manoah suaminya adalah pasangan yang
tak mungkin punya anak di usia mereka yang sudah renta. Tapi siapa sangka dia
adalah salah satu wanita yang mendapatkan janji Tuhan sama seperti Sara, Ribka dan juga Hana.
Pasangan ini berasal dari suku Dan. Mereka tinggal dekat
wilayah Filistin untuk sementara waktu sebelum pada akhirnya pindah dan menetap di Tanah Perjanjian.
Kebanyakan kaum sesuku mereka adalah orang-orang yang tidak
percaya. Meskipun di sana berdiri Bait Allah di Silo, kebanyakan dari mereka
melakukan praktik penyembahan berhala (Hakim-hakim 18: 31). Tapi dari suku ini dan wanita inilah Tuhan membangkitkan seorang pembebas bagi kaum Israel.
Istri Manoah akhirnya mengandung seorang anak. Hal ini
terjadi dengan sangat ajaib setelah seorang malaikat Tuhan menghampirinya dan berkata bahwa dia akan mengandung dan melahirkan seorang anak.
Sang malaikat pun memerintahkan supaya dia menjaga kesehatannya dengan memperhatikan makanan yang dia makan dan minuman yang dia minum.
"Oleh sebab
itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram." (Hakim-hakim 13: 4 )
Pastinya sang malaikat meminta hal itu karena buah
kandungannya adalah seorang anak yang sangat penting. Anak itu akan menjadi nazir
Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.
Istri Manoah dilarang untuk makan makanan yang haram dan
meminum anggur. Bahkan setelah anak itu lahir, sang ibu dilarang untuk mencukur
rambutnya. Larangan itu mungkin terdengar aneh bagi istri, tapi dia memilih untuk menaatinya.
Setelah perjumpaan itu, istrinya pun memberitahukan kabar
tersebut kepada Manoah. Tanpa meragukan hal itu, Manoah merasa tersentuh dan percaya bahwa sosok itu adalah malaikat Tuhan. Lalu dia pun segera berdoa.
Di dalam doanya dia meminta supaya Tuhan menampakkan kembali malaikat itu kepadanya.“ Ya Tuhan,
berilah kiranya abdi Allah, yang Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu.” (ayat 8)
Tapi malaikat itu justru menampakkan diri kepada istrinya
saat dia sendirian di lading. Tapi suatu kali, istri Manoah pun memberitahukan keberadaan
sang malaikat dan mereka segera menemuinya. Saat bertemu, Manoah menanyakan apakah
dia sosok yang bertemu dengan istrinya. Dan malaikat berkata, “Benar!” Jawaban
ini mirip dengan jawaban yang diterima oleh Musa saat dia berbicara di semak terbakar (Keluaran 3: 13-14).
Saat itulah Manoah menyadari bahwa Dia adalah malaikat Tuhan (Hakim-hakim 13: 21-22).
Kepada Manoah, malaikat itupun menyampaikan pesan yang sama
seperti yang disampaikan kepada istrinya. Hal ini menandakan bahwa anak yang dikandung oleh istrinya adalah sosok yang sangat penting.
Waktu kita membaca kisah ini lebih lanjut, kita bisa
mendapati bahwa dalam pandangan Manoah seseorang yang melihat Allah pasti akan
mati. Karena kekudusannya tidak akan bisa bersentuhan dengan manusia. Karena
itulah saat dia menyadari kalau sosok yang mendatangi mereka adalah Allah sendiri, dia mulai merasa takut dan berpikir mereka akan mati.
Uniknya, istri Manoah memandang dengan cara yang sangat
berbeda. Dia pun menjelaskan bahwa mereka pasti tidak akan mati karena Dia datang untuk menyampaikan janjiNya.
Ini adalah cara pandang yang sangat berbeda dari kebanyakan wanita
pada saat itu. Sementara Manoah ketakutan, sama seperti reaksi saat Gideon bertemu dengan malaikat Tuhan (Hakim-hakim 6: 22-23).
Istri Manoah juga yakin dan beriman bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya dimana mereka akan memiliki seorang anak.
Dan hal itupun benar-benar terjadi. Dia melahirkan seorang putra dan menamainya Samson.
Selama pengasuhan, sang ibu tetap mematuhi semua perintah
yang disampaikan kepadanya. Samson
sendiri mendengarkan perkataan ayah dan ibunya bahwa dia akan tumbuh menjadi Nazir Allah.
Walaupun Alkitab tidak banyak menceritakan tentang kehidupan orangtua
Samson. Tapi kita bisa menyimpulkan bahwa mereka adalah pasangan yang taat
kepada Tuhan. Terlepas dari pilihan Samson untuk jatuh dalam dosa dan mengecewakan
Allah. Kita bisa melihat bagaimana sang ibu tanpa ragu percaya dengan apa yang
dikatakan oleh sang malaikat dan melakukan semua perintah tanpa sekalipun melanggarnya.
Tentunya istri Manoah adalah sosok seorang istri dan juga ibu
yang patut kita teladani di hari-hari ini. Sebagai seorang istri, apakah kita
punya pandangan berbeda yang menolong pasangan kita saat dia meragukan imannya
kepada Tuhan? Sebagai seorang ibu, apakah kita sudah mengasuh anak-anak kita dengan
tepat sesuai dengan firman Tuhan? Apakah kita selalu memperkatakan kepada
mereka bahwa mereka adalah anak-anak pilihannya Tuhan?
Mari belajar dari sosok istri Manoah yang juga kita kenal
sebagai ibu dari Samson ini.