Tetap Lakukan Ibadah Minggu di Tengah Corona, Pendeta Megachurch Ini Akhirnya Ditangkap
Sumber: reqnews.com

Internasional / 2 April 2020

Kalangan Sendiri

Tetap Lakukan Ibadah Minggu di Tengah Corona, Pendeta Megachurch Ini Akhirnya Ditangkap

Lori Official Writer
3301

Pemimpin megachurch Revival International Ministries and The River di Tampa Bay Church, Florida, Pendeta Rodney Howard-Browne kabarnya ditangkap dengan tuduhan pelanggaran hukum dan perintah darurat kesehatan masyarakat.

Pendeta Howard-Browne diketahui membuat undangan ibadah yang disebarkan secara online. Hal inipun membuat pihak kepolisian Florida berang dan segera menangkap sang pendeta.

"Kami menerima pesan anonim bahwa Dr Rodney Howard-Browne menolak permintaan untuk sementara waktu berhenti mengadakan pertemuan besar di gerejanya. Dan sebaliknya, dia mendorong jemaatnya yang besar untuk bertemu di gerejanya," kata Chad Chronister, salah seorang petugas kepolisian County Hillborough.

Dia menyayangkan bahwa gereja sebesar itu tidak memanfaatkan teknologi untuk melakukan ibadah sementara melalui online di tengah wabah virus corona ini.

“Mereka mendorong jemaat untuk datang dan berkumpul di gereja, bahkan menyediakan transportasi bus untuk pelayanan. Tujuan kami bukan untuk menghentikan orang-orang dari beribadah. Tapi keselamatan dan kesejahteraan komunitas harus selalu didahulukan,” kata Chronister.


Baca Juga: Ditutup Selama Tiga Bulan, Gereja-gereja di Inggris Terpaksa Lakukan Ibadah Secara Online


Dia juga menyayangkan bahwa ada pihak yang memanfaatkan kondisi wabah saat ini untuk mencari perhatian.

“Sayang sekali ada yang memanfaatkan ini. Untuk alasan apapun, aku hanya tidak memahaminya. Satu-satunya alasan yang bisa kulihat adalah alasan yang ceroboh yang membahayakan jemaatnya,” ungkapnya.

Terkait penahanan dirinya, Pendeta Howard-Browne menilai tindakan itu sebagai pelanggaran terhadap amandemen pertama dan menurutnya pelayanan gereja adalah hal yang sangat penting.

Seperti diketahui, pemerintah Florida sendiri telah mengeluarkan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk menghentikan sementara aktivitas yang melibatkan perkumpulan orang banyak sejak 20 Maret 2020 lalu. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona. Aktivitas yang dilarang meliputi pertemuan publik atau pribadi termasuk komunitas, kelompok, rekreasi publik, acara berbasis agama, acara olahraga, konser dan acara yang melibatkan lebih dari 10 orang dalam satu ruangan.

Penangkapan terhadap pendeta megachurch ini sendiri dilakukan pada Senin, 30 Maret 2020 lalu. Kejadian ini pun mendorong pemerintah setempat untuk mengeluarkan kembali perintah khusus untuk tetap tinggal di rumah masing-masing.

Di Amerika Serikat sendiri, masih ada gereja yang melakukan perkumpulan ibadah sekalipun di tengah wabah virus corona. Dari sebuah jajak pendapat yang dilakukan dihasilkan bahwa sebanyak 1038 orang Amerika atau sebesar 88% mengatakan bahwa tempat ibadah mereka sudah ditutup selama wabah. Namun sebanyak 17% lainnya mengaku masih melakukan ibadah minggu bersama dan sebanyak 225 mengaku masih terlibat pelayanan karena pihak gereja memintanya.

Di tengah masa-masa sulit ini, dimana kasus wabah virus corona terus bertambah dan bahkan jumlah kematian tak kalah semakin memburuk, harusnya sebagai umat Tuhan kita menjadi berkat dan terlebih berhikmat dalam kehidupan kita. Karena itu, mari belajar untuk taat bukan hanya kepada Tuhan tapi juga kepada pemerintah seagai perwakilan dari Tuhan di dunia. Mari jadi berat di tengah-tengah masa sulit saat ini.


Anda butuh didoakan langsung? Klik link di bawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami: http://bit.ly/InginDidoakan. Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling: http://bit.ly/inginKonseling. 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami