I Am Patrick, sebuah film yang mengisahkan
tentang St. Patrick yang inspiratif dan menawan, yang hidup pada abad kelima
yang kehidupannya disalahpahmi seperti legenda.
Ia dilahirkan
di Inggris dan dibawa sebagai budak ke Irlandia hingga akhirnya ia melarikan
diri ke tempat yang aman dan bebas di tanah kelahirannya.
Tapi karena
Patrick memiliki iman yang begitu besar, ia merasa tidak puas jika belum
memberitakan Injil. Dia pun merasa bahwa dirinya dipanggil oleh Tuhan untuk
kembali ke tanah yang pernah ia benci.
1. Memisahkan Fakta dari Fiksi
St. Patrick
dilahirkan di Britannia, wilayah yang kini dikenal sebagai Ingrris. Film ini
dibuat berdasarkan dua karya autobiografi Confessio-nya (lebih dikenal sebagai
Pengakuan St. Patrick) dan Suratnya kepada Prajurit Coroticus.
Sejarawan
pun sepakat bahwa kedua dokumen itu akurat. "Akurat secara historis dan
kata-kata sebenarnya dari St. Patrick," kata CEO CBN Gordon Robertson,
produser eksekutif.
“Kami
memutuskan untuk membatasi diri pada apa yang ditulis St. Patrick. Maksud kami
adalah, biarkan St. Patrick menceritakan kisahnya lagi dengan kata-katanya
sendiri,” kata Robertson.
Film ini
mencakup satu adegan yang tidak ada dalam dua dokumen: sebuah peristiwa yang
dikenal sebagai pencahayaan Api Paskah, di mana Patrick dikabarkan menantang
para penyembah berhala dengan menyalakan api pada akhir pekan Paskah.
"Catatan
pertama tentang hal itu adalah lebih dari seabad setelah St. Patrick meninggal,
tetapi kami merasa bahwa catatan itu cukup akurat sehingga St. Patrick akan
menantang otoritas Druid," kata Robertson
2. Mengharukan dan Mendidik
Film ini, direkam
di Irlandia dan Inggris, termasuk wawancara dengan banyak pakar tentang
Patrick, termasuk Tim Campbell dari Saint Patrick Centre Irlandia, Elva
Johnston dari University College Dublin, dan Frier Billy Swan dari Diocese of
Ferns (Irlandia).
“Dia akan
kembali ke Irlandia - kembali ke orang-orang yang memperbudaknya, untuk
mengkhotbahkan Injil,” kata Robertson.
Meskipun Patrick
dianggap sebagai orang suci Katolik, namun cerita dan kisahnya dapat diterima
oleh setiap orang Kristen.
"Patrick
adalah orang suci karena aklamasi dan bukan orang suci karena tindakan seorang
paus," kata Robertson. "... Dia adalah rasul ke Irlandia dan secara
universal diakui demikian."
3. Menghibur dan Berfokus Pada Misi
Jika
biasanya film documenter dianggap membosankan, tapi tidak halnya dengan film I Am Patrick. Film ini melakukan
interview ahli dan pemandangan visual yang menakjubkan dari Irlandia.
“Masih ada
kelompok orang yang belum terjangkau hingga saat ini,” katanya. "Pada
zaman St. Patrick, Irlandia dianggap sebagai ujung bumi. Tuhan masih memanggil
orang-orang hari ini, dan Dia masih memanggil mereka untuk memberitakan Injil
kepada orang-orang yang belum pernah mendengarnya sebelumnya.”
Melalui
film ini diharapkan banyak orang Kristen yang termotivasi oleh kisah St.
Patrick.
"Kamu bisa
mengubah suatu bangsa, apakah negara itu adalah lingkunganmu sendiri, kotamu
sendiri, negaramu sendiri, atau negara lain," kata Robertson.
"Sadarilah bahwa Tuhan dapat menggunakanmu dan kamu benar-benar bisa
membuat perbedaan.”