Ps. Andy Otniel : Perayaan Paskah Bukan 'Harus' di Gereja Tapi Semestinya 'Bisa' di Gereja
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 1 April 2020

Kalangan Sendiri

Ps. Andy Otniel : Perayaan Paskah Bukan 'Harus' di Gereja Tapi Semestinya 'Bisa' di Gereja

Lori Official Writer
3915

Perayaan Paskah sudah di depan mata. Banyak gereja yang mulai menyambutnya dengan doa dan puasa seperti yang dilakukan oleh Gereja Katolik. Hal serupa juga diterapkan oleh sebagian gereja lainnya termasuk GBI OIC yang digembalakan oleh Pastor Andi Otniel.

Sejak Senin (30/3), gembala dan seluruh jemaat mulai menjalankan puasanya selama 14 hari ke depan sebagai persiapan peringatan Paskah.

Puasa ini juga berkaitan dengan bagaimana gereja menyikapi wabah virus corona yang saat ini terjadi.

Wabah ini sendiri menuntut semua gereja harus menunda perayaan Paskah yang biasanya dirayakan dengan beragam persiapan dengan membuatnya lebih sederhana seperti dengan doa, puasa dan ibadah.

Bahkan GBI OIC sendiri masih belum bisa memastikan apakah ibadah Paskah nanti bisa dirayakan di gereja atau masih tetap secara online. Namun yang pastinya, Ps. Andy memastikan gerejanya akan mengikuti arahan dari sinode.

"Kalau dari sinode kebetulan gereja kami otonom langsung di bawah sinode memang untuk Perayaan Paskah untuk sementara waktu ini kita lihat perkembangan," ucap Ps. Andy Otniel kepada Jawaban.com.


Baca Juga: Haruskah Merayakan Paskah di Tengah Wabah Corona? Ini Kata PGI


Tapi jika kondisinya masih belum memungkinkan untuk merayakan ibadah Paskah di gereja maka jemaat akan dihimbau untuk merayakannya di rumah saja. Karena perayaan Paskah ini tetap akan dirayakan baik tanpa dan dengan gedung gereja.

"Tidak ada yang membatasi ruang gerak perayaan Paskah itu sendiri. Kalau memang masih diperlukan untuk online, ya kami akan online. Cara untuk perjamuan kudusnya sedang pastor pikirkan. Saya rasa itu bukan satu hal yang sulit. Itu bisa dilakukan masing-masing (jemaat) di rumah dengan arahan seorang gembala dari gereja itu sendiri," katanya.

Menyikapi cara perayaan Paskah tahun ini yang tidak memungkinkan dirayakan di gedung gereja seperti di tahun-tahun sebelumnya, Ps. Andy menilai bahwa perayaan Paskah itu sendiri tidak dimaknai berdasarkan lokasi dimana Paskah itu dirayakan.

"Jadi kalau bicara mengenai perayaan Paskah dirayakan di gereja, betul. Tetapi kalau perayaan Paskah harus dilakukan di gereja saya pribadi menurut hemat saya, bukan. Karena pemilihan frase 'harus' dan 'bisa' saya lebih memilih bukan 'harus' sih tapi 'bisa'. Perayaan Paskah semestinya ya bisa dilakukan di gereja. Tetapi kalau tidak bisa dilakukan (di gereja) bukan berarti kita tidak bisa merayakan Paskah. Karena kalau kita mengacu pada kalimat harus dilakukan di gereja, bagaimana dengan umat Israel pada saat itu?" kata Ps. Andy Otniel menjelaskan.

Menurutnya esensi dari Paskah itu sendiri adalah bukan peringatannya saja tapi ada hal lain yang lebih penting.

"Esensi Paskah itu sendiri bukanlah peringatan saja. Tapi ada hal lain yang mesti menjadi perhatian bagi setiap orang percaya.

Ada sesuatu yang ingin Tuhan sampaikan. Itulah sebabnya kenapa 14 hari mereka (orang Israel) seperti di lockdown. Dan seminggu sebelumnya tujuh hari terakhir mereka baru makan roti yang tidak beragi," ucapnya.

Dia mengaku kondisi saat ini sedang terjadi hampir mirip dengan kisah bangsa Israel yang tertulis dalam Keluaran 12-13. Meskipun belum tahu pasti rencana Tuhan melalui kondisi ini namun dia percaya bahwa Tuhan ingin menyampaikan sesuatu kepada gereja dan orang percaya.

"Itu sebabnya saya mengajak jemaat untuk 14 hari berpuasa sampai nanti pada perayaan Paskah yaitu setelah kematian dan kebangkitan," pungkasnya.


Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan . Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling: http://bit.ly/inginKonseling.


Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami