Seorang wanita harus membatalkan pernikahannya karena sang tunangan memutuskan hubungan setelah berselingkuh dengan wanita lain.
Padahal sebenarnya pasangan ini sudah mempersiapkan pernikahan
dan menghabiskan lebih dari Rp 101 juta. Pada akhirnya wanita ini menuntut sang tunangan membayar kerugian yang dia keluarkan.
Ada banyak pasangan di luar sana yang mungkin mengalami kegagalan
pernikahan. Berselingkuh adalah salah satu alasannya. Sementara alasan lainnya muncul karena beberapa faktor seperti:
Untuk memutuskan pembatalan pernikahan, apalagi dalam kondisi
sudah mempersiapkan semua keperluan pesta, pastinya sangat sulit. Tapi sekalipun
itu sulit, cobalah untuk tetap memandang kepada ke masa depanmu. Apakah kamu mau
menyesal seumur hidup atau menerima pembatalan pernikahan ini demi masa depanmu yang lebih baik.
Terlepas dari alasan apapun itu, pastinya siapapun yang gagal
melangsungkan pernikahan akan mengalami emosi yang campur aduk antara sedih dan juga bersyukur di sisi lain.
Dan untuk menghadapi kondisi ini, lakukanlah beberapa tips ini:
Sembuhkan Dirimu Lebih Dulu
Semakin besar pernikahan, semakin besar punya uang dan emosi
yang diinvestasikan di dalamnya. Dan saat pernikahan harus dibatalkan, maka semuanya akan berujung pada stress, malu, merasa bersalah, takut dan sedih.
Pastinya kamu ingin mengakhiri semua keadaan ini dengan
mencari persembunyian. Dan pergilah untuk menenangkan diri dan fokuslah untuk menyembuhkan
perasaan dan pikiranmu. Lepaskan semua kekuatiranmu tentang apa yang dipikirkan orangtua dan juga orang lain atasmu.
Kendalikan Pola Pikirmu
Gagal menikah mungkin akan membuat hidupmu hancur. Tapi alih-alih
memenuhi pikiranmu dengan hal-hal negatif, lebih baik mengisinya dengan hal-hal positif.
Motivasilah dirimu dengan memperkatakan beberapa hal ini:
Cari Orang yang Bisa Kamu Percaya
Jika kamu merasa sendiri dan butuh bantuan orang lain, carilah
orang yang bisa kamu percayai. Bagikanlah apa yang kamu rasakan. Minta dukungan
doa jika memungkinkan. Tapi kalau kamu gak punya seorangpun yang bisa dipercaya, carilah bantuan dari terapis.
Minta Bantuan Dari Orang-orang Terdekat
Batal menikah berarti membatalkan semua persiapan, termasuk gedung, katering makanan, undangan dan parsel.
Nah, untuk mengurangi kerugian atas gagalnya pernikahanmu, yang
bisa dilakukan adalah mengurus pembatalannya sebelum hari H. Jadi mintalah orang-orang
terdekat, seperti orangtua, kakak, adik atau teman dekat untuk mengurus semuanya.
Selain itu, kamu mungkin juga harus mengurus hal-hal yang sangat personal seperti gaun pengantin dan cincin pertunangan.
Apa yang harus kamu lakukan dengan cincin dan gaun pernikahanmu?
Secara umum, kalau memang pernikahan dibatalkan oleh pihak wanita maka kewajiban
sang wanita untuk mengembalikannya. Dan kalau ternyata pernikahan dibatalkan oleh
pria, maka pihak wanita punya hak untuk memutuskan apakah akan dikembalikan atau
tidak. Tapi kalau ternyata cincin itu berasal dari warisan keluarga, maka pihak wanita harus mengembalikannya.
Sementara untuk gaun pengantin, pihak wanita punya keputusan sendiri. Apakah menjualnya atau menyimpannya.
Baca Juga : Batal Nikah, Wanita Ini Alihkan Pengeluaran Nikah dengan Memberi Makan para Tunawisma
Temukan Cinta Baru
Gagal menikah bukanlah akhir dari kehidupan. Banyak wanita atau
pria yang memilih menyerah untuk tidak lagi berkencan setelah gagal menikah.
Tapi sayangnya itu bukanlah pilihan yang tepat. Karena bagaimanapun kamu pantas
mendapatkan yang terbaik dari mantan tunanganmu. Jadi, mulailah membuka diri dan
menemukan cinta yang baru. Gak peduli seberapa sakit hatimu saat ini, tapi
percayalah luka itu akan sembuh saat kamu membuka diri dan menemukan orang yang
lebih baik.
Gak yang lebih menyakitkan dalam menjalani hubungan selain gagal
menikah dengan orang yang selama ini kamu yakini akan jadi pasangan masa
depanmu. Tapi jika hal ternyata harus terjadi, hadapilah dengan berani dan jangan
menyesali keadaan tersebut. Karena keadaan itu diijinkan terjadi demi kebahagiaanmu
ke depan. Lepaskanlah pengampunan kepada mantan pasanganmu dan berdamailah dengan
dirimu sendiri.