Rasul Paulus mengambil peran yang cukup besar dalam penulisan
sebagian besar bagian Alkitab Perjanjian Baru. Dia dikenal sebagai sosok pengikut
Kristus yang sangat radikal dan pelayanannya menjadi sangat berdampak luas karena surat-suratnya yang ditulis ke berbagai daerah tempat pelayanannya di masa itu.
Sebagai pribadi yang sangat mengasihi Kristus, dia belajar untuk
menanggalkan ke-aku-annya dan fokus melayani banyak orang. Dia adalah sosok yang
sangat pengasih, seorang mentor dan guru yang memuridkan banyak orang-orang percaya yang radikal, salah satunya adalah Timotius.
Sepanjang pelayanannya, pria yang sebelumnya bernama Saulus ini,
juga dikenal sebagai sosok yang berpegang teguh dalam doa-doanya. Sebagai pengikut
Kristus, Paulus mengajarkan kita tentang pentingnya tekun di dalam doa serta pentingnya berdoa untuk hal-hal yang tepat.
Ada 10 cara berdoa Paulus yang perlu kita pelajari, diantaranya:
1. Paulus gak pernah lupa bersyukur atas rekan sekerjanya dan orang-orang yang mereka layani.
Pertama, Paulus menyebutkan kalau dia selalu mengingat rekan
sekerja dan orang yang dia layani dalam doa-doanya (Roma 1: 8-10; 1 Korintus 1:
4; Efesus 1: 16). Paulus juga mengakui jika dirinya selalu bersukacita mendoakan
mereka (Filipi 1: 3-4). Sementara di 2 Timotius 1: 3, dia menekankan bahwa berdoa dengan ucapan syukur adalah kewajiban yang harus dia lakukan.
2. Paulus berdoa supaya Tuhan mencurahkan kebijaksaan dan pengetahuan ilahi.
Di dalam Efesus 1: 17, Paulus meminta dalam doanya supaya Tuhan
memberikan Roh hikmat dan pewahyuan kepada rekan-rekan sekerjanya. Selain itu
dia juga meminta dalam doanya pengetahuan akan kehendak Tuhan dalam segala kebijaksanaan dan pengertian oleh tuntutnan Roh Kudus (Kolose 1: 9)
3. Paulus meminta pengharapan
Paulus juga tak lupa meminta dalam doanya pengharapan dari
Allah melanda orang-orang yang dia layani, seperti pengharapan di dalam sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan (Efesus 1: 18; Roma 15: 13).
4. Paulus berdoa untuk perdamaian dan persatuan umat Tuhan
Di dalam doanya, Paulus juga meminta supaya keharmonisan dan
persatuan terjadi di tengah-tengah umat (Roma 15: 5-6) dan bahkan di tegah situasi
apapun itu dia berharap orang-orang percaya tidak kehilangan daai sejahteranya (2 Tesalonika 3: 16).
5. Paulus meminta kekuatan spiritual
Paulus percaya bahwa Tuhanlah sumber dari segala kuasa.
Dialah yang mampu memberikan kekuatan terbesar bagi umat-Nya. Karena itu dia
berdoa supaya Tuhan sendirilah yang mencurahkan kuasa-Nya atas orang yang mengabarkan injil saat itu (Efesus 3: 16; Efesus 1: 18-19).
Baca Juga:
Dipanggil Sebagai Penginjil, Inilah 6 Fakta Soal Rasul Paulus yang Ditulis dalam Alkitab
Apa Kamu Mau Alami Perubahan? Ikutilah Langkah Seperti yang Dilakukan Paulus Ini
6. Paulus berdoa supaya orang percaya teguh dalam iman
Paulus menyadari bahwa tanpa iman yang teguh orang percaya bisa
meninggalkan Tuhan dan mundur dari pelayanannya. Karena itulah dia menyadari pentingnya
pengenalan kasih Kristus bagi mereka. Sama seperti apa yang dia alami dalam
pelayananya, sekalipun harus didera dan menderita namun kasihnya kepada Kristus tidak membuatnya tawar hati (Efesus 3: 17a; Efesus 3: 18-19).
7. Paulus berdoa supaya mereka berakar di dalam kasih
Di dalam Filipi 1: 9a, Paulus berdoa supaya orang percaya mengalami
kasih yang melimpah di dalam Tuhan. Hal serupa juga dia sampaikan di dalam Efesus
3: 17b. Katanya, "…sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih."
8. Paulus berdoa supaya iman orang-orang yang melayani Tuhan tetap murni
Paulus tahu bahwa kemungkinan melayani Tuhan tanpa hati yang murni
bisa terjadi. Ketidakmurnian ini bisa muncul dari motivasi dan tujuan yang
salah. Dan untuk itulah dia dengan tekun berdoa supaya semua orang percaya tetap
punya kemurnian hati dan hidup di dalam kebenaran dan kekudusan yang sejati (Filipi
1: 9-11; 2 Korintus 13: 7a). Paulus menilai kemurnian ini harus mencakup tubuh, jiwa dan roh (1 Tesalonika 5: 23-24).
9. Paulus selalu menyampaikan pujian dan penghormatan kepada Tuhan
Jika di awal doanya, Paulus selalu memanjatkan ucapan syukur lebih
dulu atas orang-orang percaya yang sudah dilayaninya. Maka dia pun menutup
doanya dengan memanjatkan pujian dan penghormatan kepada Tuhan (Kolose 1: 12; 2 Korintus 1: 3; Efesus 1: 3; 2 Korintus 9: 12).
10. Paulus berdoa untuk kesempatan pelayanan ke depan
“Sebab
ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala
sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita? Siang malam
kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.” (1 Tesalonika 3: 9-10)
Paulus menyebutkan bahwa siang dan malam dia berdoa sungguh-sungguh
supaya suatu saat mereka punya kesempatan untuk bertemu satu sama lain dan dia punya kesempatan untuk memperlengkapi mereka di dalam iman.
Dari setiap surat yang dituliskan Paulus kepada jemaat orang
percaya di berbagai daerah saat itu, kita bisa menilai bahwa Paulus adalah sosok
imam atau pemimpin yang selalu berjaga-jaga dalam doa untuk rekan-rekan sekerjanya.
Hal ini mengingatkan kita bahwa sekalipun dia pemimpin, tapi dia tahu bahwa mendoakan
orang-orang percaya yang dia layani adalah kewajiban yang harus dia lakukan. Bahkan
doa-doanya berisi hal-hal spesifik dan yang terpenting yang diperlukan oleh mereka
pada saat itu.
Jadi, mari belajar berdoa sama seperti Paulus.