Pihak pemerintah
Korea Selatan melaporkan kematian pertama akibat virus Corona. Menurut pernyataan
yang disampaikan, wabah penyakit asal Tiongkok ini diketahui menyebar dengan sangat cepat di dalam sebuah gereja tradisional Shincheonji Church of Jesus di Daegu.
Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDCP) mengatakan wabah ini pertama kali
ditularkan oleh seorang jemaat berusia 61 tahun yang menghadiri beberapa kali ibadah
gereja. Dia bahkan tidak menyadari jika dirinya sudah positif terjangkit virus
corona sebelumnya. Akibatnya, lebih dari 90 orang lainnya mengalami gejala penyakit
yang sama dimana 28 orang diantaranya dinyatakan positif menderita virus corona.
Mendengar kabar
ini, pendeta gereja setempat pun meminta ribuan jemaatnya untuk mengikuti
ibadah secara online di rumah sebagai langkah pencegahan penyebaran virus
corona yang semakin meluas. Gereja inipun resmi ditutup untuk sementara sejak Selasa (18/2) lalu.
Seperti
diketahui, Shincheonji Church of Jesus ini dikenal sebagai gereja yang percaya dengan
penyembuhan dan didirikan pada tahun 1984 oleh Lee Man-hee yang dihormati oleh
jemaatnya sebagai nabi. Gereja ini sendiri memiliki total jemaat sebanyak 200.000 orang.
Peningkatan
wabah virus corona belakangan ini pun semakin menambah kekuatiran semua pihak. Di
Korea Selatan sendiri infeksi terus meningkat dari 50 kasus, kini menjadi 104
kasus. Penjangkitan virus corona ini di negara ini pertama kali dikonfirmasi terjadi
sejak seorang pendatang wanita asal China yang beberapa waktu lalu tiba di Seoul dari Wuhan.
Presiden Korea
Selatan Moon Jae-in pun memberikan peringatan darurat ekonomi sejak awal pekan
ini. Dia menyampaikan dampak krisis kesehatan bisa lebih besar dan terjadi
dalam waktu yang cukup lama. Karena itu dia mendorong semua pihak untuk melakukan langkah-langkah pencegahan secepat mungkin.
Senada dengan
itu, seorang dokter Rumah Sakit Guro Universitas Korea Kim Woo-joo pun menyarankan supaya warga Korea Selatan tetap waspada dengan penyebaran virus tersebut.
"Kasus yang
dikonfirmasi tampaknya sudah seperti gunung es. Kita perlu langkah-langkah pencegahan
yang lebih keras, karena virus itu kemungkinan akan menyebar lebih cepat. Kita sebaiknya menjauh dari acara-acara yang ramai jika itu tidak penting," kata Kim.
Sementara terkait
penyebaran virus corona di berbagai negara, salah satu gereja di Singapura juga
telah melakukan penangguhan terhadap pelayanan ibadah mereka sampai pada 26 Februari
mendatang. Hal ini dilakukan setelah Kementerian Kesehatan Singapura mendapati penyebaran
virus corona ini terjadi di gereja. Bahkan pemimpin gerejanya pun dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut.
Sedang enam kasus lain ditemukan terjadi di The Life Church dan Missions Singapore.
Baca Juga: Pendeta China Serukan Dukungan Doa Wabah Virus Corona yang Sudah Mencapai 20.000 Kasus
Akibat dari
hal ini, gereja-gereja pun memutuskan untuk mengubah layanan minggunya melalui Youtube
dan radio sejak 15 Februari 2020 yang lalu.
Mari sama-sama
berdoa supaya wabah virus corona ini segera berakhir. Sehingga masyarakat dunia
bisa menjalani aktivitasnya seperti sedia kali.