Peran menjadi orangtua memang berat. Kadang orangtua baru juga
harus melewatinya dengan learning by doing karena memang belum punya pengalaman apa-apa soal pengasuhan.
Dan di tengah proses inilah, khususnya di masa teknologi sekarang
ini, ibu-ibu muda harus berlapang dada menghadapi dilema munculnya beragam komentar
atau kritikan soal pola pengasuhan baik dari teman dekat, keluarga maupun orang yang sama sekali gak kita kenal.
Ada masanya anggota keluarga mungkin mulai mengkritik pola makan
yang biasa kamu terapkan ke anak. Atau mengkritikmu karena gak lagi memberikan asi ke anak yang baru berusia setahun. Di sisi lain, ada teman yang memberikan saran
yang dia anggap baik untuk pola pengasuhan. Dan kamu hanya bisa meringkuk di sudut ruangan selama mendengarkan semua kritikan itu, mulai memikirkannya dan merasa bersalah.
Sebaik apapun pola pengasuhan yang orangtua lakukan, pasti akan
selalu ada kritik atau komentar dari orang lain. Dan gak semua hal itu perlu orangtua dengarkan dan membuatmu merasa seperti orangtua yang gak baik.
Hal terbaik yang bisa dilakukan untuk menghadapi pendapat orang lain soal pola pengasuhanmu adalah:
1. Tetaplah tersenyum dan mengangguk
Sebanyak apapun metode atau teori pengasuhan yang ditawarkan oleh
berbagai pakar anak atau buku-buku pengasuhan, kamu hanya perlu menerapkan metode yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anakmu.
Sebagai orangtua, kamulah yang paling tahu soal kebutuhan anak-anakmu.
Jadi, kalaupun banyak yang mengkritik atau bahkan menilai pola pengasuhanmu tidak
tepat tetaplah berbesar hati menerimanya. Mulailah tebarkan senyum dan sekali-kali
mengangguk walaupun sebenarnya kamu gak sepakat dengan apa yang mereka sampaikan.
Katakanlah ke dirimu sendiri, ‘Aku gak peduli apa yang mereka
katakan soal anak-anakku. Aku percaya kalau aku membesarkan anakku sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.’
2. Sampaikan dengan jujur bahwa kamu butuh bantuan bukan kritikan
Waktu anak jatuh dan mengalami luka yang cukup berat hanya karena
kamu membiarkannya bermain sendiri, bukan berarti kamu adalah orangtua yang
jahat. Orang lain bisa saja mengkritikmu demikian. Tapi alih-alih mendengarkannya, sampaikanlah bahwa kamu hanya butuh bantuan dan bukan kritikan.
3. Ubah topik pembicaraan
Saat teman-temanmu mulai membahas banyak hal soal anak dan kamu
menjadi subjek yang banyak mereka bicarakan. Tentunya ini akan sangat menjengkelkan.
Alih-alih marah cobalah untuk mengalihkan topik pembicaraan yang berbeda dari hal itu.
Baca Juga:
Waspadalah Kalau Kamu Salah Satu Orangtua Kristen yang Overprotektif!
Rapuh Hadapi Bully di Sosial Media & Konten Pornografi, Jadi Masalah Generasi Z Saat Ini
4. Semua anak berbeda
Waktu salah satu temanmu membanggakan proses pertumbuhan anaknya
yang begitu mengesankan. Sementara anakmu sedikit terlambat. Jangan berkecil
hati. Sadarilah bahwa semua anak berbeda. Setiap anak melewati pertumbuhan
sesuai dengan prosesnya. Jadi jangan memaksakan pola pengasuhan orangtua lain kepada anak.
5. Tetap percaya apa kata dokter bukan kata orangtua lain
Dalam proses pengasuhan, orantgtua pasti akan menghadapi satu
atau beberapa kasus. Seperti apakah minum alkohol baik saat sedang menyusui atau apakah anak usia enam bulan sudah bisa makan bubur?
Carilah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan semacam ini bukan dari pendapat orangtua lain tapi langsung dari dokter anak yang kamu percayai.
Ada banyak dilema yang pasti akan dihadapi semua orangtua. Tapi ingatlah bahwa setiap kali kamu menghadapi komentar atau kritikan soal pengasuhanmu, tetaplah percaya bahwa kamu adalah orangtua yang terus berjuang untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anakmu. Jadi, lakukanlah yang terbaik sesuai dengan apa yang kamu percaya bukan berdasarkan apa kata orang lain.
Sumber : Jawaban.com