Sebelum Terlambat, Ini Alasan Gereja Perlu Bantu Orangtua Jangkau Anak-anak Millenial
Sumber: Snapcart

Parenting / 18 February 2020

Kalangan Sendiri

Sebelum Terlambat, Ini Alasan Gereja Perlu Bantu Orangtua Jangkau Anak-anak Millenial

Lori Official Writer
2226

Sepanjang sepuluh tahun ke depan, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Yang artinya, jumlah penduduk usia produktifnya cukup tinggi. Dan tentunya kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dewasa muda atau yang kita sebut dengan kaum millennial.

Jadi gak heran kalau orangtua muda saat ini tengah was-was untuk mempersiapkan anak-anaknya siap menghadapi tantangan dunia nyata, termasuk salah satunya adalah perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Di tengah tantangan inilah, gereja perlu mengulurkan tangan untuk membantu orangtua-orangtua muda saat ini menangani anak-anak mereka.

Gereja bahkan perlu memahami kalau, anak-anak muda millennial saat ini adalah calon pemimpin yang masa depan bangsa bahkan gereja. Karena itu, penting sekali untuk menjangkau mereka lebih dulu dan membimbing melalui proses pemuridan.

Gereja tentunya gak menyangkali kalau saat ini ada banyak anak millennial yang mulai gak peduli dengan komitmen mereka untuk gereja. Bahkan mereka cenderung menoleransi pandangan dunia dan kebiasaan umum yang dilakukan oleh orang-orang non-Kristen.

Karena itulah mereka perlu dibimbing dan dimentoring di dalam gereja. Untuk bisa menjangkau mereka dengan mudah, penting bagi gereja untuk mengenali sifat dan karakter umum yang mereka lakukan, yang tentunya sangat berbeda dengan apa yang dilakukan anak muda generasi sebelumnya. Beberapa sifat dan karakter umum diantaranya:

- Anak millennial saat in identik dengan dunia digital dan teknologi. Kebiasaan ini tentu saja sangat berbeda generasi tua yang sanagt ketinggalan dalam penggunaan teknologi. Karena itu penting bagi gereja untuk menjangkau mereka melalui teknologi yang mereka pakai.

- Anak millennial saat ini juga tumbuh dengan perubahan besar yang terjadi di sekitar mereka. Mereka mudah berubah. Berbeda dengan generasi tua yang kadang menolak untuk berubah dan cenderung mempertahankan budaya.

Jika gereja ingin efektif menjangkau dan melayani anak millennial ini, maka adaptasikanlah pengajaran doktrin dengan metode yang lebih kreatif.

- Generasi millennial saat ini sangat menyukai kedinamisan dan sesuatu yang modern. Sementara hampir semua gereja masih melakukan pelayanan dengan cara konvensional. Karena itulah gereja perlu melakukan perubahan dalam hal gaya ibadah, metode khotbah dan juga pelayanannya. Cobalah sesuatu yang berbeda dan yang menarik minat anak millennial.

Semakin cepat gereja menyadari hal ini, semakin besar pula peluang gereja untuk tetap mempertahankan lebih banyak anak millennial di dalam gereja. Sehingga bayangan dimana gereja kosong tanpa anak muda gak akan pernah terjadi.

Hal inilah yang mendorong gereja untuk terus berinvestasi untuk generasi millennial. Karena di dalam diri mereka terdapat potensi yang sangat besar untuk mengubah dunia bagi Tuhan. Walaupun mereka begitu sangat berbeda dengan generasi dewasa saat ini, tapi anak millennial tetap membutuhkan generasi dewasa sebagai pembimbing maupun mentor.

Saat gereja membiarkan anak millennial tanpa penjangkauan atau pemuridan, maka hal yang akan terjadi adalah:

  • Mereka akan meninggalkan imannya dan mengikuti pandangan dunia yang sekuler.
  • Anak akan disusupi dengan perubahan pandangan tentang gendernya, dimana mereka merasa bahwa mereka punya hak untuk mengganti jenis kelamin yang mereka sukai.
  • Anak millennial akan cenderung berpikir bahwa kebenaran itu tidak mutlak. Mereka tak lagi percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan.

Bisakah gereja membayangkan, pandangan-pandangan ini akan membuat anak-anak kita meninggalkan gereja. Akan banyak anak Kristen yang sama sekali tidak pernah membaca Alkitab dan tumbuh dengan pandangan dunia yang semakin anti-Kristen.


Baca Juga:

Parents, Jika Ingin Anakmu Kuat Dalam Iman Ajarkan Soal Tuhan Dengan Cara Iniā€¦

Anak Muda Rentan Tinggalkan Gereja? Lembaga Riset Barna & Bilangan Riset Temukan Alasannya


Berikut tantangan yang harus dihadapi orangtua dan juga gereja untuk bisa menjangkau anak millennial saat ini:

1. Banyak yang kecewa dengan gereja.

Mereka menemukan gereja tak lagi relevan dengan kebutuhan mereka. Mereka juga kecewa karena menyaksikan orang dewasa yang rajin ke gereja tidak mencerminkan kehidupan Kristus di dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Dalam banyak kasus, anak millennial kehilangan rasa hormat terhadap gereja karena merasa tak lagi searah dengan gereja.

2. Suka berpindah-pindah gereja.

Dalam hal karir, anak millennial bisa berganti puluhan kali pekerjaan dalam hidup mereka. Gak jauh berbeda dengan pilihan gereja mereka. Anak millennial bahkan dengan mudah berpindah-pindah gereja. Hal ini terjadi karena mereka terbiasa dengan perubahan yang cepat.

3. Selalu terhubung dengan media sosial.

Generasi millennial sangat terikat dengan media sosial. Mereka menjadikan platform ini sebagai tempat yang nyaman untuk terhubung dengan banyak orang. Media sosial membuat anak-anak saat ini menghindari tatap muka dan obrolan bersama.

Karena itulah penting bagi orangtua dan juga gereja untuk membawa anak-anak millennial terhubung secara online dengan cara yang bijak.

4. Anak millennial cenderung meniru teladan pemimpin.

Generasi saat ini tidak mengikuti pemimpin karena jabatan. Tapi mereka mengikuti orang yang memberikan teladan bagi hidup mereka.

5. Millenial ingin didengarkan.

Meskipun mereka muda, mereka ingin diberi kesempatan untuk bicara dan menyampaikan pendapat. Karena itulah orangtua dan gereja perlu memberi mereka kesempatan untuk memimpin dan didengarkan. Hormati setiap pandangan mereka dan bersedia untuk bekerja sama dengan mereka.

6. Millenial terlalu sibuk dan aktif.

Generasi saat ini sangat menghargai waktu mereka dan gak ingin membuangnya untuk hal yang tidak relevan dengan mereka. Karena itu, libatkanlah mereka dalam kegiatan-kegiatan yang produktif dan relevan dengan yang mereka butuhkan.

Jadikan tantangan-tantangan ini sebagai dorongan bagi orangtua dan gereja untuk lebih relevan dengan kebutuhan anak millennial. Tentu saja salah satu yang harus dilakukan adalah memilih untuk berubah namun tidak mengurangi nilai dan prinsip kebenaran firman Tuhan.

Sumber : Churchleaders.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami