Dalam menyambut bonus demografi yang terjadi pada tahun 2030
sampai 2045, Indonesia berperan besar untuk mempersiapkan generasi produktifnya.
Karena di masa ini, sebanyak 70 persen dari populasi Indonesia adalah penduduk
usia produktif. Karena itulah sejak saat ini Indonesia harus berinvestasi membangun
generasi mudanya sehingga potensi-potensi yang ada di dalam diri mereka bisa tersalurkan bukan hanya untuk diri mereka tapi juga berdampak besar bagi kemajuan bangsanya.
Peran anak muda saat ini sangat kuat dan berharga, terutama dalam
hal membuat kebijakan dan strategi yang menguntungkan di bidang apapun yang
sedang mereka jalani. Baik sebagai petugas kesehatan, jurnalis, aktivis, pengusaha maupun cendikiawan.
Di sisi lain, anak muda juga bisa menjembatani hubungan antara
generasi yang lebih tua dan anak-anak remaja untuk meminimalisir gap yang muncul diantara mereka.
Potensi-potensi inilah yang menurut jurnalis senior Najwa Shihab
waktu bicara di acara Indonesia Millenia Summit 2020. Di mata Najwa, peran anak muda sangat penting bagi kemajuan Indonesia.
Dia menuturkan bahwa ada 7 alasan Indonesia perlu perlengkapi anak muda.
1. Sejarah Indonesia diukir oleh anak muda
Potensi di dalam diri anak muda sudah ada sejak dulu. Hal ini dibuktikan dari pergerakan anak muda di masa pra kemerdekaan.
Anak muda Indonesia sendirilah yang memulai perjuangan. Seperti
yang dilakukan oleh Mohammad Hatta lewat Perhimpunan Indonesia saat dia masih berusia
21 tahun. Ki Hajar Dewantara yang membangun pendidikan saat dia berusia 23
tahun. Mohammad Yamin membuat Sumpah Pemuda waku dia berusia 22 tahun serta Presiden
Soekarna yang mulai menggerakkan perjuangan Nasional waktu dirinya berusia 22 tahun.
Tonggak sejarah ini membuktikan kalau potensi anak muda
sebagai agen perubahan itu masih berlaku sampai hari ini. Walaupun bedanya, anak
muda sekarang memang gak berjuang untuk melawan penjajah. Tapi lebih berjuang untuk membuat inovasi-inovasi terbaru yang berdampak secara luas.
2. Anak muda punya keinginan belajar yang tinggi
Keinginan belajar anak muda yang tinggi adalah aset yang
harus diperhatikan oleh bangsa. Semakin banyak anak muda tahu tentang berbagai
hal, semakin bermanfaatlah untuk mengelola kebutuhan bangsa dari berbagai aspek.
“Negeri ini perlu dikelola oleh anak-anak muda yang juga
masih punya energi dan waktu untuk mau belajar. Untuk berani gagal. Untuk mau mengulang-ulang samapi berhasil,” kata Najwa.
3. Cara pandang anak muda sudah berubah
Salah satu keunggulan anak muda saat ini adalah mereka gak lagi
dibatasi oleh pandangan kuno yang diwariskan turun temurun oleh nenek moyang. Anak
muda sudah gak lagi takut bersuara jika diperlukan dan memilih untuk mengambil langkah dalam memulai sesuatu yang belum pernah ada.
Cara pandang inilah yang menurut Najwa menjadi aset yang bisa dimanfaatkan untuk memajukan bangsa.
Baca Juga: Salutnya Sama Anak-anak Muda Ini, Pakai Masa Single Demi Cerdaskan Anak-anak di Pedalaman
4. Anak muda punya energi dan waktu yang lebih banyak
Menurut Najwa, anak muda masih punya energi dan waktu untuk melakukan hal-hal yang baru tanpa harus terbeban dan berpikir dua kali.
Orang-orang bebas seperti inilah yang diharapkan bisa berkontribusi lebih besar bagi bangsa.
5. Anak muda lebih melek teknologi
Pengetahuan anak muda tentang teknologi jauh lebih banyak dibandingkan dengan generasi yang lebih tua.
Karena itu, mereka bisa lebih bijak dalam menganggapi berbagai
berita yang muncul. Sikap mereka yang gak mudah percaya dengan berita yang ada membuat
anak muda kebal terhadap hasutan atau isu negatif yang bertujuan untuk merusak persatuan.
6. Anak muda punya toleransi yang tinggi
Bagi anak muda, perbedaan justru sesuatu yang indah. Mereka
bahkan senang berteman dengan orang-orang dari suku, rasa dan agama yang berbeda. Mereka akan berteman dengan siapapun asalkan nyambung dan asyik.
Jadi gak heran kalau generasi muda ini dipercaya bisa mempertahankan kehamonisan bangsa di tengah perbedaan yang ada.
7. Anak muda lebih muda dibentuk
Percaya atau gak, anak berusia 0-20 tahun jauh lebih muda untuk dibentuk dibanding dengan generasi yang lebih tua.
Dalam hal karakter, misalnya, anak yang paling nakal sekalipun
masih lebih mudah diarahkan dan dibimbing dibandingkan dengan orang yang lebih
tua. Saat anak tahu apa yang menjadi tujuannya, dia akan terus berusaha dan berjuang untuk mencapainya.
Kita perlu semangat anak muda bukan hanya membangun bangsa ini.
Tapi juga untuk memberi pengaruh baik kepada semua kalangan usia, baik dari segi pengetahuan, karakter dan juga kesuksesan.
Apakah kamu mau jadi bagian dari agen perubahan bangsa? Yuk,
jadi anak muda yang berkontribusi bagi bangsa ini, dimulai dari membangun dirimu
sendiri.
Yuk anak muda mulailah bersuara. “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,
dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4: 12)