Tahukah
JCers kalau hampir semua rasul atau murid-murid Yesus tewas dengan mengenaskan.
Walau demikian, para rasul malah merasa bahwa mengalami penganiayaan dan
kematian yang mengerikan adalah sebuah kehormatan karena mereka bisa merasakan sebagian
dari penderitaan yang Yesus alami.
Kali ini JC
Channel akan membahas penderitaan yang dialami oleh murid-murid Yesus ini,
mulai dari murid yang pertama, yaitu Andreas.
Andreas
adalah saudara dari Simon Petrus, arti nama Andreas adalah jantan. Yang
menarik, nama Andreas atau dalam Bahasa Inggris Andrew berasal dari Bahasa
Yunani, bukan Bahasa Aram.
Salah satu
fakta menarik lainnya adalah Andreas merupakan murid pertama Yesus. Namun
sebelum jadi murid Yesus, Andreas adalah murid Yohanes Pembabtis. Sewaktu Yesus
datang kepada Yohanes untuk dibabtis, Yohanes memperkenalkan siapa Yesus kepada
murid-muridnya seperti yang ditulis dalam Yohanes 1:35-40 ini:
Pada
keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
Dan ketika
ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Kedua murid
itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
Tetapi
Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata
kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya:
"Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
Ia berkata
kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang
dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan
Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
Salah
seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus
adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
Setelah Andreas mengikut Yesus, dia
memperkenalkan Petrus kepada Tuhan Yesus (ayat 41-42).
Kota asal
Andreas adalah Bethsaida, dekat danau Galilea, namun ia kemudian pindah ke
Kapernaum untuk menjadi penjala ikan.
Seberapa
dekat Andreas dengan Yesus?
Dalam Injil
dan kisah Sinoptik, kedua belas rasul selalu ditulis secara berkelompok yang
terdiri dari empat orang. Satu kelompok yang paling dekat dengan Yesus mencakup
dua pasang saudara, yang pertama adalah Petrus dan Andreas yang adalah
putra-putra Yunus dan kedua adlah Yakobus dan Yohanes, putra-putra Zebedeus.
Dengan
demikian Andreas adalah salah satu dari empat murid yang paling dekat dengan
Yesus Kristus.
Apa yang
diungkapkan kitab Injil tentang sosok Rasul Andreas?
Injil
menuliskan tiga peristiwa penting yang berkaitan dengan sosok Andreas,
yang pertama adalah peristiwa Yesus
melipatgandakan lima roti dan dua ikan serta sisa dua belass bakul. Dalam
Yohanes 6:1-13 dituliskan bahwa Andreas lah yang menemukan seorang anak
laki-laki yang punya lima roti dan dua ikan itu. Andreas menunjukkan anak
tersebut kepada Tuhan Yesus sekalipun ia sendiri ragu apakah roti dan ikan
tersebut bisa mencukupkan kebutuhan untuk memberi makan orang banyak.
Peristiwa
kedua adalah saat Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas Bersama Yesus di atas
Bukit Zaitun yang berhadapan dengan Bait Allah dan Andreas bertanya kepadanya
tentang kapan bait Allah diruntuhkan dan
tanda-tanda akhir zaman (Markus 13).
Yang ketiga
adalah saat Andreas dan Filipus menjadi orang tengah yang mempertemukan
orang-orang Yunani dengan Yesus. Yohanes menuliskan:
Di antara
mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa
orang Yunani.
Orang-orang
itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata
kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
Filipus
pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya
pula kepada Yesus. (Yohanes 12:20-22)
Saat itu
Andreas dan Filipus, dua rasul dengan nama Yunani diperkirakan menjadi
penterjemah bagi orang percaya dari bangsa lain itu. Karena hal ini Andreas
dikenal sebagai penginjil nasional dan internasional yang pertama.
Seperti apa
akhir hidup Andreas dan bagaimana kisah kematiannya?
Dipercaya
bahwa Andreas menghabiskan masa-masa akhir hidupnya di Skitia yang terletak di
bagian utara Laut Hitam. Namun sebuah buku kecilyang dituliskan sekitar tahun
260 M berjudul “Act of Andrew” menceritakan bahwa Andreas memberitakan Injil di
daerah Makedonia dan mati martir di Patras, Yunani.
Menurut
sejarahwan abad 15, Dorman Newman, Andreas pergi ke Patras di Yunani bagian
barat di mana gubernur Roma Aegeates berdebat dengan Andreas tentang
Kekristenan. Saat itu Aegeates mencoba meyakinkan Andreas untuk meninggalkan
Kekristenan sehingga dia tidak perlu disiksa di hukum mati.
Namun
Andreas tetap teguh dengan pendiriannya dan mengalami siksaan. Saat ia akan dihukum
mati, Andreas meminta ia disalibkan dengan salib berbentuk X karena ia merasa
tidak layak dihukum mati menggunakan cara yang sama seperti Yesus.
Dengan disalib
berbentuk X, membuat kematian Andreas lebih lama. Namun saat ia disalib selama
2 hari itu, ia masih bisa terus berkotbah kepada orang yang lewat atau melihat
hukumannya saat itu. Salib X ini sekarang dikenal sebagai salib Andreas.
Seorang
pengikut Andreas yang menyaksikan penyaliban Andreas menyatakan bahwa di akhir
hidupnya itu, Andreas berkata, “Ternyata keinginan dan cita-cita saya bisa
terkabul, dimana saya bisa merasakan saat-saat disiksa dan disalib seperti
Yesus.
Salib X pernah
dijadikan lambang negara atau bendera oleh beberapa negara, namun yang hingga
saat ini masih memakainya adalah Skotlandia. Hal ini dipercaya karena negara
tersebut merasa memiliki kedekatan dengan Rasul Andreas, dipercaya bahwa semasa
hidupnya Rasul Andreas pernah menginjil hingga perbatasan wilayah Skotlandia
kuno.
Nah, itulah
kisah salah satu murid Yesus. Pastikan kamu mengikuti pembahasan JC Channel
selanjutnya tentang murid-murid Yesus ya. Selain itu pastikan kamu juga mengunjungi
akun JC Channel di YouTube dan subscribe channelnya ya.
Sumber : JC CHANNEL