Siapa Sih Yang Mau Putus? Tapi Ketika Itu Terjadi, Kuatkan Diri Dengan 3 Cara Ini
Sumber: http://slism.com/wpsystem/wp-content/upl

Single / 30 November 2019

Kalangan Sendiri

Siapa Sih Yang Mau Putus? Tapi Ketika Itu Terjadi, Kuatkan Diri Dengan 3 Cara Ini

Inta Official Writer
2765

Seorang teman datang dan bercerita kalau dirinya sulit move on dari si mantan yang sudah dipacarinya selama empat tahun. Empat tahun itu bukanlah waktu yang sebentar. Ada banyak kenangan manis yang kita habiskan bersama dengan pasangannya.

Setiap kita pergi ke sudut kota, ada saja yang kenangan bersama si doi. Gimana bisa move on dengan cepat? Teman saya ini mengaku kalau selepas pertunangannya, dia merasa kalau Tuhan berkali-kali berkata bahwa orang ini kurang tepat buat dirinya. Berbagai konfirmasi dari Tuhan pun ia alami, sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya.

Ada beragam alasan putus, seperti selingkuh, orang tua yang tidak setuju, atau karena berbeda agama. Mengakhiri sebuah hubungan bukanlah perkara mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Mungkin hati kita terluka, ada kenangan bersama dengannya, atau ada banyak perasaan yang berkecamuk dalam hati kita sekarang ini.

Bagaimana pun, ketika Tuhan menunjukkan bahwa orang itu bukanlah orang yang tepat, maka kita harus percaya bahwa Tuhan punya rencana yang jauh lebih besar buat kita.

Menerima bahwa Tuhan punya masa depan yang lebih baik lagi buat kita

Akhir sebuah hubungan bisa menyisakan kesedihan yang mendalam buat kita. Untuk itu, cobalah menerima perasaan tersebut. Ingatkan pada diri kalau Tuhan pasti punya sesuatu yang jauh lebih besar lagi. Alkitab mengajarkan kalau Tuhan sendiri yang bekerja di dalam kita. Filipi 2:13, "karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya."

Ini berarti bahwa keinginan kita untuk mendapatkan seorang pendamping hidup yang paling tepat merupakan sebuah hadiah dari Tuhan. Kita harus percaya bahwa keinginan yang kita miliki tersebut akan dieksekusi dengan baik oleh tangan Allah yang penuh kasih.

Dengan kata lain, kita harus bisa menyambut kedatangan rohNya. Minta agar Tuhan sendiri yang memberikan hiburan. Ketika kesendirian itu datang terus menerus, cobalah datang ekpada Tuhan. Kita juga harus bisa menerima bahwa Tuhan selalu punya alasan ketika Dia membiarkan kejadian ini terjadi di dalam kehidupan kita.

Putusnya hubungan bisa kita jadikan wadah untuk pertumbuhan iman yang lebih lagi

Tanpa iman, mungkin kita nggak akan pernah bisa berani buat mengambil risiko buat melepaskan pasangan. Tetapi, karena kita tahu bahwa ini merupakan jalan yang terbaik, maka ingatlah untuk terus memperbarui iman kita setiap harinya. Ibrani 11:1, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."

 

Kita tahu kalau iman timbul dari pendengaran dan dari pendengaran  firman Allah (Roma 10:17). Karena itu, agar iman kita terus bertumbuh, kita harus mulai biasakan diri membaca Alkitab. Juga berdoa. Sebab, sikap ini berarti kita membiarkan Tuhan masuk ke dalam hati kita.

Bertindaklah

Kalau kita sudah menerima kenyataan bahwa cuma Tuhan yang tahu yang terbaik buat kita, maka kini saatnya kita melakoni apa yang kita percaya ini. Kita harus tahu kalau rencana Tuhan jauh lebih baik dari rencana kita. Perjalanan hidup kita ini akan menjadi sebuah karya Tuhan yang luar biasa.

Tahukah kita kalau sebenarnya, Tuhan sedang menunggu alasan untuk bisa memberkati kita. Namun, kita harus ingat bahwa Tuhan tidak akan pernah memberkati mereka yang tidak taat. Kalau Tuhan sudah mendesak kita buat putus sama pacar, ya berarti kita harus bisa mengandalkan Tuhan dan melakukan hal tersebut.

Cara-cara di atas merupakan hal yang perlu kita lakukan ketika sedang patah hati. Namun, ketika kita sudah melakukan semuanya tapi keadaan tidak jadi lebih baik, kita juga bisa datang kepada teman atau kakak rohani. Ingat, Tuhan nggak selalu ngomong lewat doa atau firman Tuhan, tetapi bisa juga dari informasi yang kita dapatkan dari orang lain, bacaan kita, atau hal lainnya.

Pada akhirnya, kita harus tahu kalau hanya Tuhan yang menjadikan hidup kita ini berarti. Kita bisa bersukacita bukan karena dia yang selalu ada di dekat kita. Bukan karena pacar yang selalu siaga buat jadi tempat curhat kita.

Sukacita yang besar itu datang dari Tuhan, dan itulah yang seharusnya kita pegang sampai hari ini.

Apakah kamu memiliki pergumulan dengan kehidupan rumah tanggamu atau masalah hidup lainnya dan rindu pertolongan Tuhan, yuk hubungi Sahabat24 sekarang juga di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat  Live Chat dengan KLIK DISINI.

 


Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami