Merusak dan Beracun, Begini Kunci Hadapi Toxic People di Lingkungan Gereja
Sumber: STEMI Pemuda

Kata Alkitab / 7 November 2019

Kalangan Sendiri

Merusak dan Beracun, Begini Kunci Hadapi Toxic People di Lingkungan Gereja

Lori Official Writer
6339

Hanya karena seseorang terdengar cukup Kristen atau tutur katanya terdengar lebih rohani bukan berarti mereka dewasa dalam iman.

Karena bisa jadi orang-orang seperti ini yang justru jadi toxic beracun di tengah kehidupan orang Kristen.

Yesus sendiri menghadapi hal serupa dari orang Farisi. Mereka berbicara dengan lagak pura-pura menghormati-Nya. Mereka kerap menyapa Yesus dengan sebutan ‘guru’, tapi mereka mulai menguji dia. “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” (Matius 22: 16-17)

Tapi Yesus mencium akal bulus yang sedang dipasang oleh orang-orang Farisi itu sehingga Dia menghardik mereka. “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?” (Matius 22: 18)

Ya, tutur kata orang Farisi ini memang terdengar lembut dan benar. Tapi motivasi mereka gak benar. Seseorang yang kotor bisa memakai pakaian yang bersih, tapi pakaian itu gak bisa membuat mereka bersih sepenuhnya.

Agama dengan kasih karunia Tuhan bisa jadi sumber kekuatan untuk menghasilkan kebaikan. Tapi tanpa anugerah Tuhan, agama bisa rusak. Agama yang mementingkan diri sendiri sama seperti menumpahkan bensin ke atas api. Mereka akan fokus membela iman mereka sendiri daripada menyampaikan kebenaran.

Kalau kamu adalah pengikut Yesus yang sejati, kamu tidak akan hanya menyampaikan pesan Yesus tapi juga menerapkan metode yang dilakukan Yesus juga.

Saat kita diperhadapkan dengan orang-orang beracun yang kerap menyampaikan kritik dengan tutur kata yang lembut, atau bersikap ramah tapi menusuk di belakang, sampaikanlah sama seperti cara Yesus menghardik orang Farisi.

Baca Juga:

Yesus Aja Sabar Dalam Penderitaan, Kenapa Kita Gak?

Tuhan Sudah Menulis Sebuah Buku Untukmu, Bacalah dan Temukan Kisahmu!

Kalau perlu mintalah dia untuk ‘Berhenti!’ Jangan biarkan dia merasa baik-baik saja dengan setiap pengaruh buruk yang dia sebarkan kepada jemaat lain.

Ada dua kunci lain yang bisa kita lakukan untuk menghentikan toxic people di lingkungan gereja.

1. Meminta perlindungan dari Tuhan

“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” (Ibrani 12: 2)

Yesus sendiri mengalami penolakan, penghinaan dan dibenci oleh orang banyak. Tapi, Yesus sendiri memejamkan matanya dan meminta belas kasihan dan pengampunan dari Allah Bapa.

2. Mengikuti cara teladan orang percaya di Alkitab

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” (Ibrani 12: 1)

Di dalam Alkitab, kita bisa menemukan ada banyak tokoh iman yang berjuang di tengah penderitaan mereka. Belajarlah dari perjalanan iman mereka, karena dengan itu kita bisa dikuatkan saat sedang berhadapan dengan toxic people di sekitar kita.

Kita harus tahu bahwa kehadiran toxic people di tengah gereja juga bisa dipakai Tuhan untuk menguatkan kita dan memurnikan kembali kasih kita kepada-Nya.

Jadi, hadapilah dengan cara yang tepat dan nantikan bagaimana Tuhan bekerja melalui proses tersebut.

Sumber : Gary Thomas – CBN | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami