Pernah Cekcok Sama Pasangan Karena Beda Paham? Yuk Lakukan 5 Hal Ini
Sumber: https://www.thenational.ae/image/policy:

Marriage / 6 November 2019

Kalangan Sendiri

Pernah Cekcok Sama Pasangan Karena Beda Paham? Yuk Lakukan 5 Hal Ini

Inta Official Writer
2493

Saat pasangan kita merokok, sementara kita berpikir kalau rokok itu nggak seharusnya dilakukan. Atau saat pasangan memilih untuk tinggal di rumah, sementara kita lebih suka menghabiskan liburan di rumah keluarga.

Setiap kita pasti pernah cekcok karena beda paham. Kalau sudah begini, enaknya kita gimana ya? Harus didiamkan, atau perlu ngomong sesuatu? Kita dan pasangan punya latar belakang, mungkin pendidikan, atau dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda.

Hal ini lantas sering menciptakan perbedaan antara kita dan pasangan. Kita berbeda pandangan soal pola asuh, seks, uang, atau hal lainnya. Biar hubungan kita tetap waras dan harmonis, yuk lakukan beberapa hal di bawah ini.

1. Kenali apakah perbedaan ini masuk dalam dosa atau hanya beda beda pandangan pribadi saja

Saat cekcok dengan pasangan, satu hal yang harus ditanyakan pada diri sendiri adalah, apakah perbedaan ini mengandung dosa di dalamnya, atau hanya sekedar berbeda pemahaman dan pandangan saja?

Kedua hal ini tentu sangat berbeda. Sekaligus menentukan soal bagaimana kita harus menanggapinya. Beberapa sikap ditentukan berdosa, seperti berbohong, mencuri, pornografi, atau kecanduan obat keras.

Dalam 1 Korintus 8, Rasul Paulus menggambarkan kepada kita bahwa ada kasus dimana satu sikap (dalam kasus ini adalah soal persembahan berhala) bisa menjadi dosa buat satu orang, tetapi bisa jadi tidak buat orang lainnya.

2. Putuskan soal apa yang harus kita utarakan kepada pasangan

Bisakah kita ngebayangin kalau suami terus menerus diam di belakang kita, nggak ngomong apa pun setiap kita mulai meninggikan suara pada anak-anak karena terlalu banyak makan cokelat? Ada masanya cekcok bersama pasangan itu sebenarnya adalah sebuah pengingat agar kita bisa menjadi versi lebih baik lagi.

Namun, kita harus ingat kalau kita bukanlah Roh Kudus. Kita bisa memberi tahu pasangan mengenai apa kesalahannya, tetapi hal ini nggak lantas membuat kita jadi berhak buat menghukum pasangan.

Pasangan kita punya satu masalah yang menjengkelkan, dan kita merasa kalau pasangan nggak kunjung berubah ke arah yang lebih baik. Kalau sudah begini, kita harus minta agar Roh Kudus bisa melunakkan hatinya.

Cara terbaiknya adalah menjadi contoh yang baik terlebih dahulu, sebelum akhirnya menegur kesalahan pasangan. Kita harus ingat kalau kita nggak selalu bisa mengubah perilaku orang lain seperti yang kita mau. Kalau memang sikapnya ini benar-benar bikin jengkel, maka diskusikan dan serahkan semuanya kepada Tuhan.

3. Mendekati pasangan dengan penuh hormat dan kasih sayang

Ada masanya dimana kita nggak lagi bisa berdiskusi soal suatu masalah dengan hati yang dingin. Karena itu, nggak heran kalau setiap hal yang terucap dari mulut kita terkesan menuduh. Tujuan kita berdiskusi soal kebiasaan atau perbedaan pendapatnya adalah bukan agar pasangan jadi seperti yang kita pengin, tetapi untuk bisa lebih memahami dirinya sekaligus melihat dari mana kita bisa menyesuaikan diri kepadanya.

Mengenai benar atau salahnya, kita harus ingat kalau pasangan kita sudah diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Dirinya adalah seorang individu yang juga punya hikmat untuk mengetahui mana yang baik dan salah.

Kita nggak bisa memaksa pasangan untuk percaya akan sesuatu atau berperilaku sedemikian mungkin hanya agar kita senang. Kita adalah pasangannya, tugas kita adalah untuk mengasihi, menghormati, dan mengenalnya lebih baik, bukan memaksanya untuk berubah.

4. Temukan solusi Alkitabiah yang bisa diterima oleh kita dan pasangan

Dengan pendekatan yang penuh kasih dan rasa hormat, kita akan bisa jadi lebih prihatin dan menempatkan diri di posisinya. Hal ini membuat kita jadi lebih peduli buat menemukan solusi yang bisa sama-sama disetujui.

Intinya adalah menemukan jalan tengah agar bisa saling memahami satu sama lain. Kalau memang permasalahan ini cukup serius, maka ambillah waktu buat sama-sama berdoa dan merenungkan firman Tuhan.

5.  Kini, biarkan Tuhan yang maju

Kita udah terlalu sering cekcok, sehingga ngerasa nggak punya lagi solusinya. Beragam pembicaraan pun nggak kunjung menemukan titik tengah. Mungkin kalau sudah ada di titik tersebut, inilah waktunya untuk mundur dan menyerahkan permasalahan ini kepada Tuhan.

Ingat, Tuhan selalu punya banyak cara untuk mengubah hati dan pikiran seseorang. Jadi, biarkan Tuhan yang bekerja dengan cara dan waktuNya sendiri.

Cuma karena pasangan nggak kunjung berubah, kita jadi berpikir kalau Tuhan tidak bekerja. Terkadang, saat Tuhan minta kita buat menunggu, itu berarti Tuhan sedang bekerja keras di belakang layar dan ini bukanlah waktuNya.

Kuncinya adalah bersabar dan banyak berdoa. Apakah kamu memiliki pergumulan dengan kehidupan rumah tanggamu atau masalah hidup lainnya dan rindu pertolongan Tuhan, yuk hubungi Sahabat24 sekarang juga di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat  Live Chat dengan KLIK DISINI.

 


Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami