Berjuang Sampai Terkagum Dengan Cara Tuhan Memang Tidak Mudah. Tapi, Kamu Bisa!
Sumber: listyasekars.wordpress.com

Kata Alkitab / 6 November 2019

Kalangan Sendiri

Berjuang Sampai Terkagum Dengan Cara Tuhan Memang Tidak Mudah. Tapi, Kamu Bisa!

Naomii Simbolon Official Writer
3366

Percaya nggak bahwa suatu hari nanti ketika menoleh ke belakang, kamu akan terkagum dengan cara Tuhan?

Ya, hal itu akan kita alami. Asal, kita terus berjuang sampai titik penghabisan kita.

Ngobrolin mengenai titik penghabisan, dalam Alkitab ada seorang perempuan yang berjuang dalam tetes terakhirnya sebagai bentuk ketaatan imannya kepada Tuhan. Namanya memang nggak tercantum di Alkitab, tetapi tindakannya menunjukkan bahwa dirinya sangat beriman dan terus beriman kepada Jehova Jireh, yaitu Allah yang menyediakan. Meskipun sebenarnya, dia bisa saja meninggalkan imannya saat itu juga.

Pernah dengar nggak kisah itu? Kalau belum, yuk kita lihat saja di dalam 2 Raja-raja 4:1-7,

"(1) Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.” (2) Jawab Elisa kepadanya: “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Berkatalah perempuan itu: “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.” (3) Lalu berkatalah Elisa: “Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. (4) Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!” (5) Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang. (6) Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: “Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi,” tetapi jawabnya kepada ibunya: “Tidak ada lagi bejana.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir. (7) Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.”

Yap, kalau kita baca ayat di atas, maka serempak kita akan mengetahui bahwa dia adalah seorang janda miskin yang dimana kedua anaknya terancam dijadikan sebagai pelunas hutang suaminya.

Namun, meski demikian, Tuhan tetap menolongnya lewat ketaatan sang janda terhadap apa yang dikatakan oleh Elisa. Sebuah keajaiban terjadi yang membuat bejana sang janda penuh dengan minyak dan sanggup membayar hutang hingga memenuhi kebutuhan mereka.

Kalau kita pikir-pikir kembali tentang kehidupan sang janda ini, kita akan dibuat merasa nggak habis pikir dengan cara Tuhan dalam merangkai kisah kehidupan sang janda.

Sudah kehilangan suami, hidupnya serba kekurangan serta penuh dengan utang yang banyak. Namun, hanya bermodal ketaatan, Tuhan mampu mengubah hidup mereka dengan sedemikian rupa.

Kisah janda ini hanya tercatat sebanyak 7 ayat dalam Alkitab, dan dimulai dari kebingungannya membayar hutang dan ditutup dengan berlimpahnya minyak sehingga bisa menjual semuanya serta membayar hutang dan memenuhi kebutuhannya.

Inilah uniknya Tuhan, bagaimana Dia selalu berkarya dengan luar biasa melalui hal-hal yang sering kita anggap sederhana.

Sebagai manusia, entah berapa kali kita memiliki harapan bahwa Tuhan akan menyelesaikan semua permasalahan kita dengan cara yang kita mau; tanpa peduli bahwa Dia punya rencana tersendiri—yang membawa kita ke level iman yang lebih tinggi. Ini juga yang dialami sang janda miskin yang meminta pertolongan pada Elisa. Kalau menurut logika, mana mungkin minyak yang hanya satu botol kecil itu memenuhi banyak bejana? Iya, memang nggak akan bisa kalau bukan karena Tuhan yang turut campur dalam kehidupan wanita itu, kan?

BACA JUGA : Tidak Selalu Masalah Kepahitan. Depresi Bisa Menjadi Penyebab Kenapa Temanmu Jarang Gereja

Mungkin saat ini ada banyak pergumulan yang kita hadapi, bahkan rasanya semua pintu telah tertutup dan terkunci. Mau didobrak sekeras apapun, pintu-pintu itu tetap tidak akan terbuka, tapi apakah kita telah bertanya pada Tuhan, pintu mana yang seharusnya kita lewati?

Kalau dibandingkan dengan semua bejana permasalahan kita, rasanya kita hanya sekecil buli-buli minyak itu. Tapi seperti sang janda yang berserah kepada Tuhan hingga tetes terakhir minyaknya, iman kita kepada-Nyalah yang mendorong kita untuk melalui pergumulan-pergumulan itu bersama-Nya. Hari ini kita akan menganggap kalimat ini klise, namun “suatu hari nanti, ketika kita menoleh ke belakang, kita akan terkagum dengan cara Tuhan yang tetap mengasihi dan menopang kita hingga tetes terakhir iman kita kepada-Nya.”

Ketahuilah, bahwa Tuhan tengah memanggil kamu. Sekarang, apakah kamu mendengar suara Tuhan yang memanggil kita?

Dia memanggil kita dan bertanya, “Anak-anak-Ku, mana imanmu? Masihkah kamu tetap ingin percaya kepada-Ku, dan menyerahkan seluruh kehidupanmu kepada-Ku? Maukah pengharapanmu yang hancur itu Aku pulihkan lagi, hingga kelak kamu memuliakan Aku melalui kisah hidupmu yang Kuperbarui?”

Sekarang, marilah terus berjuang dan mendapatkan Tuhan.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami