Russell D.
Moore, seorang teolog, ahli etika dan pengkhotbah asal Amerika Serikat memperingati orang Kristen soal peperangan rohani dari serangan iblis.
Moore menilai kalau peperangan ini akan dihadapi oleh orang Kristen sepanjang waktu.
Lewat
sebuah video, Moore menyampaikan bahwa saat tergoda banyak orang akan menyalahkan
genetik atau latar belakang psikologisnya. Padahal hal itu sebenarnya bisa jadi pertanda peperangan rohani.
“Kamu berada
dalam peperangan rohani. Alkitab menyampaikan hal ini secara terang-terangan sepanjang waktu,” ucapnya.
Dia
menjelaskan, serangan ini bisa berasal dari kekuatan si iblis. Dan hal ini tidak
selalu dimanifestasi dengan cara yang terlihat atau mencolok. Menurutnya, si
iblis melakukan dua cara untuk menyerang orang Kristen yaitu dengan menipu dan menuduh.
Penipu memberi
tahu orang Kristen bahwa tidak aka nada konsekuensi atas perilaku mereka. Tuhan
tidak menaruh minat pada hati mereka. Si iblis juga membohongi mereka bahwa hidup mereka tidak bermakna dan tidak punya tujuan.
“Apa yang
hendak dilakukan oleh tipu daya ini adalah untuk memanifestasi daging, memisahkan
daging kita dari roh, terlepas dari pengendalian diri dan kasih yang muncul dari Roh,” katanya.
Si iblis
juga suka merusak orang Kristen dengan tuduhan jahat. “Cara si iblis dan setan bekerja
tidak hanya dengan menggoda dan menipu, tapi juga menuduh sebagai bentuk dakwaan,” katanya.
Dia menilai
dengan cara inilah si iblis bertujuan untuk menawan manusia dengan kekuatan gelap, melalui penguasa dan kekuatan lain yang dituliskan dalam Alkitab.
“Jadi si iblis akan menuduhmu. Mengatakan bahwa kamu pantas dihukum mati,” jelasnya.
Karena itu,
katanya, semua orang Kristen sedang berada dalam masa peperangan rohani. Entah mereka menyadarinya atau tidak.
“Kamu mungkin
tidak melihatnya. Kamu mungkin tidak mengenalinya, tapi kalau kamu tidak mati, maka
hal itu berarti kamu berada di tengah pertempuran. Dan kalau kamu tidak menyadari kamu berada di tengah pertempuran, mungkin kamu akan menyerah,” jelasnya.
Dia lalu memberikan
solusi yang tepat untuk menghadapi peperangan rohani ini. Bahwa cara memerangi dengan
kekuatan kegelapan atau dengan mantar magis atau ramuan bukanlah cara yang tepat. Tapi hanya dengan tetap teguh berdiri di dalam firman Tuhan.
“Pada
akhirnya cara kita mengatasi serangan peperangan rohani adalah dengan mengenali
‘Aku bukan milikku. Aku sudah dibeli dengan harga yang mahal. Aku punya masa
depan yang berbeda dan masa depanku aman di dalam Yesus Kristus.’ Jadi aku tidak
harus jatuh pada godaan yang menjanjikanku tentang keamanan di masa depan. Aku bisa
mematahkan kekuatan penipuan dengan firman Tuhan. Karena apa yang firman Tuhan katakan tentang diri-Nya dana pa yang Tuhan katakan tentang dunia itu semuanya benar,” katanya.
Penuduhan dari
si iblis bisa dipatahkan saat kita menyadari bahwa kita hidup dalam Kristus.
Kita sudah disalibkan bersama dengan Dia, sehingga kita sudah melewati hukuman dari
dosa. Kita juga sudah dibangkitkan bersama dengan Kristus, sehingga kita berhak
duduk bersama Yesus di sebelah kanan Allah.
Serangan-serangan
ini perlu diwaspadai dan untuk mengenalinya kita perlu meningkatkan keintiman kita
dengan Dia dan membangun hubungan dengan Roh Kudus.