Jumlah Kristen Amerika Turun 12%! Diperkirakan di 2035 Mayoritas Penduduk Jadi Non-Kristen

Internasional / 21 October 2019

Kalangan Sendiri

Jumlah Kristen Amerika Turun 12%! Diperkirakan di 2035 Mayoritas Penduduk Jadi Non-Kristen

Puji Astuti Official Writer
6591

Kekristenan di Amerika menurun drastis, demikian hasil survey terbaru yang menjadi perhatian berbagai media di Amerika. Dalam beberapa dekade ke depan, jika hal ini terus terjadi maka sebutan “Negara Kristen” tidak akan disandang lagi oleh negeri Paman Sam tersebut.

Berdasarkan laporan dari lembaga Pew Research menyatakan bahwa Kekristenan di Amerika  menurun drastis sekitar 12 persen dalam satu dekade terakhir, yaitu dari 78 persen pada tahun 2007 menjadi 65 persen di tahun ini. Dengan fakta ini, diperkirakan pada tahun 2035 nanti mayoritas penduduk Amerika adalah non-Kristen.

Jumlah ateis meningkat

Pada periode yang sama, kenaikan jumlah orang yang menyatakan dirinya ateis, agnostic atau tidak beragama meningkat menjadi 17 persen, atau seperempat dari jumlah populasi orang dewasa Amerika saat ini.

Jumlah orang dewasa yang mengikuti ibadah gereja setiap minggu pun terus menurun. Sekitar 54 persen orang Amerika menyatakan mereka hanya ke gereja beberapa kali dalam setahun, dan sekitar 45 persen berkata mereka paling tidak sebulan sekali ke gereja.

Penurunan ini terjadi baik dikalangan umat Katolik maupun Protestan. Menurut riset Pew, 43% orang dewasa mengaku sebagai Protestan, jumlah ini turun dari tahun 2009 yang mencapai 51%. Sedangkan Katolik turun menjadi 20% dari sebelumnya 23% di tahun 2009.

Dampak penurunan Kekristenan pada sosial politik Amerika

Penurunan jumlah orang Kristen di Amerika ini diperkirakan akan sangat mempengaruhi politik di negeri itu. Sejak awal berdirinya Amerika, iman Kristen sangat mempengaruhi keputusan-keputusan yang dibuat oleh para bapak pendiri negeri Paman Sam. Namun dengan penurunan jumlah Kekristenan nantinya, kondisi sosial politik di negeri itu diperkirakan akan semakin menjauh dari nilai-nilai Kristiani.

Kondisi ini sudah mulai terasa sekarang dengan banyaknya konflik kepentingan diantara kelompok demokrat yang memperjuangkan berbagai aturan yang membatasi ekspresi keagamaan di ruang publik dan juga mengedepankan hak-hak kelompok LGBTQ.

Walaupun hal itu mendapat perlawanan sengit dari para pendukung Trump dari partai Republik, namun dengan berbagai isu saat ini yang menyerang sang presiden, posisi kelompok Kristen yang banyak menjadi pendukung Trump menjadi tidak menguntungkan.

Bagaimana kondisi Kekristenan Amerika dalam beberapa dekade ke depan, apakah yang terjadi pada Kekristenan di Eropa juga akan terjadi di sana? Itu menjadi sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh kalangan Kristen di Amerika. Penutupan gereja-gereja megah karena mengalami kebankrutan bukanlah berita baru di Amerika. Hal ini  membuat banyak hamba Tuhan mempertanyakan keefektifan keberadaan megachurch dan gereja pada umumnya saat ini.

Mari berdoa untuk Amerika

Walaupun kondisi dunia dan bangsa-bangsa bisa berubah, namun tidak demikian dengan Tuhan. Dia berdaulat dan berkuasa atas umat manusia dan pemimpin bangsa-bangsa. Bahkan Dia bisa membuat apa yang terlihat buruk, seperti penurunan jumlah orang Kristen di Amerika ini untuk menyatakan kuasa dan kasih-Nya kepada kita.

Ini saatnya gereja Tuhan berdiri bersama dan bergandengan tangan untuk memberitakan Injil kasih karunia kepada semua makhluk di akhir zaman ini. Jika dulu wilayah Asia menjadi tujuan para misionaris, ini mungkin adalah saat dan musimnya bagi bangsa-bangsa di wilayah Timur untuk mengirimkan penginjil-penginjil ke berbagai bangsa. 

Mari berdoa bersama untuk Amerika, untuk mereka yang bekerja keras dalam pemberitaan Injil di negeri ini agar mereka terus diberikan hikmat dan juga kasih untuk membawa kembali bangsa yang besar ini kepada Tuhan. 

Baca juga : 

Sutradara Film Doctor Strange Ini Sebut Kekristenan Sumber Masalah Besar Amerika

Mengejutkan! Bukan Kristen, Anak Muda Amerika Lebih Suka Mengaku Sebagai Ateis Atau LGBT

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami