Orang Kristen Pantang Semedi, Emang Iya? #kataAlkitab - Marsya Manopo
Sumber: JC CHANNEL

Kata Alkitab / 24 September 2019

Kalangan Sendiri

Orang Kristen Pantang Semedi, Emang Iya? #kataAlkitab - Marsya Manopo

Inta Official Writer
2913

Siapa yang nggak asing dengan kata semedi atau bertapa? Kata yang sering dikaitkan dengan kebiasaan pergi ke luar untuk mencari suatu kedamaian, atau ilmu tertentu ini kira-kira boleh nggak sih  dilakukan oleh orang Kristen?

Bersama dengan JC Channel, kali ini kita akan membahas soal boleh atau tidaknya orang Kristen melakukan semedi atau bertapa.

Pengertian dari Artikata.com menjelaskan kalau bertapa merupakan kegiatan mengaishingkan diri dari keramaian dunia dengan menahan hawa nafsu seperti makan, minum, tidur, dan birahi untuk mencari ketenangan batin.

Berdasarkan pengertian di atas, bukankah ini sudah cukup membuat kita bertanya-tanya, bahwa sebagai orang percaya, kita yakin kalau kita akan tenang saat bersama dengan Tuhan, bukan?

Pengertian dari bertapa dan semedi

"Mungkin kita harus ubah cara pikir kita tentang bertapa kali ya," jelas Marsya Manopo. Ia mengatakan, kalau Tuhan Yesus mengasingkan diri untuk berdoa, punya hubungan pribadi sama Tuhan itu perlu. Secara harafiah, saat kita mendengar kata bertapa atau semedi, yang terlintas dalam pikiran kita adalah menyendiri di suatu tempat seperti kaki gunung, air terjun, atau dalam goa yang gelap.

untuk mencari dan mendapatkan suatu yang diinginkan. Kalau begitu, makna bertapa atau semedi bisa disamakan dengan arti meditasi, yaitu menyendiri dan merenungkan atas kejadian-kejadian yang pernah terjadi di hidup kita untuk mendapatkan ketenangan.

Perbedaan bertapa, semedi dan meditasi

Alkitab banyak mencatat tentang meditasi. Kalau dalam bahasa Inggris, meditasi ditulis dengan 'meditate.' Arti kata lain dari meditasi merupakan perenungan. Kalau secara harfiah, meditasi diartikan sebagai kegiatan mengunyah-ngunyah atau membolak balik dalam pikiran.

"Jadi ada sesuatu yang kita godok di dalam pikiran dan merenungkan. Bahkan kita bisa lihat contohnya di Yosua 1:8," tegas Marsya.

Yosua 1:8, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Dalam ayat di atas, merenungkan tertulis meditate kalau diartikan dalam bahasa Inggris.  Jadi ini sebenarnya perbedaan penafsiran kita aja.

Meditasi yang dunia bilang itu berbeda dengan meditasi kekristenan, dimana meditasi dunia itu berusaha untuk mengosongkan pikiran; misalnya masalah, atau lainnya. Sementara kalau dalam kekristenan, meditasi ini merupakan tentang perenungan untuk mengisi pikiran kita dengan firman-firman Tuhan.

Bersama dengan Marsya di atas, kita menyadari kalau meditasi ini tergantung dari kitanya. Apakah kita meluangkan waktu untuk merenung dan mengisi pikiran dengan firman Tuhan, seperti yang Yesus lakukan, atau sekedar mengosongkan pikiran?

Sebab kita sadar betul bahwa ketika membiarkan Tuhan yang ambil alih pikiran, maka kita akan beroleh damai sejahtera dan sukacita. Buat video lebih lanjut, klik pada gambar di atas yaa..

 

 

Sumber : JC CHANNEL
Halaman :
1

Ikuti Kami