Nggak cuma cowok yang deg-degan pas nembak gebetan,cewek yang
menerima momen itu juga merasakan hal yang sama. Bener nggak? Apakah kamu juga gitu?
Meskipun cuma tinggal bilang, "mau" atau "maaf
nggak bisa" aja, jantung kita rasanya berdetak nggak beraturan, serasa
mau copot gitu. Bukan apa-apa, soalnya kan ini menyangkut hubungan yang melibatkan pasangan hidup, ya mesti hati-hati.
Lagian, sebagai orang Kristen, kita juga pasti berpikir kan
bahwa pacaran itu bukan soal makan, minum, dan berkencan bareng tapi tentang
hubungan jangka panjang dan tujuannya menikah. Kalau sembarangan memilih, kita juga yang repot.
Selain itu, kita juga harus memikirkan, bahwa Tuhan sangat
menyukai hubungan pacaran yang kudus, hubungan yang membuat kita penuh tawa dan membantu kita untuk melihat Tuhan lebih dalam.
Itu sebabnya, sebelum kita menerima dia menjadi pacar, bahkan
sudah menerimanya sebagai kekasih sekalipun, ada beberapa hal yang perlu kita ingat loh. Misalnya :
1.
Teruslah memeriksa motif kamu, bahkan sebelum menerima dia atau pun sudah berpacaran dengannya
Memeriksa motif kita secara pribadi adalah prioritas utama
bahwa kamu benar-benar berpikir mengapa kamu menerima dia menjadi kekasihmu dan mengapa kamu harus terus mempertahankan hubunganmu saat ini.
Apakah tujuanmu supaya ada teman saja, atau sekedar memenuhi
fisik dan emosionalmu, atau apakah tujuanmu supaya diakui oleh teman-temanmu
bahwa kamu nggak jones alias jomblo ngenes lagi, atau tujuanmu untuk melayani Tuhan?
6 Nasihat Penting Sebelum Memutuskan Sebuah Pernikahan. Yakin Sanggup Melakukannya?
Orang Kristen yang sedang berpacaran atau ingin berpacaran harus lebih dulu mempertimbangkan kedua alasan ini.
Kalau misalnya tujuan kamu supaya bisa menghabiskan waktu
dengan kebutuhan fisik dan emosionalmu, ingatlah bahwa itu bukan cara yang terbaik untuk menghormati Tuhan bahkan melalui hubungan ini.
Belajarlah menganalisa kembali hatimu dan memeriksa kenapa
kamu dan dia ingin berkencan. Kalau misalnya gebetanmu memacarimu demi memenuhi
kebutuhan sosial dan emosional kamu, mending jangan terima deh. Karena nggak ada orang yang bisa memenuhi hati kita selain Tuhan.
Jadi, pastikan dirimu atau
pun dia menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dan terpenting dalam hidup ya.
2. Pastikan iman kamu dan dia sama-sama seimbang alias sepadan
"Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" (2 Korintus 6:14)
Sekalipun ayat ini bicara tentang orang yang tidak beriman,
tapi jika dua orang Kristen yang memiliki gereja yang berbeda dari dominasi
yang berbeda juga bisa mengakibatkan aliran pemikiran yang berbeda juga loh, dan hal ini bukanlah sesuatu yang seimbang.
Jika ingin memulai sebuah hubungan, pastikan keduanya
benar-benar teguh dalam keyakinan dan interpretasi yang sama dalam Kitab Suci sehingga akan terhindar dari masalah besar ketika sudah menikah nanti.
Kalau keduanya mengabaikan masalah ini, hanya karena merasa bisa menyelesaikannya nanti di masa pertunangan nanti, maka hati-hatilah karena butuh membayar harga yang mahal untuk ini.
Alangkah lebih baik jika kamu dan dia berasal dari gereja yang
sama yang mengajarkan Firman Allah dan teologis yang selaras dengan kepercayaan kalian.
Nah, kalau kamu sudah pacaran dan berniat untuk menikah,
sebaiknya bicarakanlah kembali hal ini, apalagi kalian berasal dari gereja yang berbeda dan amatilah apa yang dia yakini tentang Allah.
Ini akan menarik karena kamu akan menemukan bagaimana
kepercayaan pasangan kamu. Selain itu, kalian bisa belatih dan bicara membahas topik-topik yang sulit.
3. Ingat, kejarlah hubungan yang menuntun kamu lebih dekat kepada Allah
Kejadian
2:18 berkata, "Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu."
Tuhan nggak pernah menginginkan kita berjalan sendirian dalam
perjalan kerohanian. Bahkan Tuhan sendiri aja, ada dalam 3 pribadi yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Semua sama tapi memiliki peran yang berbeda.
Peran yang paling penting adalah kalian berada dalam komunitas
yang sama. Sama seperti pernikahan yang baik, dimana laki-laki nggak boleh sendirian, karena Adam dan Hawa pasti saling membutuhkan.
Jadi, dengan cara yang sama, pria dan wanita saling
membutuhkan. Setiap orang memainkan peran yang berbeda dalam hubungan, keduanya
harus saling memanfaatkan kekuatan mereka dan mengimbangi kelemahan satu sama lain untuk melengkapi dengan cara terbaik.
Sekalipun orang yang kamu kencani ternyata nggak cocok untuk komunitasmu, setidaknya manfaatkan mereka untuk mempertajam satu sama lain dan memacu satu sama lain dalam iman yang lebih besar dari pada kelemahan yang mencoba untuk menavigasi kehidupan Kristen tapi sendirian.
Tapi ingat ya, bahwa tujuan berkencan bukan untuk
bersenang-senang menghabiskan waktu melainkan untuk memacu satu sama lain dan memimpin satu sama lain kepada Tuhan.
Efesus
6:13 mengatakan, "Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu."
Hari-hari ini semakin jahat, dan setan semakin berkeliaran
menunggu mengancurkan setiap orang Kristen yang bergairah di dalam Tuhan.
Ketika orang Kristen sudah mulai terisolasi, maka lebih mudah bagi iblis untuk
menipu sehingga dia menyembahnya dari pada Tuhan.
Tapi ketika kalian berada dalam komunitas Kristen bersama,
maka ini akan membuat kalian menjadi lebih kuat
dan emmbuat kalian terus bertumbuh dalam kebenaran sehingga berdampak
bagi Kerajaan.