Orang Kristen, Boleh Nggak Sih Suntik Mati? #KataAlkitab Bersama dr. Stephanie Pangau
Sumber: JC CHANNEL

Kata Alkitab / 23 September 2019

Kalangan Sendiri

Orang Kristen, Boleh Nggak Sih Suntik Mati? #KataAlkitab Bersama dr. Stephanie Pangau

Inta Official Writer
3191

Dalam pemberitaan Juni lalu, ada berita yang menuliskan soal seorang wanita bernama Noa Pothoven, seorang gadis berusia 17 tahun asal Belanda. Dia memohon untuk disuntik mati karena dirinya merasa tidak lagi bisa hidup karena trauma diperkosa ketika masih kecil.

Kekerasan seksual dan pemerkosaan yang dialmai oleh Noa ini membuatnya mengembangkan gangguan stres pasca-trauma, depresi, dan anoreksia. Bahkan, dalam statementnya, ia mengatakan kalau dirinya bernafas, tetapi tidak lagi hidup.

Selain Noa, ada pula Berlin Silalahi asal Aceh yang mengajukan permohonan suntik mati karena kondisinya yang lumpuh dan menderita sakit kronis. Alasan ia mengajukan ini adalah karena dirinya tidak lagi bisa menahan rasa sakit dan biaya. Ditambah lagi harapan hidupnya sangat tipis, bahkan tidak ada.

Di sekitar, kita sering mendengar pemberitaan soal suntik mati atau euthanasia yang ditujukan pada seseorang yang menderita sakit parah, sudah sakit berpuluh-puluh tahun, atau karena orang yang bersangkutan tidak lagi mampu membayar biaya pengobatan.

Kira-kira, apa yang ada dalam benak kita soal suntik mati? Bersama dengan Dokter Stephani Pangau, kita akan membahas soal suntik mati baik secara medis maupun Alkitab. Yuk kita bahas bersama JC Channel episode suntik mati ini.

Pengertian suntik mati

Dikutip dari Hello Sehat, suntik mati merupakan metode yang dilakukan untuk mempercepat kematian seseorang dengan cara yang mudah dan tidak menyakitkan. "Kalau dari sisi medis, apalagi di negara kita Indonesia, tidak mengakui adanya hak untuk mati. Itu ada hukumnya," jelas Dokter Stephanie sambil mengutip Bab 2 Pasal 9 dari Kode Etik Kedokteran Indonesia.

Bunyinya: "Seorang dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi makhluk insani."

Dari pernyataan di atas, Dokter Stephanie menjelaskan kalau di Indonesia, sudah tidak mungkin untuk melakukan euthanasia alias suntik mati ini.

Dalam banyak kasus, keputusan untuk suntik mati ini dibuat atas permintaan pasien sendiri. Tetapi, ada kalanya individu tersebut terlalu sakit hingga tidak berdaya, sehingga keputusan dibuat oleh pihak keluarga, tenaga medis, atau oleh pengadilan.

Suntik mati dalam Alkitab

Dalam Alkitab, tidak ada yang namanya suntik mati. "Kalau kita masih ingat Sepuluh Hukum Allah, salah satu hukumnya adalah 'jangan membunuh' (Kel 20;13)," terang Dokter Stephanie.

Selain mengyutip dari Hukum Taurat, kita juga harus ingat kalau 1 Yohanes 3"15 mencatat, "Tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya."

Jadi kalau kita melanggar hukum Tuhan, maka dia akan mengalami kematian yang kekal. Jangan membunuh ini berarti kita tidak boleh membunuh diri sendiri atau membunuh orang lain. Membunuh merupakan suatu kejahatan yang menjijikan di hadapan Tuhan.

Selama kita masih diberi hidup oleh Tuhan, hargailah kehidupan itu. Selain diingatkan untuk menghargai kehidupan, kita juga harus mendekatkan diri dengan Tuhan, dan terakhir, kita harus senantiasa bersyukur sebab Tuhan masih memberi kita kehidupan sampai detik ini.

Di negara kita ini, tidak mengakui hak untuk mati. Oleh sebab itu, sebagai orang percaya, kita seharusnya memakai kehidupan itu untuk menyenangkan hati Tuhan, dan untuk menjadi berkat bagi banyak orang lain, sehingga Tuhan itu dimuliakan.

 

 

 

Sumber : JC CHANNEL
Halaman :
1

Ikuti Kami