Gembala Gereja Saddleback Pendeta Rick Warren mendorong semua
orang yang berjuang dengan depresi dan pikiran untuk bunuh diri kalau ‘tak peduli seberapa beratnya kondisimu, akan selalu ada jalan’.
“Kita semua menghadapi hari-hari yang gelap dan pikiran untuk
bunuh diri memengaruhi orang-orang dari segala usia,” kata Rick Warren, seperti dikutip Christianpost.com.
Dia melanjutkan, bahwa bunuh diri paling rentan dialami oleh anak muda dan tertinggi dari kalangan pria seusianya.
“Hal ini menghancurkan hati saya dan saya ingin mengatakan kepada
Anda, saya minta maaf atas rasa sakit yang Anda alami. Ketahuilah bahwa Anda tidak
sendirian. Tak peduli seberapa gelapnya hal itu, akan selalu ada harapan," katanya.
Warren mendorong semua orang yang sedang berjuang dengan
pikiran bunuh diri untuk mengingat tiga hal yaitu setiap orang punya tujuan hidup, dikasihi dan dibutuhkan oleh dunia ini.
Untuk menghindari pikiran bunuh diri ini, dia menyarankan supaya
semua orang mencari pertolongan dari orang lain. “Selalu ada orang yang
menunggu untuk mendengar darimu. Jika Anda terluka, bantuan tersedia di sini,” ucapnya.
Seperti diketahui, Warren sendiri pernah menghadapi kasus bunuh
diri yang menyedihkan. Pada 5 April 2013 silam, putranya Matthew bunuh diri dengan
menembak dirinya sendiri. Saat itu dia sudah berusia 27 tahun. Setelah kejadian
itu, Rick dan istrinya Kay menyampaikan kepada semua orang kalau Matthew memang
sudah berjuang dengan penyakit mental sejak kecil. Sejak hal itu, dia dengan
aktif memberikan peringatan penyakit mental dan menarik perhatian gereja terkait kebutuhan kesehatan mental bagi jemaatnya.
“Setiap orang berperan dalam pencegahan bunuh diri baik pemerintah,
medis, bisnis atau pemimpin agama. Kita bisa bekerja bersama untuk menemukan solusi
yang lebih baik untuk meningkatkan kesehatan mental dan dampak pencegahan bunuh diri,” kata Kay Warren.
Seperti dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, setiap
tahunnya lebih dari 800 ribu orang meninggal karena bunuh diri di seluruh dunia.
Pesan Warren ini disampaikannya menyusul kabar bunuh diri yang dilakukan oleh Pendeta Gereja Harvest, Jarrid Wilson pada Minggu, 7 September 2019. Sebelumnya, Andrew Stoecklien yang juga adalah seorang Pendeta di Chino, California mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Baca Juga:
Disayangkan, Pendeta California Putuskan Bunuh Diri Karena Alasan Ini
Pendeta Bunuh Diri Seolah Jadi Tren, Orang Kristen Patut Tahu 3 Alasan Pendeta Depresi
Pada bulan Januari, Pendeta California Jim Howard yang mengajar
di kampus Valencia, juga menembak dirinya karena diketahui telah lama menderita penyakit mental.
Kasus bunuh diri di kalangan pendeta ini membuat Pendeta Adam
Weber, rekan sepelayanan Pendeta Jarrid Wilson, mengingatkan kepada semua orang
Kristen untuk tak perlu sungkan mengakui penyakit mental yang mereka derita kepada orang lain.
“Saya hanya bilang kalau baik-baik saja jika kondisimu tidak
baik. Hai para pendeta, tak apa-apa untuk tidak baik-baik saja. Ada beberapa
dinamika yang aneh bagi seorang pendeta dan merasa mustahil untuk mengangkat
tangan dan berkata, “Saya tidak apa-apa, saya sedang berjuang, ada sesuatu yang
tak menyenangkan dalam hidup saya, saya punya pemikiran yang salah, saya berpikir untuk bunuh diri,” ucapnya.
Weber pun mendorong semua orang percaya, sebagai saudara seiman
dalam Kristus, untuk meminta bantuan jika mengalami kondisi tersebut. Dia
mendorong bagi pejuang penyakit mental untuk mencari bantuan dari konselor dan juga dokter medis profesional.
“Pergi carilah bantuan. Hal itu tidak akan membuatmu jadi
orang Kristen yang buruk. Itu tidak akan menghilangkan Yesus dari hidupmu. Tidak.
Itu akan memberimu kemampuan untuk melihat Yesus dengan jelas. Jika tubuhmu
secara fisik benar-benar rusak, tak mungkin bisa benar-benar mengikut Tuhan. Jadi
carilah bantuan,” jelasnya.
Yuk, bagi kamu yang mungkin butuh bantuan dan pertolongan dalam
mengatasi depresi atau penyakit mental lainnya, kami dengan segala kemampuan akan
membantu Anda. Jika Anda ingin berbagi beban atau pikiran dan ingin didoakan
segera hubungi konseling center kami Sahabat 24 di SMS/WA 081703005566 atau
telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau
lewat Live Chat dengan KLIK DI SINI.