CEO Open Doors USA, lembaga pengawas persekusi yaitu David Curry memberikan
pewahyuan tentang penganiayaan yang dihadapi oleh umat Kristen di Nigeria, terutama di bagian utara negara itu.
Dikutip dari BelieversPortal, tahun 2019, Nigeria menduduki peringat ke 12 dari 50
negara teratas yang paling berbahaya dalam menganiaya orang Kristen. Dan peringkat ini naik 2 tingkat dari tahun lalu yaitu, peringkat ke 14.
Melalui wawancaranya bersama The Pure Flix Podcast., David
Curry hendak memberitahu kepada orang Kristen di Amerika Serikat bahwa pertempuran pemisahan gereja dan negara yang AS hadapi
tidaklah seberapa dibandingkan penganiayaan yang terjadi di wilayah dunia lainnya. Dan dia juga berharap agar mereka bisa mengubah paradigma mereka.
"Ini dunia yang berbeda. Namun, apa yang bisa mereka
lakukan untuk kita adalah memberi sebuah informasi kepada kita dan kita bisa
belajar banyak dari orang-orang di negara ini dalam perjalanan kita sendiri.
Karena itu, saya pikir mereka lebih menghargai Kitab Suci," kata Curry dalam sebuah wawancara The Pure Flix Podcast.
"Mereka lebih percaya pada penyembahan bersama dan gereja, untuk bisa berkumpul dan bicara mengenai Yesus dengan aman dan membiarkan anak-anak mereka pergi ke gereja dan belajar. Itu adalah hal-hal yang kurang kita hargai dalam beberapa hal dan bisa kita pelajari dari hidup mereka,"sambungnya.
BACA JUGA :
Seorang Dokter Kristen di Inggris Dipecat Karena Menolak Ideologi Transgender!
Dua Remaja Kristen Pakistan Ditangkap Polisi, Karena Dituduh Menista Agama Kedar!
Curry juga menjelaskan bahwa nasib orang
Kristen di Nigeria Utara yang begitu memprihatinkan dan mengerikan.
Diperkirakan , 10 orang Kristen mati teraniaya setiap harinya karena iman mereka kepada Yesus.
"Ada kelompok-kelompok teroris Islam yang bersembunyi di
utara dan pemerintah nggak melakukan apa-apa untuk membasmi mereka. Dan itu
menjadikan Nigeria Utara menjadi salah satu tempat yang paling berbahaya bagi orang Kristen," katanya.
Menurut Curry, serangan di gereja-gereja atau kelompok -
kelompok Kristen terjadi, setidaknya sekali dalam dua minggu. Dan salah satu
yang terbaru, terjadi pada 18 Mei dimana ekstrimis Islam menyerang latihan paduan suara dan 17 orang masih di sandera.
"Kami tidak tahu siapa yang hidup dan siapa yang tidak.
Para wanita dipaksa menikah dengan jihadis, dan dibawah hukum Syariah, sering
sekali nggak ada yang bisa mereka lakukan untuk mengambil kembali orang-orang
itu. Jika dibebaskan, mereka harus mengumpulkan uang untuk kegiatan para
teroris, jika tidak mereka dibunuh. Ada beberapa hal yang bisa terjadi dan
nggak ada yang baik. Inilah hal yang terjadi di Nigeria Utara," kata Curry.
Meskipun mereka diserang dan dianiaya, Curry mengatakan bahwa kehidupan orang-orang Kristen di Nigeria sangatlah menginspirasi.
"Kehidupan mereka dilucuti sampai pada hal-hal mendasar dan
mereka memutuskan apa yang paling penting. Dan itu sampai ke kehidupan
spiritual mereka dan mereka hanya mendapatkan bagian dari Firman Allah yang
akan memberikan kebijaksanaan untuk membantu mereka setiap hari, bahkan dalam
situasi paling sulit seperti ini. Saya pikir, ini sangat kritis. Kamu akan
menemukan orang-orang ini dan ditawan dalam waktu yang sangat lama
tetapi iman mereka tetap bertumbuh meskipun mereka sudah dilucuti sedemikian
rupa."
Sebagai orang Kristen, marilah kita terus berdoa buat bangsa
ini , khususnya negara Nigeria dan umat Muslim disana diberikan Tuhan
kelembutan hati dan kekuatan bagi umat Kristen yang teraniaya. Biarlah nama Tuhan
dipermuliakan.