Jadi Orangtua, Terapkan Pola Pengasuhan Anak yang Alkitabiah Lewat 10 Ayat Ini (Part 2)
Sumber: Today's Christian Woman

Parenting / 11 July 2019

Kalangan Sendiri

Jadi Orangtua, Terapkan Pola Pengasuhan Anak yang Alkitabiah Lewat 10 Ayat Ini (Part 2)

Lori Official Writer
3326

Menjadi orangtua adalah panggilan tertinggi dari Tuhan. Di tangan orangtua, anak dibentuk menjadi siapa dia saat dewasa. Karena itulah sangat dibutuhkan cara pengasuhan yang didasarkan pada firman Tuhan.

Sebelumnya kita sudah belajar beberapa ayat soal pengasuhan. Di artikel ini orangtua juga disuguhkan beberapa pembelajaran soal pengasuhan.

6. Ajarkan anak soal keterampilan dasar soal kehidupan.

Hal ini bisa mencakup nilai-nilai budaya sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

“Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.” (Ulangan 6: 6-9)

Baca Juga: Jadi Orangtua, Terapkan Pola Pengasuhan Anak yang Alkitabiah Lewat 10 Ayat Ini (Part 1) 

7. Orangtua harus mendisiplinkan anak-anak sesuai dengan hukuman yang proporsional dan penuh kasih.

Tuhan mengajarkan kita soal hal ini lewat perintahnya yang tertulis di Alkitab.

“Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.” (Amsal 19: 18)

“Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.” (Amsal 22: 15)

“Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.” (Amsal 23: 13-14)

“Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.” (Amsal 29: 15)

“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6: 4)

Tuhan juga mengajarkan kita untuk mendisiplinkan anak-anak kita dengan cara dimana para ayah banyak mengalami kegagalan melakukannya.

“Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!” (1 Samuel 3: 13)

Tuhan mengajarkan kita untuk mendisiplinkan anak-anak kita dengan memberi kita contoh nyatanya. Hal ini relevan dengan orangtua Kristen saat ini.

“Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.” (Amsal 3: 11-12)

“Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!” (Wahyu 3: 19)

Setiap orangtua Kristen harus menyadari bahwa saat anak-anak kita di bawah pengasuhan kita, kita adalah perwakilan Tuhan untuk mempersiapkan mereka seperti Tuhan mendisiplinkan umat-Nya. Kalau anak ternyata menilai pendisiplinan kita membuatnya menderita, itu artinya orangtua sedang menerapkan pola disiplin yang salah.

8. Orangtua bertanggung jawab untuk mendorong anak-anak mereka.

Orangtua mendapat perintah untuk memberi dorongan kepada anak-anaknya dan tidak merendahkan mereka. Orangtua dilarang untuk mengkritik atau meremehkan anak.

“Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” (Kolose 3: 21)

“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6: 4)

“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” (Yesaya 49: 15)

9. Orangtua bertanggung jawab untuk mengajarkan anak soal sikap hormat dan kesopanan.

Ada beberapa perintah Tuhan yang mengacu pada anak, diantaranya:

“Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” (Keluaran 20: 12)

“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.” (Kolose 3: 20)

“…seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.” (1 Timotius 3: 4)

10. Tujuan orangtua mendorong dan mendisiplinkan anak adalah supaya anak mengenal Tuhan dan kemurahanNya.

Mendisiplinkan anak dengan caranya Tuhan akan membentuk anak menjadi sosok yang tahu berterima kasih. Terlebih mampu membuat anak bertumbuh dalam pengenalan yang baik akan Tuhan dan juga kemurahan-Nya.

“Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” (Amsal 9: 10)

Menjadi orangtua menuntut pengorbanan dan penyangkalan diri. Tak selamanya usaha akan sukses. Anak-anak yang bahkan mendapat pengasuhan terbaik bisa saja berubah menjadi pemberontak.

Meski begitu, tetaplah berdoa dan minta supaya Tuhan sendirilah yang memberikan hati yang baru bagi anak-anakmu. Karena Tuhan sendiri yang punya otoritas untuk mengubahkan hidup seseorang.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami